Biaya Transaksi Perilaku Rumahtangga

183 kerja sewa dinyatakan sebagai biaya dibayar. Hal ini disebabkan ternak sapi yang digunakan adalah ternak sapi milik rumahtangga. Sewa pengangkutan kelapa dihitung berdasarkan sewa harian sapi yaitu Rp 25 000 per hari Rp 3 125 per jam. Sewa bajak Rp 3 750 per jam, angkut jagung Rp 2 500 per karung, angkut kacang merah Rp 2 500 per karung, bawang merah Rp 5 000 per keranjang, padi Rp 3 000 per karung, angkut material bangunan batu, pasir, kerikil Rp 20 000 per kubik dan angkut kayu bervariasi menurut jenis kayu Rp 60 000 – Rp 250 000 per kubik.

5.4.4. Biaya Transaksi

Dalam melakukan transaksi penjualan ternak sapi, rumahtangga menanggung biaya transaksi. Biaya tersebut diantaranya biaya perantara, biaya transpor, biaya retribusi dan biaya administrasi. Struktur biaya transaksi dijelaskan pada bab selanjutnya. Untuk lebih jelas, besarnya biaya transaksi usaha ternak sapi, usaha jagung dan usaha kelapa dapat dilihat pada Tabel 25. Tabel 25. Rata-Rata Biaya Transaksi Setiap Usaha Yang Dikeluarkan Rumahtangga Petani Usaha Ternak Sapi-Tanaman di Minahasa dan Bolaang Mongondow, Tahun 2006-2007 Usaha Minahasa 1 Bolaang Mongondow 2 Biaya Rp Biaya Rp 1. Usaha Ternak Sapi 797 035.30 85.67 892 263.01 69.18 2. Usaha Jagung 133 332.19 14.33 0.00 3. Usaha Kelapa 0.00 0.00 397 405.83 30.82 T o t a l 930 367.49 100.00 1 289 668.84 100.00 Keterangan:1 = Usaha ternak sapi-jagung; 2 = Usaha ternak sapi-kelapa 184 Berdasarkan data hasil penelitian seperti pada Tabel 25 tersebut, ternyata biaya transaksi terbesar adalah biaya usaha ternak sapi baik di Minahasa maupun di Bolaang Mongondow. Biaya transaksi penjualan sapi lebih tinggi di Bolaang Mongondow disebabkan rumahtangga menjual ternak didatangi pedagang sehingga biaya transpor pedagang ke lokasi peternakan ditanggung oleh rumahtangga. Dalam hal ini rumahtangga di Bolaang Mongondow menerima harga penjualan ternak sapi lebih rendah. Ternak sapi dijual dalam bentuk ternak hidup dengan harga Rp 35 000 per kg. Harga ternak sapi baik di Minahasa maupun di Bolaang Mongondow ditentukan oleh perantara. Biaya transaksi dalam usaha jagung diantaranya biaya transpor penjualan jagung, biaya transpor pembelian benih dan biaya transpor pembelian pupuk urea, TSP dan serta KCl. Pada usaha kelapa rumahtangga juga menanggung biaya transaksi yang terdiri dari biaya transpor penjualan kopra dan biaya penyimpanan. Struktur biaya transaksi dijelaskan pada bab selanjutnya. 5.4.5. Total Biaya Total biaya dibahas berdasarkan total biaya usaha ternak sapi, usaha jagung dan kelapa. Total biaya yang dikeluarkan rumahtangga petani peternak sapi baik di Minahasa maupun Bolaang Mongondow merupakan penjumlahan biaya sarana produksi sapi, biaya tenaga kerja keluarga diperhitungkan, tenaga kerja sewa dibayar, biaya tenaga kerja sapi diperhitungkan dan biaya transaksi. Rata-rata biaya pada usaha ternak sapi, usaha jagung dan usaha kelapa di Minahasa dan Bolaang Mongondow dapat dilihat pada Tabel 26. 185 Tabel 26. Rata-rata Biaya Usaha Ternak Sapi, Usaha Jagung dan Kelapa Yang Dikeluarkan Rumahtangga Petani Usaha Ternak Sapi-Tanaman di Minahasa dan Bolaang Mongondow, Tahun 2006-2007 Biaya Setiap Usaha Minahasa 1 Bolaang Mongondow 2 Biaya Rp Biaya Rp A. Usaha Ternak Sapi 1. Biaya Sarana Produksi 8 412 188.60 74.82 6 566 578.97 75.51 2. Biaya Tenaga Kerja Kel 3 2 032 850.00 18.08 1 237 881.70 14.23 3. Biaya Transaksi 797 035.30 7.10 892 263.01 10.26 4. Sub Total 11 242 073.90 100.00 8 696 723.68 100.00 B. Usaha Tanaman 1. Biaya Sarana Produksi 807 700.00 23.68 53 755.36 1.43 2. Biaya TK Keluarga 3 1 930 911.94 56.62 564 286.47 14.96 3. Biaya TK Sewa 264 993.50 7.77 1 421 414.24 37.70 4. Biaya TK Ternak Sapi 3 273 318.75 8.02 1 333 950.00 35.38 5. Biaya Transaksi 133 332.19 3.91 397 405.83 10.53 6. Sub Total 3 410 256.38 100.00 3 770 811.90 100.00 Keterangan:1= Usaha ternak sapi-jagung; 2= Usaha ternak sapi-kelapa 3= Biaya TK diperhitungkan Biaya yang dikeluarkan rumahtangga petani peternak sapi baik di Minahasa maupun Bolaang Mongondow yang tertinggi adalah biaya sarana produksi sapi yaitu masing-masing 74.82 persen dan 75.51 persen. Biaya sarana produksi pada usaha ternak sapi lebih tinggi di Minahasa dibanding Bolaang Mongondow. Hal ini disebabkan rumahtangga di Minahasa menyewa pejantan, sedangkan di Bolaang Mongondow mengawinkan ternak secara alami. Faktor lain, ternak sapi di Minahasa mengkonsumsi jagung yang diperhitungkan sebagai biaya. Rata-rata jumlah ternak di Minahasa juga lebih banyak. Curahan kerja pada usaha ternak sapi juga lebih besar sehingga biaya tenaga kerja yang diperhitungkan lebih besar.

5.4.6. Pendapatan