Manfaat Kesenangan atau Kebahagiaan Bagi Kesehatan
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata hedonisme berarti pandangan yang menganggap kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan utama dalam hidup
KBBI, edisi ketiga, 2001. Secara umum, hedonisme bermakna bahwa kesenangan merupakan satu-satunya manfaat atau kebaikan. Hedonisme bisa didefinisikan
sebagai sebuah pandangan yang berpegangan bahwa tingkah laku itu digerakkan oleh keinginan atau hasrat terhadap kesenangan Kautsar, 2013: 24. Para
hedonisme adalah orang-orang yang menghindarkan penderitaan dan boleh jadi adalah orang yang mencapai kesenangan meskipun membuat orang lain menderita.
Perilaku hedonisme inilah yang sebenarnya banyak dipegang secara sengaja atau tidak oleh manusia zaman sekarang.
Kesenangan pleasure dianggap oleh filsuf Aristoteles dalam Umar, 2014: 62
sebagai pandangan yang menjadikan manusia sebagai budak dari keinginan- keinginannya. Manusia seperti ini akan merasa nyaman apabila memakai pakaian
bagus dan mahal. Ia akan bahagia jika memiliki mobil baru dan mempunyai rumah mewah. Kehidupan seperti ini dikritik sebagai kehidupan yang semu. Bagi orang-
orang hedonis, mereka hidup untuk mencari kenikmatan bukan untuk menikmati hidup.
Aristoteles dalam Umar, 2014: 63 menjelaskan panjang lebar mengenai suatu
kebahagiaan yang disebut sebagai kebahagiaan eudaimonia. Eudaimonia adalah sebuah cara hidup yang berfokus pada makna hidup itu sendiri. Jika hedonisme
berpusat pada kesenangan, maka eudaimonia adalah bagaimana manusia tumbuh dan berguna bagi orang lain. Eudaimonia juga berarti manusia yang mengerti
kelebihan dan kekurangannya, dan menjalani hidup dengan tujuan untuk
kebahagiaan yang hakiki. Eudaimonia juga berarti menjalani hidup dengan tindakan-tindakan yang memiliki arti dan makna.
Kebahagiaan eudamonia, menurut Aristoteles dalam Umar, 2014: 64 adalah
kebahagiaan yang tidak kosong atau yang hilang setelah sumber kebahagiaan itu sudah tak terlihat mata atau tak terasa oleh indera perasa. Sebagai contoh, menjalin
hubungan yang indah dengan seseorang bisa mendatangkan senyum ke wajah kita. Bahkan saat orang tersebut sedang jauh di negeri seberang, atau bahkan sudah
meninggal. Para ahli percaya bahwa untuk menjalani kehidupan yang terbaik, maka hidup dengan pandangan eudaimonia adalah yang terbaik Kautsar, 2013: 27.
Ada satu lagi istilah filsafat yang merujuk tentang bagaimana manusia bahagia,
istilah itu bernama epicureanisme. Bagi beberapa ahli, epicureanisme adalah hedonistik kuno Kautsar, 2013: 27. Epicureanisme diperkenalkan oleh seorang
filsuf Yunani yang bernama Epicurus of Samos 341-270 SM. Epicureanisme adalah sebuah sistem filsafat yang bersumber dari ajaran-ajaran Epicurus yang
dicetuskan sekitar tahun 307 SM. Inti epistemologi Epicureanisme dibangun diatas tiga kriteria kebenaran: sensasi atau gambaran aesthêsis, pra-konsepsi atau
prasangka prolêpsis, dan terakhir feelings atau perasaan pathê Kautsar, 2013: 30.
Epicureanisme memiliki perbedaan dengan hedonisme sebab paham ini
mementingkan rohani atau batin selain daripada materi. Kebahagiaan epicureanisme ada pada ketenangan hati atas teraihnya kebahagiaan yang disebut
sebagai the greatest good. Pada intinya, epicureanisme bersumber pada pemenuhan