26
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan research and development. Adapun yang dikembangkan dalam penelitian ini
adalah modul kimia berbasis PBL pada materi sistem koloid sebagai sumber belajar mandiri siswa.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMA N 5 Magelang pada tahun ajaran 20142015 semester genap. Waktu penelitian sesuai saat dibelajarkannya kompetensi terkait
koloid pada bulan April-Mei 2015.
3.3 Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini ada dua yaitu 10 siswa kelas XI IPA 2 untuk uji coba skala kecil dan siswa kelas XI IPA 3 untuk uji coba skala besar.
3.4 Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan Research and Development. Adapun yang dikembangkan dalam
penelitian ini adalah modul pembelajaran kimia berbasis PBL sebagai sumber belajar mandiri siswa. Model yang digunakan untuk pengembangan modul ini
mengacu pada model pengembangan 4-D four D, tetapi dalam penelitian ini, hanya sampai pada tahap pengembangan develop saja. Adapun diagram alir
desain penelitian pengembangan modul kimia bnerbasis PBL disajikan pada Gambar 3.1 berikut.
Gambar 3.1. Diagram alir desain penelitian pengembangan Modul Kimia Berbasis PBL
3.5 Prosedur Penelitian
Berdasarkan desain penelitian, maka prosedur penelitian ini adalah: 1.
Tahap Pendefinisian define Pada tahap pendefinisian define dilakukan kegiatan sebagai berikut.
Pendefinisian Define
Membuat rancangan media
Modul Kimia Berbasis PBL
Validasi pakarahli
Uji Coba Skala Kecil
Revisi Akhir Produk Studi literatur
Revisi I
Revisi II Uji Coba Skala Besar
Produk akhir
Perancangan Design
Pengembangan Develop
Analisis kebutuhan
1 Analisis kebutuhan
Belum adanya modul pembelajaran kimia berbasis problem based learning di SMA N 5 Magelang, sehingga diperlukan adanya pengembangan modul
pembelajaran kimia berbasis PBL untuk membantu guru maupun siswa dalam pembelajaran kimia.
2 Analisis silabus dan konsep materi sistem koloid
Setelah menentukan materi modul, maka dilakukan analisis silabus yang digunakan di SMA N 5 Magelang. Materi yang dipilih disesuaikan dengan standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang ada dalam silabus 3
Analisis materi Studi literatur materi-materi yang berkaitan dengan konsep materi yang
dipilih dalam modul pembelajaran kimia berbasis PBL. 2.
Tahap perencanaan design Pada tahap ini, materi yang dipilih dalam pengembangan modul
pembelajaran kimia berbasis PBL ini adalah sistem koloid. Materi ini dipilih karena materi ini berkaitan dengan permasalahan
– permasalahan dalam kehidupan sehari
– hari yang dekat dengan kehidupan siswa. Setelah menetapkan materi, modul kimia didesain sedemikian rupa agar menarik dan membantu siswa
untuk memahami konsep materi sistem koloid. Setelah mendesain modul kimia, dilakukan penyusunan rancangan modul yang akan diterapkan. Hasil dari tahap
kedua ini adalah draft awal modul kimia berbasis PBL. 3.
Tahap pengembangan develop 1
Pembuatan modul kimia berbasis PBL
Draft modul kimia berbasis PBL dijadikan acuan dalam pembuatan modul kimia berbasis PBL pada materi sistem koloid.
2 Validasi Tim Pakar
Modul kimia berbasis PBL yang telah selesai disusun selanjutnya divalidasi oleh pakar. Pakar mengisi angket validasi untuk menguji kelayakan dari modul
yang telah dibuat berdasarkan standar kelayakan BSNP. Proses ini dilakukan oleh pakarahli mengenai aspek kelayakan isi, bahasa dan penyajian. Adapun yang
dipilih sebagai ahlipakar dalam validasi ini adalah : 1.
Dosen Kimia UNNES Ahlipakar kimia yang diminta untuk melakukan pemvalidasian modul ini
adalah dua dosen kimia yang ahli dalam penyusunan modul. Sarannya sangat diperlukan untuk dijadikan masukan bahkan rujukan dalam pengembangan
penelitian ini. 2.
Guru Kimia SMA Pada proses ini dilakukan validasi petunjuk praktikum oleh guru kimia SMA
N 5 Magelang. Saran dari dua guru kimia akan dijadikan masukan dalam penyusunan petunjuk praktikum.
Dari hasil penilaian kelayakan oleh pakar, modul kimia yang dikembangkan perlu direvisi dibeberapa bagian sebelum diuji cobakan pada skala kecil.
3 Revisi I
Revisi I dilakukan berdasarkan hasil analisis dari hasil validasi pakarahli. Revisi ini dilakukan satu kali dan selanjutnya perlu dikonsultasikan dengan pakar.
Hasil revisi yang telah mendapat persetujuan kelayakan dari pakar kemudian diuji cobakan pada skala kecil.
4 Uji Coba Skal Kecil
Modul yang telah dinyatakan layak oleh pakar kemudian diuji cobakan pada skala kecil. Uji coba dilakukan pada 10 siswa kelas XI di SMA N 5 Magelang,
yaitu kelas XI IPA 2. Kesepuluh siswa tersebut diberi draft modul yang telah direvisi berdasarkan validasi para pakar. Modul tersebut dibawa pulang oleh siswa
dan diberikan waktu selama tiga hari untuk membaca, mempelajari, dan mengerjakan soal-soal secara mandiri. Setelah siswa selesai mempelajari modul
selama waktu yang diberikan, selanjutnya siswa diberikan angket mengenai tanggapan terhadap modul kimia berbasis PBL guna menyempurnakan produk
sebelum diuji cobakan secara luas. 5
Revisi II Modul yang telah diujikan pada skala kecil selanjutnya diperbaiki sesuai
dengan saran dan hasil penilaian pada tahap sebelumnya untuk dapat diujikan pada skala yang lebih luas. Masukan yang diberikan oleh siswa dari hasil uji coba
skala kecil yaitu memperbaiki kesalahan ketik pada modul karena menurut siswa masih terdapat banyak salah ketik modul. Sehingga dilakukan perbaikan produk
untuk selajnutnya di uji cobakan pada skala luas. 6
Uji Coba Skala Besar Modul yang telah direvisi disajikan dalam kondisi nyata untuk lingkup yang
luas. Uji coba skala besar dilakukan di kelas XI IPA IPA 3 dengsan jumlah siswa sebanyak 24. Perlakuan yang dilakukan dalam uji coba skala besar adalah dengan
menggunakan modul dalam kegiatan pembelajaran, dan hasil observasi yang diamati adalah hasil belajar siswa dan tanggapan siswa mengenai modul yang
digunakan. Dalam pelaksanaannya, modul tetap dinilai kekurangan yang muncul guna untuk perbaikan lebih lanjut. Pengujian skala besar dilakukan untuk
mengetahui keefektifan modul yang dlihat dari hasil tanggapan siswa mengenai pembelajaran dengan modul dan hasil belajar aspek kognitif siswa. Tanggapan
siswa diukur menggunakan angket yang diisi oleh siswa. Hasil belajar diukur berdasarkan hasil pretest dan posttest setelah pembelajaran selesai.
7 Modul Pembelajaran Kimia Berbasis PBL
Pada tahap ini modul kimia berbasis PBL pada materi sistem koloid yang dikembangkan sudah dinyatakan layak digunakan sebagai bahan ajar.
3.6 Metode Pengumpulan Data