Penelitian yang relevan TINJAUAN PUSTAKA

2.7 Penelitian yang relevan

1 Dewi, S.R., Haryono., Suryadi B.U yang berjudul “Upaya Peningkatan Interaksi Sosial Dan Prestasi Belajar Siswa Dengan PBL pada Pembelajaran Kimia materi Sistem koloid, diperoleh hasil bahwa penerapan metode pembelajaran PBL dapat meningkatkan prestasi belajar pada materi sistem koloid. 2 Sujiono dan Widiyatmoko 2014 yang berjudul “Pengembangan Modul Ipa Terpadu Berbasis Problem Based Learning Tema Gerak Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa”, diperoleh hasil bahwa modul IPA terpadu berbasis PBL tema Gerak layak dan efektif diterapkan dalam pembelajaran. Penilaian modul IPA terpadu berbasis PBL oleh pakar memperoleh rata – rata skor 3,6 dengan kriteria layak, tanggapan siswa mencapai 98,9 dengan kriteria sangat baik. Hasil belajar siswa memperoleh nilai rata – rata 80,34 dengan ketuntasan klasikal kelas 100. 3 Febriana, B.W., Ashadi Masykuri, M 2014 yang berjudul “Pengembangan Modul Kimia Berbasis Problem Based Learning PBL Pada Materi Senyawa Hidrokarbon Dan Turunannya Kelas XI SMK Kesehatan Ngawi ”, diperoleh hasil bahwa modul kimia berbasis PBL layak digunakan dalam proses pembelajaran yakni pada uji skala kecil dengan nilai 3,46; dan uji skala luas 3,52. Modul kimia berbasis PBL efektif untuk meningkatkan prestasi belajar aspek kognitif siswa. 4 Strobel, J., van Barneveld, A 2009 yang berjudul “When is PBL More Effective? A Meta-synthesis os Meta-anomysis Comparing PBL to Coventional Classroom ”, diperoleh hasil bahwa PBL lebih unggul dan lebih efektif daripada pendekatan konvensional karena PBL unggul untuk ingatan jangka panjang, pengembangan keterampilan dan keputusan siswa dan guru, sedangkan pendekatan konvensional lebih efektif untuk ingatan jangka pendek yang diukur dengan ujian akhir terkait materi yang dipelajari. 5 Kurniawati, I.L., Amarlita, D.M 2013 yang berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Masalah pada Mata Pelajaran Kimia SMA Kelas X dalam Materi Hidrokarbon” diperoleh hasil bahwa rata – rata hasil belajar siswa lebih tinggi setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar berbasis masalah dibandingkan sebelum pembelajaran menggunakan bahan ajar berbasis masalah.

2.8 Kerangka Berpikir