Hubungan pengetahuan ibu tentang makanan bergizi terhadap status

2004.Makanan yang banyak mengandung zat besi adalah makanan yang berasal dari daging hewan, disamping banyak mengandung zat besi serapan zat besi dari sumber makanan tersebut mempunyai angka keterserapan sebesar 20–30 , sayangnya sebagian besar penduduk di negara yang belumsedang berkembang tidak belum mampu menyediakan makanan tersebut untuk konsumsi sehari–hari Arisman, 2004. Anemia defisiensi zat besi berakibat buruk terhadap anak. Selain menyebabkan anak tambah lemah, juga berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangankematangan sel otak serta mengahambat produksi dan pemecahan zat senyawa transmiter yang diperlukan untuk mengantar rangsangan pesan dari satu sel neuron ke neuron lainnya. Gangguan ini dapat berpengaruh pada kinerja otak dan kecerdasan anak Soekirman 2000. Defisiensi vitamin A dikenal sebagai vitamin penglihatan karena kekurangan vitamin A menyebabkan gangguan penglihatan yang dikenal sebagai buta senja atau xeroptalmia yang berarti mata kering yang dapat berlanjut pada kebutaan Soekirman 2000. Kebutaan akibat defisiensi biasanya terjadi pada anak yang berusia antara 1-3 tahun segera setelah anak diberi makanan yang rendah vitamin A dan lemak, semakin muda usia saat terjangkit, semakin parah penyakitnya dan angka kematian yang diakibatkan juga semakin tinggi Arisman, 2004

3. Hubungan pengetahuan ibu tentang makanan bergizi terhadap status

gizi balita Universitas Sumatera Utara Gizi adalah sejumlah dari semua interaksi antara suatu organisme dan makanan yang dikonsumsinya. Dengan kata lain gizi adalah apa yang seorang makan dan bagaimana tubuh menggunakannya. Gizi merupakan substansi organik dan anorganik yang ditemukan dalam makanan dan dibutuhkan untuk fungsi-fungsi tubuh. Manusia membutuhkan zat-zat gizi esensial dalam makanan untuk tubuh dan mempertahankan semua jaringan tubuh dan semua proses-proses fungsi tubuh yang normal Kozier, 2004. Sedangkan menurut Supariasa 2001 menyatakan bahwa gizi adalah proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsinya secara normal melaui proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahakan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi. Kemiskinan dan kekurangan persediaan pangan yang bergizi merupakan faktor penting dalam masalah kekurangan gizi, akan tetapi penyebab yang tidak kalah pentingnya adalah kurangnya pengetahuan tentang gizi atau kemampuan untuk menerapkan kemampuan informasi pangan yang diproduksi dan tersedia Harper, 1986. William merupakan orang yang pertama kali mengidentifikasi dan menjelaskan kwashiorkor melaporkan bahwa di Afrika Barat gizi kurang tidak terjadi karena kemiskinan harta, tetapi kerena kemiskinan pengetahuan tentang kebutuhan- kebutuhan gizi anak. Di Brazil, sikap tidak peduli dan sedikitnya orang yang terlatih dalam soal gizi telah dinyatakan sebagai faktor utama yang menyebabkan kurangnya protein Berg, 1986. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Sanjaya 2000 juga disebutkan bahwa sebagian anak dalam keluarga tertentu dengan sosial ekonomi rendah mempunyai daya adaptasi yang tinggi sehingga mampu tumbuh dan kembang, dan salah satu Universitas Sumatera Utara faktor yang mempengaruhinya adalah pengetahuan ibu tentang gizi dan kesehatan. Hal ini senada dengan yang dianggap oleh Berg 1986, bahwa sekalipun daya beli merupakan halangan yang utama, tetapi sebahagian kekurangan gizi akan bisa di atasi kalau orang tua tahu bagaimana seharusnya memanfaatkan segala sumber yang dimiliki. Moehdi 1988 mengatakan bahwa sebagian besar kejadian gizi buruk dapat dihindari apabila ibu mempunyai cukup pengetahuan tentang cara memelihara gizi serta mengatur makanan bagi balitanya. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN

1. Kerangka konsep penelitian

Kerangka konseptual dalam penelitian ini menjelaskan adanya hubungan antara pengetahuan ibu tentang makanan bergizi terhadap status gizi balita. Selain pengetahuan status gizi dipengaruhi oleh status kesehatan, ekonomi, tingkat pendidikan, sosial budaya dan juga secara langsung dipengaruhi oleh konsumsi makanan Suhadjo, 1992. Sedangkan pengetahuan itu sendiri dipengaruhi; tingkat pendidikan, sumber informasi, pengalaman Notoadmojo, 2003 Pengahuan Faktor yang Faktor yang mempengaruhi pengetahuan mempengaruhi status gizi - Tingkat pendidikan - Status kesehatan - Sumber informasi - Tingkat pendidikan - Pengalaman - Sosial ekonomi Pengetahuan ibu tentang makanan bergizi Status Gizi Balita WHO NCHS Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Gambaran Penyediaan Pangan dan Status Gizi Balita pada Keluarga petani di Desa Hutapungkut Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2011.

6 60 72

Pengaruh Pola Asuh Ibu terhadap Status Gizi Balita Keluarga Miskin di Kecamatan Panyabungan Utara Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2011

3 53 96

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG GIZI DAN PARTISIPASI IBU KE POSYANDU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN BERGIZI KEPADA ANAK BALITA DI KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN

1 5 88

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BALITA, ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN BALITA DENGAN STATUS Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Balita, Asupan Energi Dan Protein Balita Dengan Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Banyudono I Kabupaten Boyolal

0 2 17

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG MAKANAN BALITA TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI DESA MALANGJIWAN, KECAMATAN COLOMADU, KABUPATEN Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang Makanan Balita Terhadap Status Gizi Balita Di Desa Malangjiwan, Kecamatan

0 2 11

KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG MAKANAN Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang Makanan Balita Terhadap Status Gizi Balita Di Desa Malangjiwan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar.

0 2 16

PENDAHULUAN Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang Makanan Balita Terhadap Status Gizi Balita Di Desa Malangjiwan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar.

0 2 4

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang Makanan Balita Terhadap Status Gizi Balita Di Desa Malangjiwan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar.

0 4 5

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PENYUSUNAN MENU BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA KEMIRI, KECAMATAN KALORAN, KABUPATEN TEMANGGUNG.

0 2 249

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BALITA DAN POLA MAKAN BALITA TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI KELURAHAN SRIHARDONO KECAMATAN PUNDONG.

1 6 174