Pertimbangan Etik Insrumen Penelitian

3. Lokasi dan waktu penelitian

Penelitian ini di lakukan di kecamatan Kotanopan, Kabupaten Mandailing Natal. Alasan peneliti memilih lokasi adalah karena di daerah tersebut belum pernah dilakukan penelitian tantang status gizi balita. Penelitian dilakukan selama 2 minggu dari tanggal 8-20 Apri 2008.

4. Pertimbangan Etik

Dalam penelitian ini dilakukan pertimbangan etik yaitu pertama peneliti memperkenalkan diri kemudian memberi penjelasan kepala calon responden penelitian tentang tujuan penelitian dan prosedur pelaksanaan penelitian. Apabila calon respondan bersedia maka responden dipersilahkan untuk menandatangani informed consent. Peneliti juga menjelaskan bahwa responden yang diteliti bersifat sukarela dan jika calon responden tidak bersedia, maka calon responden berhak untuk menolak dan mengundurkan diri selama proses pengumpulan data berlangsung. Penelitian ini tidak menimbulkan resiko bagi individu yang menjadi responden , baik resiko fisik maupun psikologis. Kerahasian catatan mengenai data responden dijaga dengan tidak menuliskan nama responden pada instrumen tetapi hanya menuliskan nomor kode yang digunakan untuk menjaga kerahasiaan semua informasi yang diberikan. Data- data yang diperoleah dari responden juga hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.

5. Insrumen Penelitian

Universitas Sumatera Utara Dalam penelitian ini instrument yang digunakan oleh peneliti adalah alat pengukur berat badan yaitu timbangan berat badan dan alat pengukur tinggi badan yaitu pita pengukur, serta kuesioner untuk mendapatkan informasi data dari responden. Ada tiga bagian kuesioner yang di gunakan dalam penelitian ini yang di buat oleh peneliti berdasarkan tinjauan kepustakaan, yaitu kuesioner data demografi yang di isi oleh responden, kuesioner demografi berisi tentang; suku bangsa, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan keluarga perbulan, dan apakah ibu pernah mengikuti penyuluhan tentang makanan bergizi atau belum. Kuesioner pengetahuan ibu tentang makanan bergizi terdiri dari 22 pertanyaan yang berisi tentang cara pemberian makanan , jenis makanan dan manfaat makanan. Kuesioner pengetuhan ibu tentang makanan bergizi terdiri dari 22 pernyataan maka dibuat ketentuan bahwa setiap pernyataan bernilai 1 satu untuk jawaban yang benar dan 0 nol untuk jawaban yang salah. Jadi nilai tertinggi yang diperoleh adalah 22 dan nilai terendah adalah 0 nol. Berdasarkan rumus statistika menurut Sudjana 1992 rentang p = ------------- banyak kelas Dimana p merupakan panjang kelas dengan rentang sebesar 22 selisih nilai tertinggi dan nilai terendah dan banyak kelas 3 pengetahuan baik, sedang, dan buruk maka didapatkan panjang kelas sebesar 223 = 7,33 dan nilai terendah 0 sebagai batas Universitas Sumatera Utara bawah kelas interval pertama, sehingga pengetahuan ibu tentang makanan bergizi dikategorikan atas interval sebagai berikut: 0-7 = pengetahuan buruk 8-15 = pengetahuan sedang 16-22 = pengetahuan baik Kuesioner data balita berisi tentang jenis kelamin, tanggal lahir, berat badan sekarang dan tinggi badan sekarang. Skor penilaian untuk status gizi balita ditentukan dalam 5 lima macam katagori sesuai dengan standar baku WHO-NCHS yaitu: 5 : status gizi lebih, 4 : status gizi baik, 3 : status gizi sedang, 2 : status gizi kurang, 1 : status gizi buruk

6. Uji validitas dan reliabilitas.

Dokumen yang terkait

Gambaran Penyediaan Pangan dan Status Gizi Balita pada Keluarga petani di Desa Hutapungkut Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2011.

6 60 72

Pengaruh Pola Asuh Ibu terhadap Status Gizi Balita Keluarga Miskin di Kecamatan Panyabungan Utara Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2011

3 53 96

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG GIZI DAN PARTISIPASI IBU KE POSYANDU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN BERGIZI KEPADA ANAK BALITA DI KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN

1 5 88

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BALITA, ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN BALITA DENGAN STATUS Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Balita, Asupan Energi Dan Protein Balita Dengan Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Banyudono I Kabupaten Boyolal

0 2 17

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG MAKANAN BALITA TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI DESA MALANGJIWAN, KECAMATAN COLOMADU, KABUPATEN Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang Makanan Balita Terhadap Status Gizi Balita Di Desa Malangjiwan, Kecamatan

0 2 11

KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG MAKANAN Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang Makanan Balita Terhadap Status Gizi Balita Di Desa Malangjiwan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar.

0 2 16

PENDAHULUAN Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang Makanan Balita Terhadap Status Gizi Balita Di Desa Malangjiwan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar.

0 2 4

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang Makanan Balita Terhadap Status Gizi Balita Di Desa Malangjiwan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar.

0 4 5

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PENYUSUNAN MENU BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA KEMIRI, KECAMATAN KALORAN, KABUPATEN TEMANGGUNG.

0 2 249

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BALITA DAN POLA MAKAN BALITA TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI KELURAHAN SRIHARDONO KECAMATAN PUNDONG.

1 6 174