Pengertian Anak Angkat Menurut Hukum Islam

kerabatnya, bersama-sama memungut atau mengangkat seorang anak sebagai perbuatan kerabat, dimana anak itu menduduki seluruhnya kedudukan anak kandung dari orang tua yang mengangkatnya. Terjadinya pengangkatan anak dikarenakan tidak mempunyai keturunan dan tidak ada anak lelaki sebagai penerus keturunan di lingkungan masyarakat patrilinial atau tidak ada anak perempuan penerus keturunan di lingkungan masyarakat matrilinial, maka diangkatlah kemenakan bertali darah Hilman, 1993:79. Pengangkatan anak menurut hukum adat biasanya dilaksanakan dengan upacara-upacara tertentu dan dengan bantuan penghulu-penghulu setempat serta disaksikan oleh khalayak ramai dan diketahui serta dipahami oleh anggota keluarga dari yang mengangkat anak , agar menjadi jelas dan statusnya menjadi terang sebagai anggota kerabat. Cara pengangkatan anak seperti ini biasanya dilakukan oleh masyarakat di daerah Nias, Gayo, Lampung dan di Kalimantan Zaini, 2002:9. Dengan demikian pengangkatan anak berdasarkan adat pada umumnya ditujukan pertama-tama dan terutama paa kepentingan kesejahteraan anak baik rohani, jasmani maupun sosial.

2.1.3. Pengertian Anak Angkat Menurut Hukum Islam

Pengangkatan anak ditinjau berdasarkan hukum Islam, sebagaimana yang ditegaskan dalam Kompilasi Hukum Islam memberikan definisi tersendiri tentang anak angkat. Definisi tersebut diatur dalam Buku II Tentang Hukum Kewarisan Pasal 171 Huruf h, yan g menyatakan: “Anak angkat adalah anak yang dalam pemeliharaan hidup sehari-hari, biaya pendidikan, dan sebagainya beralih tanggung jawabnya dari orang tua asal kepada orang tua angkatnya berdasarkan putusan pengadilan.” Pengangkatan anak menurut hukum Islam disebut dengan istilah “Tabbani”, yang berarti mengambil anak. Istilah “Tabbani” berarti seseorang mengangkat anak orang lain sebagai anak, dan berlakulah terhadap anak tersebut seluruh ketentuan hukum yang berlaku atas anak kandung orang tua angkat Kamil, 2010:96. Namun menurut Mahmud Syaltut sebagaimana yang dikutip oleh Dahlan, bahwa setidaknya ada dua pengertian mengenai anak angkat, yaitu Pertama, mengambil anak orang lain untuk diasuh dan dididik dengan penuh perhatian dan kasih sayang, tanpa diberikan status “anak kandung” kepadanya, Cuma ia diperlakukan oleh orang tua angkatnya sebagai anak sendiri. Kedua mengambil anak orang lain sebagai anak sendiri dan ia diberi status sebagai “anak kandung”, sehingga ia berhak memakai nama keturunan nasab orang tua angkatnya dan saling mewarisi harta peninggalan, serta hak-hak lain sebagai akibat hukum antara anak angkat dan orang tua angkatnya itu Dahlan, 1996:29-30. Agama Islam menganjurkan agar umat manusia saling menolong sesamanya. Pengangkatan anak merupakan salah satu wujud umat manusia dalam perbuatan saling tolong-menolong dalam hal memelihara anak. Bagi yang kaya harus membantu yang tidak kaya, orang Islam harus berhati sosial, menolong dan memelihara anak-anak atau bayi-bayi terlantar Zaini, 2002:55.

2.2. Tinjauan Umum Mengenai Pengangkatan Anak

Dokumen yang terkait

Pengangkatan anak dalam UU No.3 tahun 2006 dan akibat hukumnya

0 4 69

PROSES PELAKSANAAN PENGANGKATAN ANAK DAN AKIBAT HUKUM TERHADAP PENGANGKATAN ANAK Proses Pelaksanaan Pengangkatan Anak Dan Akibat Hukum Terhadap Pengangkatan Anak (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Surakarta).

0 2 16

SKRIPSI PROSES PELAKSANAAN PENGANGKATAN ANAK DAN AKIBAT Proses Pelaksanaan Pengangkatan Anak Dan Akibat Hukum Terhadap Pengangkatan Anak (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Surakarta).

0 3 12

BAB 1 PENDAHULUAN Proses Pelaksanaan Pengangkatan Anak Dan Akibat Hukum Terhadap Pengangkatan Anak (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Surakarta).

0 2 13

PROSES PELAKSANAAN PENGANGKATAN ANAK DAN AKIBAT HUKUM TERHADAP ANAK SETELAH DIANGKAT Proses Pelaksanaan Pengangkatan Anak Dan Akibat Hukum Terhadap Anak Setelah Diangkat.

0 7 18

PROSES PELAKSANAAN PENGANGKATAN ANAK DAN AKIBAT HUKUM TERHADAP ANAK SETELAH DIANGKAT Proses Pelaksanaan Pengangkatan Anak Dan Akibat Hukum Terhadap Anak Setelah Diangkat.

0 3 26

PEMBUATAN AKTA KELAHIRAN BAGI ANAK YANG TERLAMBAT MEMPEROLEH AKTA DAN AKIBAT HUKUMNYA (Studi kasus di Pengadilan Negeri Sragen dan Catatan Sipil Sragen).

0 1 17

PELAKSANAAN ADOPSI ( PENGANGKATAN ANAK ) BAGI WNI KETURUNAN TIONGHOA DAN AKIBAT-AKIBAT HUKUMNYA DI KOTA SEMARANG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 1

PELAKSANAAN PENGANGKATAN ANAK DAN AKIBAT HUKUMNYA DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 1

JURNAL ILMIAH PELAKSANAAN PENGANGKATAN ANAK DAN AKIBAT HUKUMNYA MENURUT HUKUM ADAT BALI DAN HUKUM POSITIF

0 0 18