Kemarahan a. Jenis-jenis Kesenangan atau Kebahagiaan
                                                                                5 Autisme,  gangguan  perkembangan  ini  bisa  mempengaruhi  pertumbuhan  otak
secara  normal  serta  keterampilan  sosial  dan  komunikasi.  Banyak  hal  yang menstimulasi sensorik dapat meningkatkan kemarahan penderita autisme.
6 Alzheimer,  penyakit  ini  merupakan  bentuk  demesia  atau  kepikunan  yang
mempengaruhi  fungsi  otak  termasuk  perilaku  emosional  dan  kepribadian seseorang. Hal ini dapat menyebabkan ledakan kemarahan.
7 Obat  tidur,  obat-obat  tidur  seperti  Benzodiazepin  bekerja  dengan
memperlambat berbagai  fungsi  otak.  Cara kerjanya  yaitu dengan pengurangan beberapa fungsi, obat tidur ini bisa menambah kemarahan seseorang.
8 Sindrom  pra  menstruasi,  sindrom  pra  menstruasi  PMS  pada  wanita  terjadi
karena  tidak  seimbangnya  hormon  seperti  estrogen  dan  progesteron.  Wanita menjadi  lebih  mudah  marah  tanpa  alasan  yang  jelas.  Menurut  American
College  of  Obstetrics  and  Gynecology  dalam  Latifa,  2012:  76,  mood  wanita bisa  berubah  selama  dua  minggu  terakhir  siklus  menstruasi  atau  dua  minggu
sebelum menstruasi.
Selain  di  atas  ada  penyebab  kemarahan  lainnya  yang  diungkapkan  oleh Rumambay.  Hal-hal  yang  menyebabkan  kemarahan  menurut  Rumambay  2011:
43 antara lain sebagai berikut. 1
Sombong  atau  merasa  lebih  tinggi  dari  orang  lain.  Jika  sifat  sombong  ini bercokol dalam hati, sudah dipastikan orang tersebut akan sering marah. Ketika
teman  kita  hanya  bercanda  kepada  kita,  kita  langsung  marah,  dan  berkata “kamu  menghina  saya  yah?”,  padahal  teman  kita  itu  hanya  berniat  bercanda
dan mencairkan suasana. Semua tindakan yang dilakukan oleh orang lain pasti akan mudah menjadi penyebab marah kita jika kita memiliki sifat sombong ini.
Dunia akan terasa sempit,  teman-teman kita  akan menjauhi  kita, dan  akhirnya kita hanya menelan kekecewaan dan kesedihan itu sendiri.
2 Terlalu  banyak  dan  berlebihan  dalam  bercanda  juga  merupakan  salah  satu
penyebab  kita  menjadi  cepat  marah.  Jika  kita  banyak  bercanda  dengan  teman kita, sudah dipastikan kita akan mudah marah jika kita tidak bisa menempatkan
dan menyikapi canda pada tempatnya. Makin sering kita bercanda, maka makin banyak juga pemicu kita untuk marah.
3 Berdebat  dengan  merasa  diri  kita  paling  benar.  Ini  juga  sering  terjadi  di
lingkungan  kita.  Banyak  ajang-ajang  diskusi  yang  malah  menjadi  ajang  adu emosi hanya karena para pesertanya tidak mau membuka diri dengan pendapat
orang lain. Mereka merasa dirinya paling benar, sehingga ketika ada orang lain mengutarakan pendapatnya mereka tidak mau menerima. Pada akhirnya malah
menjadi  ajang  adu  emosi.  Hal  tersebut  terjadi  karena  mereka  tidak  mau membuka  hatinya  untuk  menerima  kebenaran  dari  orang  lain.  Menutup  diri
merasa  paling  benar  ini  juga  merupakan  sebuah  masalah  besar,  karena  jika seseorang  sudah  merasa  paling  benar  maka  dia  akan  sulit  untuk  berkembang
dan maju menjadi lebih baik. 4
Rakus dalam menumpuk harta. Orang yang senang menumpuk-numpuk harta, yang kehidupan dunianya hanya ditujukan untuk mencari harta semata dengan
menghalalkan  segala  cara  untuk  mendapatkanya.  Orang  seperti  ini  tidak  akan merasa  bahagia  dalam  hidupnya  walaupun  dia  sudah  memiliki  harta  yang
banyak  atau  mungkin  lebih.  Dia  tidak  akan  pernah  merasa  puas  dan  tenang dalam hidupnya.
                                            
                