Investasi Pendidikan Perilaku Pengeluaran Rumahtangga

konsumsi non pangan sebesar nilai estimasi parameternya. Peningkatan tingkat pendidikan tersebut pengaruhnya nyata terhadap pengeluaran konsumsi non pangan. Kepala keluarga yang menyandang tingkat pendidikan lebih tinggi sudah memperhatikan pengeluaran konsumsi non pangan bagi keluarganya. Konsumsi non pangan tidak responsif terhadap pendidikan kepala keluarga. Kenyataan ini menunjukkan rumahtangga sudah mulai rasional dalam mengalokasikan pengeluaran dengan tidak mengutamakan konsumsi non pangan. Tanda peubah total pendapatan rumahtangga adalah positif. Artinya semakin tinggi total pendapatan rumahtangga petani peternak sapi di Bolaang Mongondow maka konsumsi non pangan semakin meningkat sebesar nilai estimasi parameternya. Apabila tingkat pendapatan rumahtangga semakin tinggi, mereka dapat mengalokasikannya untuk pengeluaran konsumsi non pangan. Peningkatan pendapatan rumahtangga tersebut pengaruhnya sangat besar terhadap peningkatan konsumsi non pangan rumahtangga. Hal ini disebabkan pendapatan yang diperoleh dialokasikan untuk berbagai kebutuhan baik kebutuhan pokok, kebutuhan non pokok termasuk kebutuhan proses produksi usahatani. Namun konsumsi non pangan tidak responsif terhadap total pendapatan rumahtangga. Dalam hal ini rumahtangga tidak mengutamakan konsumsi non pangan.

7.7.3. Investasi Pendidikan

Investasi pendidikan rumahtangga petani usaha ternak sapi-tanaman di Minahasa secara bersama-sama dipengaruhi oleh pendidikan kepala keluarga, tabungan dan total pendapatan rumahtangga TPRT. Estimasi peubah tingkat pendidikan kepala keluarga bernilai positif. Artinya semakin tinggi tingkat pendidikan kepala keluarga menyebabkan pengeluaran untuk pendidikan semakin tinggi sebesar nilai estimasi parameternya. Tanda peubah tabungan bernilai negatif. Artinya peningkatan tabungan dapat menyebabkan terjadinya penurunan pengeluaran untuk investasi pendidikan sebesar nilai estimasi parameternya. Total pendapatan rumahtangga petani peternak sapi bernilai positif. Artinya semakin tinggi total pendapatan rumahtangga maka semakin meningkatkan pengeluaran untuk pendidikan sebesar nilai estimasi parameternya. Apabila tingkat pendapatan semakin tinggi maka rumahtangga petani peternak sapi dapat mengalokasikannya untuk pengeluaran investasi pendidikan dengan proporsi lebih besar. Rumahtangga di Minahasa lebih memperhatikan peningkatan kualitas sumberdaya manusianya. Hasil estimasi menunjukkan peubah pendidikan kepala keluarga berpengaruh nyata terhadap peubah endogen investasi pendidikan pada taraf nyata 15 persen. Artinya semakin tinggi tingkat pendidikan kepala keluarga berdampak cukup besar terhadap peningkatan investasi pendidikan. Kepala keluarga yang menyandang tingkat pendidikan lebih tinggi sudah memperhatikan tingkat pendidikan anggota keluarganya. Estimasi peubah tabungan berpengaruh tidak nyata terhadap peubah investasi pendidikan pada taraf nyata 15 persen. Hal ini dapat dinyatakan bahwa penambahan jumlah tabungan keluarga pengaruhnya cukup kecil terhadap peningkatan investasi pendidikan. Pendidikan merupakan investasi jangka panjang dalam hal ini sangat diperlukan budget dalam rangka peningkatan sumberdaya manusia. Tabungan dapat diandalkan sebagai penanggulangan apabila ada kebutuhan mendesak di masa yang akan datang atau pada akhir tahun. Namun kenyataan di lapangan, rumahtangga menabung dalam bentuk arisan untuk digunakan sebagai pengeluaran konsumsi pada hari natal dan tahun baru. Berdasarkan fenomena tersebut, peningkatan tabungan berdampak kecil terhadap penurunan investasi pendidikan. Dalam hal ini pendidikan dianggap mempunyai peranan penting bagi anggota keluarga. Peubah total pendapatan rumahtangga petani peternak sapi berpengaruh tidak nyata terhadap investasi pendidikan pada taraf nyata 15 persen. Artinya naiknya pendapatan rumahtangga pengaruhnya kecil terhadap naiknya investasi pendidikan. Biaya pendidikan sudah tertentu, sehingga peningkatan total pendapatan rumahtangga pengaruhnya kecil terhadap naiknya investasi pendidikan. Pendidikan bagi anggota keluarga di Minahasa sangat berperan penting dan diutamakan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. Namun pendapatan yang diperoleh dialokasikan juga untuk pengeluaran lain. Nilai elastisitas peubah investasi pendidikan terhadap pendidikan kepala keluarga lebih besar satu. Artinya investasi pendidikan responsif terhadap pendidikan kepala keluarga. Tingkat pendidikan kepala keluarga berdampak cukup besar terhadap investasi pendidikan anggota keluarganya. Kenyataan ini menunjukkan pendidikan berperan penting bagi rumahtangga. Investasi pendidikan merupakan pengeluaran yang dialokasikan untuk menunjang peningkatan kualitas sumberdaya manusia. Untuk mencapai kualitas sumberdaya manusia yang layak sangat ditunjang dengan tingkat pendidikan kepala keluarga. Besarnya nilai elastisitas peubah investasi pendidikan terhadap tabungan lebih kecil satu. Artinya investasi pendidikan tidak responsif terhadap tabungan. Peningkatan tabungan pengaruhnya kecil terhadap penurunan investasi pendidikan. Tabungan bersaing dengan pengeluaran untuk investasi pendidikan. Seperti telah dijelaskan di atas, rumahtangga menabung dengan harapan di hari tua atau diakhir tahun ada budget yang dapat dialokasikan untuk kebutuhan pangan maupun non pangan. Namun demikian, peningkatan tabungan tidak langsung direspon rumahtangga dengan menurunkan investasi pendidikan. Nilai elastisitas peubah investasi pendidikan terhadap total pendapatan rumahtangga lebih kecil satu. Artinya investasi pendidikan tidak responsif terhadap total pendapatan rumahtangga. Walaupun peningkatan pendapatan rumahtangga mempunyai pengaruh cukup besar terhadap investasi pendidikan. Dalam hal ini pengeluaran untuk investasi pendidikan sudah tertentu. Investasi pendidikan di Bolaang Mongondow secara bersama-sama dipengaruhi jumlah anak sekolah dan total pendapatan rumahtangga. Hasil analisis pada Tabel 42 menunjukkan semua tanda estimasi untuk peubah yang mempengaruhi investasi pendidikan telah sesuai kriteria ekonomi. Estimasi peubah jumlah anak sekolah bernilai positif. Artinya semakin tinggi jumlah anak sekolah dalam rumahtangga menyebabkan pengeluaran untuk pendidikan semakin tinggi sebesar nilai estimasi parameternya. Pengaruh jumlah anak sekolah tersebut nyata terhadap investasi pendidikan. Pengeluaran investasi pendidikan sangat responsif terhadap jumlah anak bersekolah dalam keluarga. Hal ini dilakukan rumahtangga untuk meningkatkan sumberdaya manusianya. Pendapatan yang diterima rumahtangga juga dialokasikan untuk pengeluaran pendidikan. Peubah total pendapatan rumahtangga bernilai positif. Artinya semakin tinggi total pendapatan rumahtangga maka makin tinggi pengeluaran pendidikan sebesar nilai estimasi parameternya. Apabila tingkat pendapatan rumahtangga semakin tinggi, mereka dapat mengalokasikannya untuk investasi pendidikan dengan proporsi yang lebih besar. Pengaruh pendapatan tersebut sangat nyata terhadap investasi pendidikan, walaupun responnya kecil disebabkan sebagian anak tersebut masih dalam usia sekolah selain itu biaya pendidikan sudah tertentu. 7.7.4. Konsumsi Jagung Di Minahasa sebagian jagung yang ditanam dimanfaatkan sebagai konsumsi sapi. Konsumsi jagung secara bersama-sama dipengaruhi biaya pembelian rumput, penerimaan penjualan sapi dan produksi jagung. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, konsumsi jagung merupakan perhitungan konsumsi jagung oleh ternak sapi. Hasil estimasi pada Tabel 42 menunjukkan semua tanda estimasi untuk peubah-peubah yang mempengaruhi peubah endogen konsumsi jagung telah sesuai kriteria ekonomi. Rumahtangga mempunyai keterbatasan budget sehingga rumahtangga berusaha meminimumkan biaya sarana produksi. Meningkatnya pembelian rumput menyebabkan rumahtangga akan beralih menambah jagung sebagai konsumsi ternak sapi. Estimasi peubah biaya pembelian rumput bernilai positif. Artinya semakin tinggi biaya yang dikeluarkan untuk pembelian rumput menyebabkan konsumsi jagung oleh ternak makin meningkat sebesar nilai estimasi parameternya. Hal ini dilakukan rumahtangga sebagai upaya meminimumkan biaya sarana produksi sekaligus meningkatkan kualitas pakan. Tanda peubah penerimaan penjualan sapi bernilai positif. Artinya bertambahnya penerimaan dari penjualan sapi menyebabkan peningkatan konsumsi jagung sebesar nilai estimasi parameternya. Kenyataan di lapang menunjukkan rumahtangga berusaha meningkatkan kualitas pakan dengan mengurangi jagung yang dijual. Bertambahnya penerimaan penjualan sapi menyebabkan konsumsi jagung meningkat. Rumahtangga tidak perlu meningkatkan penjualan jagung sebagai sumber penerimaan. Untuk menutupi biaya yang dikeluarkan digunakan penerimaan dari penjualan sapi. Peubah produksi jagung bernilai positif. Artinya naiknya produksi jagung, meningkatkan konsumsi jagung oleh ternak sebesar nilai estimasi parameternya. Kenyataan di lapang, sebagian produksi jagung diberikan ke ternak dalam bentuk jagung muda beserta limbahnya. Fenomena ini sebagai upaya peningkatan kualitas pakan dan untuk mengatasi kekurangan rumput. Hasil estimasi menunjukkan peubah biaya pembelian rumput dan penerimaan penjualan sapi masing-masing berpengaruh tidak nyata terhadap peubah endogen konsumsi jagung oleh ternak pada taraf nyata 15 persen. Artinya semakin tinggi biaya rumput dampaknya kecil terhadap peningkatan konsumsi jagung. Hal ini disebabkan jagung yang ditanam sebagai konsumsi ternak sapi, namum ketersediaannya tergantung musim tanam. Setiap tahun musim tanam jagung 2 sampai 3 kali malahan ada yang hanya sekali tanam. Bila faktor lain tetap, peningkatan penerimaan penjualan sapi pengaruhnya kecil terhadap

VIII. DAMPAK BIAYA TRANSAKSI, HARGA DAN UPAH TERHADAP EKONOMI RUMAHTANGGA PETANI

USAHA TERNAK SAPI-TANAMAN Berdasarkan teori, keputusan rumahtangga berkaitan dengan keputusan curahan kerja, produksi dan pengeluaran konsumsi. Pada bab ini akan dibahas bagaimana dampak perubahan beberapa peubah terhadap keputusan rumahtangga petani usaha ternak sapi-tanaman di Sulawesi Utara. Petani peternak sapi di Sulawesi Utara dipelajari berdasarkan usaha ternak sapi – jagung di Minahasa dan usaha ternak sapi – kelapa di Bolaang Mongondow. Perubahan-perubahan dimaksud merupakan perubahan kebijakan dan non kebijakan yang berdampak terhadap keragaan ekonomi rumahtangga. Keragaan ekonomi rumahtangga dapat diukur secara langsung melalui perubahan produksi, curahan kerja dan konsumsi. Perubahan-perubahan tersebut terlihat dari perubahan peubah endogen sebagai akibat perubahan peubah kebijakan dan non kebijakan dalam model simulasi. Dalam penelitian ini model ekonomi rumahtangga petani usaha ternak sapi- tanaman di Sulawesi Utara, baik Minahasa maupun Bolaang Mongondow, dibangun dalam bentuk sistim persamaan simultan. Hubungan antara peubah endogen, eksogen maupun instrumen kebijakan dan non kebijakan terkait secara simultan. Selanjutnya sebelum dilakukan skenario simulasi, perlu dilakukan validasi model.

8.1. Hasil Validasi Model

Hasil validasi yang dinyatakan dengan nilai RMSPE dan nilai U’Theil model perilaku ekonomi rumahtangga petani usaha ternak sapi-tanaman di Minahasa dan Bolaang Mongondow dapat dilihat pada Tabel 43 dan Tabel 44.