4
Novel Dari Jendela Hauzah Karya Otong Sulaeman menceritakan mengenai dunia Islami seperti belajar ilmu Aqidah, Fiqih, Akhlak, Nahwu, Sharaf, dan
Sejarah Islam. Namun, novel Dari Jendela Hauzah Karya Otong Sulaeman juga menceritakan tentang kisah percintaan. Di dalam novel Dari Jendela Hauzah
Karya Otong Sulaeman yang akan penulis teliti, penulis menemukan juga suasana batin berupa kegembiraan, kesedihan, dan kemarahan yang disampaikan oleh
pengarang tersebut melalui tokoh-tokoh pada novel tersebut. Suasana batin merupakan bagian dari emosi yang dialami oleh setiap manusia.
Emosi adalah suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis, serta serangkaian kecenderungan untuk bertindak terhadap rangsangan
dari luar dan dalam diri individu, mencakup perubahan-perubahan yang disadari, yang mendalam sifatnya, dan perubahan perilaku pada umumnya disertai adanya
ekspresi kejasmanian. Perasaan feeling seperti halnya emosi merupakan suasana batin atau suasana hati yang membentuk suatu kontinum atau garis yang
merentang dari perasaan sangat senangsangat suka sampai tidak senangtidak suka. Perasaan timbul karena adanya rangsangan dari luar, bersifat subjektif dan
temporer. Suasana batin yang akan dibahas di dalam penelitian ini yaitu meliputi rasa
kesenangan, kesedihan, dan kemarahan. Senang adalah rasa puas dan lega, tanpa rasa susah dan kecewa. Kesedihan adalah suatu emosi yang ditandai oleh perasaan
tidak beruntung, kehilangan, dan ketidakberdayaan. Marah adalah rasa sangat tidak senang karena dihina, diperlakukan tidak sepantasnya, dan sebagainya.
Suasana batin yang terdapat di dalam novel tersebut dapat membuat pembaca
merasakan rasa senang, sedih, dan marah secara nyata. Pembaca pun seolah-olah
5
berada atau mengalami situasi seperti yang telah diceritakan pada novel tersebut. Adanya suasana batin tokoh dalam tema percintaan di dunia Islami pada novel
inilah yang membuat penulis tertarik memilih novel tersebut untuk diteliti. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang
suasana batin tokoh dalam novel
D
ari Jendela Hauzah Karya Otong Sulaeman dan pembelajarannya di SMA kelas XII karena di dalam novel tersebut tidak
hanya menceritakan tentang kisah percintaan melainkan menceritakan tentang pentingnya memperoleh ilmu setinggi-tingginya sehingga cita-cita pun dapat
tercapai.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, penulis merumuskan masalah yaitu 1.
Bagaimana suasana batin tokoh dalam novel
D
ari Jendela Hauzah Karya Otong Sulaeman?
2. Bagaimana kaitan suasana batin tokoh dalam novel
D
ari Jendela Hauzah Karya Otong Sulaeman dengan pembelajaran di Sekolah Menengah Atas
SMA kelas XII?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, penulis memiliki tujuan penelitian yaitu 1.
Mampu mendeskripsikan suasana batin tokoh yang terkandung dalam novel
D
ari Jendela Hauzah Karya Otong Sulaeman.
6
2. Mampu mengaitkan suasana batin tokoh dalam novel
D
ari Jendela Hauzah Karya Otong Sulaeman dengan pembelajaran di Sekolah Menengah Atas
SMA kelas XII.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat yaitu dapat mengembangkan konsep ilmu pendidikan khususnya ilmu mata pelajaran bahasa Indonesia yang
berkaitan dengan kesastraan berupa mampu menganalisis unsur-unsur instrinsik novel, serta mampu menulis novel yang menarik sehingga diminati oleh pembaca.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini meliputi 1.
Subjek penelitian ini adalah novel
D
ari Jendela Hauzah Karya Otong Sulaeman.
2. Objek penelitian ini adalah suasana batin tokoh dalam novel
D
ari Jendela Hauzah Karya Otong Sulaeman dan pembelajarannya di SMA kelas XII.
Adapun materi yang akan diteliti terdiri atas 1.
suasana batin senang, sedih, dan marah; 2.
emosi; 3.
novel; 4.
unsur intrinsik; 5.
pembelajaran sastra di Sekolah Menengah Atas SMA.
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Emosi 2.1.1 Pengertian Emosi
Emosi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 1988:
228 diartikan sebagai “Suatu keadaan dan reaksi psikologis dan fisiologis seperti kegembiraan, kesedihan,
keharuan, kecintaan, keberanian yang bersifat subyektif”. Emosi berasal dari
bahasa latin, yaitu emovere yang berarti bergerak menjauh. Arti kata ini menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak merupakan hal mutlak dalam emosi.
Daniel Goleman dalam Feist, 2010: 43 mengatakan bahwa emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis, dan
serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Emosi merupakan reaksi terhadap rangsangan dari luar dan dalam diri individu. Sebagai contoh emosi gembira
mendorong perubahan suasana hati seseorang, sehingga secara fisiologi terlihat tertawa, emosi sedih mendorong seseorang berperilaku menangis.
Chaplin dalam Safaria, 2009: 87 merumuskan emosi sebagai suatu keadaan yang
terangsang dari organisme mencakup perubahan-perubahan yang disadari, yang mendalam sifatnya, dan perubahan perilaku. Emosi cenderung terjadi dalam
kaitannya dengan perilaku yang mengarah approach atau menyingkir avoidance terhadap sesuatu. Perilaku tersebut pada umumnya disertai adanya ekspresi
kejasmanian sehingga orang lain dapat mengetahui bahwa seseorang sedang mengalami emosi. Jika seseorang mengalami ketakutan mukanya menjadi pucat
dan jantungnya berdebar-debar. Jadi adanya perubahan-perubahan kejasmanian sebagai rangkaian dari emosi yang dialami oleh individu yang bersangkutan
Walgito, dalam Safaria, 2009: 90.
Emosi berkaitan dengan perubahan fisiologis dan berbagai pikiran. Jadi, emosi
merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia, karena emosi dapat merupakan motivator perilaku dalam arti meningkatkan, tapi juga dapat
mengganggu perilaku intensional manusia Prawitasari, dalam Safaria, 2009: 93. Berdasarkan uraian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa emosi adalah suatu
perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis, serta serangkaian kecenderungan untuk bertindak terhadap rangsangan dari luar dan
dalam diri individu, mencakup perubahan-perubahan yang disadari, yang mendalam sifatnya, dan perubahan perilaku pada umumnya disertai adanya
ekspresi kejasmanian. 2.1.2 Macam-Macam Emosi
Beberapa tokoh mengemukakan tentang macam-macam emosi, antara lain
Descrates, JB Watson, dan Daniel Goleman. Menurut Descrates dalam Feist, 2010: 46 emosi terbagi atas: desire hasrat, hate benci, sorrow sedihduka,
wonder heran, love cinta, dan joy kegembiraan. JB Watson dalam Feist, 2010: 46 mengemukakan tiga macam emosi, yaitu: fear ketakutan, rage kemarahan,
love cinta. Daniel Goleman dalam Feist, 2010: 47 mengemukakan beberapa