Biaya Produksi Perilaku Rumahtangga

179

5.4.3. Biaya Produksi

Biaya produksi terdiri dari biaya sarana produksi dan biaya tenaga kerja. Biaya produksi dipelajari berdasarkan usaha ternak sapi – jagung untuk Minahasa dan usaha ternak sapi - kelapa di Bolaang Mongondow. Biaya yang dikeluarkan petani peternak sapi untuk penggunaan input dinyatakan sebagai biaya sarana produksi. Biaya sarana produksi dalam penelitian ini dihitung biaya sarana produksi usaha ternak sapi, biaya sarana produksi usaha jagung dan biaya sarana produksi usaha kelapa. Biaya sarana produksi sapi merupakan jumlah input pakan rumput dikalikan harga dan biaya obat-obatan serta biaya sewa pejantan khususnya di Minahasa. Besar kecilnya biaya produksi tergantung pada jumlah permintaan rumput untuk konsumsi, besarnya biaya obat-obatan dan biaya mengawinkan ternak. Harga rumput untuk Minahasa dan Bolaang Mongondow adalah Rp 400-500 per kg. Harga ini merupakan harga proxy dari harga rumput apabila rumahtangga membeli rumput. Total biaya sarana produksi sapi dapat dilihat pada Tabel 21. Tabel 21. Rata-rata Biaya Sarana Produksi Sapi Yang Dikeluarkan Rumahtangga Petani Usaha Ternak Sapi-Tanaman di Minahasa dan Bolaang Mongondow, Tahun 2006-2007 Sarana Produksi Sapi Minahasa Bolaang Mongondow Biaya Rp Biaya Rp 1. Rumput 6 770 430.15 80.48 6 511 192.70 99.16 2. Konsumsi Jagung 1 460 426.00 17.36 - - 3. Obat-obatan 62 414.95 0.74 55 386.27 0.84 4. Pejantan 118 917.50 1.42 - - T o t a l 8 412 188.60 100.00 6 566 578.97 100.00 180 Biaya sarana produksi terbesar baik di Minahasa maupun Bolaang Mongondow adalah biaya rumput yaitu masing-masing sebesar 80.48 persen dan 99.16 persen. Untuk Minahasa ditambah biaya konsumsi jagung sebesar 17.36 persen. Rumahtangga di Minahasa dan Bolaang Mongondow menggunakan obat- obatan apabila ternak sapi sakit. Biaya obat dihitung berdasarkan berapa besar uang yang dikeluarkan untuk membeli obat. Biaya obat tersebut sudah termasuk biaya vitamin apabila ternak yang sedang bunting disuntik dengan vitamin. Khusus untuk Minahasa, rumahtangga petani peternak sapi mengeluarkan sewa pejantan untuk kawin dengan ternaknya. Sedangkan rumahtangga petani peternak sapi di Bolaang Mongondow mengawinkan ternaknya secara alamiah dan tidak memperhatikan pejantan yang baik. Hasil penelitian menunjukkan kualitas ternak sapi lebih baik di Minahasa untuk jenis dan umur sapi yang sama. Biaya sarana produksi jagung dihitung berapa besar uang yang dikeluarkan rumahtangga untuk membeli input. Biaya tersebut merupakan penjumlahan dari jumlah benih jagung dikali harga, jumlah pupuk urea dikali harga, jumlah pupuk TSP dikali harga, dan jumlah pupuk KCl dikali harga. Harga input benih jagung, pupuk urea, TSP dan KCl serta biaya sarana produksi dapat dilihat pada Tabel 22. Tabel 22 menunjukkan biaya sarana produksi terbesar adalah biaya pembelian pupuk TSP yaitu sebesar 37.11 persen. Harga benih tergantung varietas jagung. Harga benih berbeda untuk beberapa rumahtangga petani peternak karena jenis varietasbenih jagung yang digunakan berbeda. Harga pupuk urea, TSP dan KCl adalah sama untuk setiap rumahtangga. Jenis benih yang digunakan adalah Manado Kuning, hibrida dan benih lokal. Biaya produksi terbesar adalah pembelian pupuk 181 TSP, kemudian diikuti pembelian pupuk urea, pembelian pupuk KCl dan paling kecil biaya pembelian benih jagung. Tabel 22. Rata-rata Biaya Sarana Produksi Jagung Yang Dikeluarkan Rumahtangga Petani Usaha Ternak Sapi-Jagung di Minahasa, Tahun 2006-2007 Sarana Produksi Jagung Biaya Rp Benih 79 443.30 9.84 Pupuk : - Urea 246 837.60 30.56 - TSP 299 779.90 37.11 - KCl 181 639.20 22.49 T o t a l 807 700.00 100.00 Biaya sarana produksi di Minahasa terdiri dari biaya sarana produksi sapi dan jagung, sedangkan di Bolaang Mongondow terdiri dari biaya sarana produksi sapi dan kelapa. Total biaya sarana produksi dapat dilihat pada Tabel 23. Tabel 23. Biaya Sarana Produksi Sapi, Jagung dan Kelapa Yang Dikeluarkan Rumahtangga Petani Usaha Ternak Sapi-Tanaman di Minahasa dan Bolaang Mongondow, Tahun 2006-2007 Biaya Sarana Produksi Minahasa 1 Bolaang Mongondow 2 Biaya Rp Biaya Rp 1. Usaha Ternak Sapi 8 412 188.60 91.24 6 566 578.97 99.19 2. Usaha Jagung 807 700.00 8.76 0.00 0.00 3. Usaha Kelapa 0.00 0.00 53 755.36 0.81 T o t a l 9 219 888.60 100.00 6 620 334.33 100.00 Keterangan:1=Usaha ternak sapi-jagung; 2=Usaha ternak sapi-kelapa Biaya sarana produksi terbesar baik Minahasa maupun Bolaang Mongondow adalah biaya sarana produksi sapi yaitu masing-masing 91.24 persen dan 99.19 persen. Total biaya sarana produksi sapi di Bolaang Mongondow lebih rendah 182 dibanding Minahasa disebabkan rumahtangga di Bolaang Mongondow sebagian besar tidak menggunakan sarana produksi kelapa. Dalam produksi usaha ternak sapi, rumahtangga di Minahasa menyewa pejantan. Selain itu rumahtangga menggunakan input pupuk urea, TSP dan KCl untuk usaha jagung, sedangkan untuk usaha kelapa hanya menggunakan pupuk urea dengan biaya sebesar Rp 53 755.36. Biaya tenaga kerja di Minahasa dihitung berdasarkan biaya tenaga kerja keluarga dalam usaha ternak sapi, biaya tenaga kerja keluarga, biaya tenaga kerja sewa dan biaya sewa sapi dalam usaha jagung. Sedangkan biaya tenaga kerja di Bolaang Mongondow dihitung berdasarkan biaya tenaga kerja keluarga pada usaha sapi, biaya tenaga kerja keluarga, biaya tenaga kerja dan biaya sewa sapi dalam usaha kelapa. Total biaya sarana produksi dapat dilihat pada Tabel 24. Tabel 24. Rata-rata Biaya Tenaga Kerja Yang Dikeluarkan Rumahtangga Petani Usaha Ternak Sapi-Tanaman di Minahasa dan Bolaang Mongondow, Tahun 2006-2007 Tenaga Kerja Minahasa 1 Bolaang Mongondow 2 Biaya Rp Biaya Rp 1. TK Kel Pada UT Sapi 2 032 850.00 45.15 1 237 881.70 27.76 2. TK Kel Usaha Jagung 3 1 930 911.94 42.89 0.00 0.00 3. TK Kel Usaha Kelapa 3 0.00 0.00 564 286.47 12.66 4. TK Sewa Usaha Jagung 264 993.50 5.89 0.00 0.00 5. TK Sewa Usaha Kelapa 0.00 0.00 1 421 414.24 29.66 6. TK Ternak Sapi 273 318.75 6.07 1 333 950.00 29.92 T o t a l 4 502 074.19 100.00 4 557 532.41 100.00 Keterangan:1=Usaha ternak sapi-jagung; 2=Usaha ternak sapi-kelapa 3=Biaya TK diperhitungkan Biaya tenaga kerja sewa pada usaha kelapa terdiri dari biaya pembuatan kopra dan biaya kupas kelapa untuk kelapa yang dijual dalam bentuk buah, masing-masing sebesar Rp 1 322 340.74 dan Rp 99 073.50. Biaya tenaga kerja keluarga dan biaya tenaga kerja ternak sapi dinyatakan sebagai biaya diperhitungkan dan biaya tenaga 183 kerja sewa dinyatakan sebagai biaya dibayar. Hal ini disebabkan ternak sapi yang digunakan adalah ternak sapi milik rumahtangga. Sewa pengangkutan kelapa dihitung berdasarkan sewa harian sapi yaitu Rp 25 000 per hari Rp 3 125 per jam. Sewa bajak Rp 3 750 per jam, angkut jagung Rp 2 500 per karung, angkut kacang merah Rp 2 500 per karung, bawang merah Rp 5 000 per keranjang, padi Rp 3 000 per karung, angkut material bangunan batu, pasir, kerikil Rp 20 000 per kubik dan angkut kayu bervariasi menurut jenis kayu Rp 60 000 – Rp 250 000 per kubik.

5.4.4. Biaya Transaksi