Analisa Data METODOLOGI PENELITIAN

uji 0,75, yang mengandung arti bahwa instrumen ini reliabel karena hasil uji lebih besar dari 0,70 Polit Hungler, 1995.

6. Pengumpulan data

Setelah mendapatkan izin penelitian dari PSIK, peneliti selanjutnya membawa surat permohonan penelitian kepada Camat Kotanopan, setelah mendapat izin dari camat peneliti melakuakn pengumpulan data dari tangga l8- 20 April 2008. Peneliti mendatangi salah satu desa yang ada di kecamatan kotanopan. Peneliti meminta izi kepada kepala desa yang dikunjungi dan setelah izin didapatkan peneliti mendatangi responden yang sesuai dengan kriteria peneliti ibu dan balita, peneliti menerapkan pertimbangan etik kepada calon responden jika ibu setuju dan telah menandatangani lembar persetujuan penelitian informed consent, peneliti terlebih dahulu menjelaskan petunjuk pengisian dan memberikan kuesioner data demografi dan kuesioner pengetahuan kepada ibu yang akan diisi sendiri oleh ibu dalam waktu 10-15 menit. Pada saat ibu mengisi kuesioner peneliti melakukan penimbangan berat badan balita dan sekaligus mengisi kuesioner data balita. Ibu diberi kesempatan bertanya apabila dalam pengisian kuesioner ada yang tidak dimengerti oleh ibu. Setelah responden selesai mengisi kuesioner peneliti mengumpulkan kembali kueioner tersebut Demikian selanjutnya sampai semua data terkumpul dan dilakukan analisa data.

7. Analisa Data

Universitas Sumatera Utara Analisa data dilakukan setelah semua data berupa kuesioner dikumpulkan oleh peneliti dan diperiksa satu persatu. Setelah itu setiap data dan pernyataan dalam kuesioner diberi kode untuk mempermudah proses tabulasi dan analisa data. Data demografi dianalisa untuk mengetahui karakteristik responden. Untuk mengidentifikasi pengetahuan ibu tentang makanan bergizi dianalisa dengan skala interval dan ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase. Sedangkan untuk mengidentifikasi status gizi dianalisis dengan menggunakan skala berdasarkan standar WHO NCHS dan ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Untuk menguji hubungan pengetahuan ibu tentang makanan bergizi terhadap status gizi balita dianalisa secara statistik dengan meggunakan koefisien korelasi Spearmen’s , Interpretasi hasil korelasi didasarkan pada nilai p, kekuatan korelasi, serta arah korelasinya. Tabel 4 merupakan tabel panduan interpretasi hasil uji hipotesis berdasarkan kekuatan korelasi, nilai p, dan arah korelasi. Peluang untuk diterima dan ditolaknya suatu hipotesis tergantung besar kecilnya perbedaan antara nilai sampel dengan nilai hipotesis. Bila perbedaan tersebut kecil, maka peluang untuk menolak hipotesis menjadi kecil, dan makin besar peluang untuk menolak hipotesis. Maka untuk mengetahui keputusan uji statistik dengan perbandingan hasil p value dengan nilai α alpha yaitu; bila nilai p ≤ nilai α, maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya; ada hubunganperbedaan yang signifikan antara kelompok data satu dengan kelompok data yang lain dan bila p nilai α, maka keputusannya adalah Ho gagal ditolak Universitas Sumatera Utara yang artinya; tidak terdapat hubungan signifikan antara kelompok data satu dengan kelompok dat yang lain Arlinda, 2004. Tabel 4. Panduan interpretasi hasil uji hipotesis berdasarkan kekuatan korelasi, nilai p, dan arah korelasi Dahlan, 2004. No Parameter Nilai Nilai Kekuatan korelasi r 0,00-0,199 0,20-0,399 0,40-0,599 0,60-0,799 0,80-1,000 Sangat lemah Lemah Sedang Kuat Sangat kuat Nilai p P0,05 P0,05 Terdapat korelasi yang bermakna antara dua variabel yang diuji. Tidak terdapat korelasi yang bermakna antara dua variabel yang diuji Universitas Sumatera Utara Arah korelasi + positif - negatif Searah. Semakin besar nilai satu variebel, semakin besar pula nilai variabel lainnya. Semakin besar nilai satu variabel, semakin kecil variabel lainnya.

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Gambaran Penyediaan Pangan dan Status Gizi Balita pada Keluarga petani di Desa Hutapungkut Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2011.

6 60 72

Pengaruh Pola Asuh Ibu terhadap Status Gizi Balita Keluarga Miskin di Kecamatan Panyabungan Utara Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2011

3 53 96

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG GIZI DAN PARTISIPASI IBU KE POSYANDU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN BERGIZI KEPADA ANAK BALITA DI KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN

1 5 88

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BALITA, ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN BALITA DENGAN STATUS Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Balita, Asupan Energi Dan Protein Balita Dengan Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Banyudono I Kabupaten Boyolal

0 2 17

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG MAKANAN BALITA TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI DESA MALANGJIWAN, KECAMATAN COLOMADU, KABUPATEN Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang Makanan Balita Terhadap Status Gizi Balita Di Desa Malangjiwan, Kecamatan

0 2 11

KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG MAKANAN Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang Makanan Balita Terhadap Status Gizi Balita Di Desa Malangjiwan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar.

0 2 16

PENDAHULUAN Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang Makanan Balita Terhadap Status Gizi Balita Di Desa Malangjiwan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar.

0 2 4

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang Makanan Balita Terhadap Status Gizi Balita Di Desa Malangjiwan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar.

0 4 5

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PENYUSUNAN MENU BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA KEMIRI, KECAMATAN KALORAN, KABUPATEN TEMANGGUNG.

0 2 249

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BALITA DAN POLA MAKAN BALITA TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI KELURAHAN SRIHARDONO KECAMATAN PUNDONG.

1 6 174