Kerangka Berpikir TINJAUAN PUSTAKA

Dari dua persamaan di atas didapati : Dari persamaan di atas dapat kita simpulkan bahwa perbandingan gaya yang bekerja diantara dua penghisap pada dongkrak hidrolik merupakan perbandingan dari luas penampangnya.

2.6 Kerangka Berpikir

Ketika siswa mengikuti suatu pembelajaran tidak semua konsep yang diberikan dapat diterima oleh siswa. Saat pembelajaran dimulai siswa mungkin sudah mempunyai gambaran mengenai apa yang hendak dipelajarinya. Gambaran tersebut terkadang berbeda dengan konsep yang disampaikan dalam pembelajaran. Hal ini menyebabkan siswa berpotensi mengalami kesulitan dalam memahami suatu konsep dan berakibat pada rendahnya prestasi belajar siswa. Padahal, seringkali guru belum menyadari mengenai hal tersebut. Hasil observasi menunjukkan guru juga belum terlalu banyak menggunakan dan mengembangkan e-diagnostic test dalam pembelajaran, yang sebenarnya mudah dalam penggunaan. Identifikasi terjadinya kesulitan pemahaman siswa dan penanggulangannya juga belum terlalu diperhatikan. Pada penelitian ini, hendak disusun suatu tes diagnostik berbasis web e- diagnostic test berformat 2-Tier Multiple Choice untuk mengidentifikasi tingkat pemahaman konsep siswa. Materi yang digunakan dalam penyusunan e- diagnostic test dengan format ini adalah Fluida Statis. Indikator dalam tes ini disesuaikan dengan kompetensi dasar siswa yang tertera dalam silabus. Kemudian tes dapat dilaksanakan setelah e-diagnostic test berformat 2-Tier Multiple Choice selesai disusun dan telah melalui validasi pakar. Harapannya, setelah pelaksanaan tes tersebut kelemahan-kelemahan siswa dalam memahami suatu konsep dapat langsung terdeteksi, sehingga guru dapat dengan segera mengambil kebijakan akademik sesuai dengan kebutuhan siswa. Kerangka berpikir peneliti diilustrasikan pada Gambar 2.1 Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir Tujuan Pendidikan Nasional Perkembangan IPTEK WEB Karakteristik: cepat, akurat, dan sistematis. Standar Kompetensi Lulusan Indikator PBM TES DIAGNOSTIK Karakteristik: identifikasi kesulitan belajar siswa, pemberian feedback, pengambilan kebijakan akademik. PENYUSUNAN E- DIAGNOSTIC TEST Konsepsi Alternatif Konsepsi SAINS Kegiatan remedial Kegiatan pengayaan TUJUAN PEMBELAJARAN TERCAPAI SECARA OPTIMAL 33

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian tentang kelayakan produk oleh dosen dilakukan di Universitas Negeri Semarang pada bulan Maret 2013. Penelitian tentang kelayakan produk oleh guru dan siswa, keefektifan produk, dan profil kelemahaman pemahaman konsep siswa dilakukan di SMA N 9 Semarang pada bulan April-Mei 2015. Sekolah ini merupakan salah satu sekolah Negeri di kota Semarang yang memiliki rata-rata UAN siswa masuk pada tahun 2015 adalah 8,30, sehingga berada pada peringkat 8 dari 16 SMA Negeri di Kota Semarang. Peringkat ini menunjukkan bahwa SMA N 9 Semarang berada pada tingkatan rata-rata SMA yang ada di Kota Semarang.

3.2 Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 9 Semarang. Siswa sebagai responden yang menggunakan e-diagnostic test dan melakukan uji keefektifan.

3.3 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan Research and Development yang bertujuan untuk mengembangkan tes diagnostik berbasis web e-diagnostic test pada mata pelajaran Fisika untuk siswa SMAMA berdasarkan kurikulum tingkat satuan pendidikan KTSP. Produk yang dikembangkan adalah model e-diagnostic test pada pokok bahasan Fluida Statis.