2.2.2. Pengertian Pengangkatan Anak
Untuk memberikan definisi mengenai pengangkatan anak, terdapat dua paradigma, yang pertama definisi pengangkatan anak secara etimologi
maupun terminologi. Dalam pandangan etimologi, pengangkatan anak berasal dari kata “adoptie” Belanda dan “adopt” Inggris. Pengertian berdasarkan
kedua bahasa tersebut dapat diartikan mengangkat seorang anak untuk dianggap seperti anak kandungnya sendiri Zaini, 2002:4.
Lain halnya dengan pandangan secara terminologi mengenai pengangkatan anak. Pengangkatan anak adopsi adalah suatu perbuatan
pengambilan anak orang lain kedalam keluarga sendiri sedemikian rupa sehingga antara orang yang mengangkat anak dan anak yang diangkat itu
timbul suatu hubungan hukum yang sama seperti yang ada antara orang tua dan anak kandungnya sendiri Wignjodipuro, 1995:11. Menurut Djaja S.
Meliala 2006:77 mengungkapkan bahwa adopsi atau pengangkatan anak adalah suatu perbuatan hukum yang memberi kedudukan kepada seorang anak
orang lain yang sama seperti seorang anak yang sah. Sebelum memberikan definisi lebih lanjut mengenai pengangkatan
anak di Indonesia, pengangkatan anak merupakan salah satu cara untuk mewujudkan perlindungan terhadap hak anak adalah dengan melakukan
pengangkatan anak atau adopsi. Tujuan utama dari pengangkatan anak yaitu untuk kepentingan yang terbaik bagi anak dikemudian hari. Hal tersebut
sebagaimana yang ditegaskan pada Pasal 39 Ayat 1 UU No. 23 Tahun 2002 Tentang Pe
rlindungan Anak: “Pengangkatan anak hanya dapat dilakukan untuk kepentingan terbaik bagi anak dan dilakukan berdasarkan adat
kebiasaan setempat dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.”
Sedangkan Definisi tentang pengangkatan anak berdasarkan peraturan perundang-undangan mengenai pengangkatan anak sebagaimana diatur dalam
Pasal 1 Angka 2 PP No. 54 Tahun 2007 Tentang Pelaksanaan Pengangkatan Anak yang menegaskan bahwa: “Pengangkatan anak adalah suatu perbuatan
hukum yang mengalihkan seorang anak dari lingkungan kekuasaan orang tua, wali yang sah, atau orang lain yang bertanggung jawab atas perawatan,
pendidikan dan membesarkan anak tersebut, ke dalam lingkungan keluarga orang tua angkat.”
Pengertian tentang pengangkatan anak juga diatur dalam peraturan perundang-undangan lainnya, diantaranya dalam Pasal 1 Angka 29 Peraturan
Daerah Kabupaten Pemalang No. 8 Tahun 2011 Tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan menegaskan sebagai berikut: “Pengangkatan
anak adalah perbuatan hukum untuk mengalihkan hak anak dari lingkungan kekuasaan keluarga orang tua, wali yang sah, atau orang lain yang
bertanggung jawab atas perawatan, pendidikan dan membesarkan anak
tersebut ke dalam lingkungan keluarga orang tua angkatnya berdasarkan putusan atau penetap
an pengadilan yang berkekuatan hukum tetap.” Pengangkatan anak di Indonesia terdiri dari 2 dua jenis. Berdasarkan
Pasal 7 PP No. 54 Tahun 2007 Tentang Pelaksanaan Pengangkatan Anak, jenis pengangkatan anak adalah sebagai berikut:
a. Pengangkatan anak antar Warga Negara Indonesia; dan
b. Pengangkatan anak antara Warga Negara Indonesia dengan Warga
Negara Asing. Perbuatan pengangkatan anak menimbulkan pada orang tua angkat
“kekuasaan orang tua” atas anak angkatnya. Dan pada umumnya perbuatan pengangkatan anak dilakukan untuk memenuhi kepentingan orang tua angkat,
antara lain misalnya untuk melanjutkan keturunan.
2.2.3. Faktor-Faktor Pendorong Pengangkatan Anak Di Indonesia