Cara untuk Tetap Senang atau Bahagia
kebahagiaan yang hakiki. Eudaimonia juga berarti menjalani hidup dengan tindakan-tindakan yang memiliki arti dan makna.
Kebahagiaan eudamonia, menurut Aristoteles dalam Umar, 2014: 64 adalah
kebahagiaan yang tidak kosong atau yang hilang setelah sumber kebahagiaan itu sudah tak terlihat mata atau tak terasa oleh indera perasa. Sebagai contoh, menjalin
hubungan yang indah dengan seseorang bisa mendatangkan senyum ke wajah kita. Bahkan saat orang tersebut sedang jauh di negeri seberang, atau bahkan sudah
meninggal. Para ahli percaya bahwa untuk menjalani kehidupan yang terbaik, maka hidup dengan pandangan eudaimonia adalah yang terbaik Kautsar, 2013: 27.
Ada satu lagi istilah filsafat yang merujuk tentang bagaimana manusia bahagia,
istilah itu bernama epicureanisme. Bagi beberapa ahli, epicureanisme adalah hedonistik kuno Kautsar, 2013: 27. Epicureanisme diperkenalkan oleh seorang
filsuf Yunani yang bernama Epicurus of Samos 341-270 SM. Epicureanisme adalah sebuah sistem filsafat yang bersumber dari ajaran-ajaran Epicurus yang
dicetuskan sekitar tahun 307 SM. Inti epistemologi Epicureanisme dibangun diatas tiga kriteria kebenaran: sensasi atau gambaran aesthêsis, pra-konsepsi atau
prasangka prolêpsis, dan terakhir feelings atau perasaan pathê Kautsar, 2013: 30.
Epicureanisme memiliki perbedaan dengan hedonisme sebab paham ini
mementingkan rohani atau batin selain daripada materi. Kebahagiaan epicureanisme ada pada ketenangan hati atas teraihnya kebahagiaan yang disebut
sebagai the greatest good. Pada intinya, epicureanisme bersumber pada pemenuhan
batin termasuk dalam pencarian materi sekalipun. Epicureanisme percaya bahwa terhindar dari rasa sakit dan penderitaan adalah kebahagiaan paling tinggi.