12
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Umum Mengenai Anak
2.1.1. Pengertian Anak dan Anak Angkat
Sebuah kajian akademik dan kajian yuridis pada pengangkatan anak dan akibat hukumnya pertama-tama harus menemukan suatu konsep definitif
tentang anak. Definisi tentang anak terdapat dalam UU No.23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak memberikan beberapa istilah tentang anak, dan
dari masing-masing istilah tersebut dapat memberikan gambaran konsepsi yang berbeda-beda Kamil,2010:55. Berdasarkan UU No.23 Tahun 2002
Tentang Perlindungan Anak menjelaskan bahwa anak merupakan amanah dan karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang dalam dirinya melekat harkat dan
martabat manusia seutuhnya. Definisi tentang anak terdapat dalam Pasal 1 Angka 1 UU No.23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. Anak adalah
seseorang yang belum berusia 18 delapanbelas tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. Dalam Pasal 1 dapat ditemukan beberapa istilah
tentang anak, yaitu: anak terlantar, anak yang menyandang cacat, anak yang
memiliki keunggulan, anak angkat, dan anak asuh. Masing-masing istilah tersebut telah diberikan pengertiannya secara definitif Kamil, 2010:55.
Pengertian mengenai berbagai jenis istilah anak yang disebutkan di atas, salah satunya tentang anak terlantar diatur dalam Pasal 1 Angka 6 UU
No.23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, yang menyatakan: “Anak terlantar adalah anak yang tidak terpenuhi kebutuhannya secara wajar, baik
secara fisik, mental, spiritual, maupun sosial.” Jika anak terlantar merupakan anak yang tidak terpenuhi kebutuhannya karena sesuatu hal, berbeda dengan
definisi tentang anak yang menyandang cacat yang hanya terhambat perkembangannya secara fisik, sebagaimana yang dinyatakan dalam Pasal 1
Angka 7 UU No.23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, definisi Anak yang menyandang cacat adalah anak yang mengalami hambatan fisik danatau
mental sehingga mengganggu pertumbuhan dan perkembangannya secara wajar.
Anak yang memiliki keunggulan merupakan definisi yang menggambarkan bahwa anak memiliki suatu potensial atau bakat,
sebagaimana di dalam Pasal 1 Angka 8 UU No.23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak:
“Anak yang memiliki keunggulan adalah anak yang mempunyai kecerdasan luar biasa, atau memiliki potensi danatau bakat
istimewa.”
Anak angkat merupakan suatu wujud pengalihan anak atas perawatan maupun hak dan kewajiban orang tua kandung kepada orang tua angkat
sebaaimana yang ditegaskan dalam Pasal 1 Angka 9 UU No.23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak: ”Anak angkat adalah anak yang haknya
dialihkan dari kekuasaan keluarga orang tua, wali yang sah, atau orang lain yang bertanggung jawab atas perawatan, pendidikan, dan membesarkan anak
tersebut, kedalam lingkungan keluarga orang tua angkatnya yang sah berdasarkan putusan atau penetapan pengadilan.” Anak angkat memiliki
perbedaan dengan anak asuh, anak asuh merupakan anak yang memerlukan bimbingan maupun perawatan tanpa melalui penetapan pengadilan untuk
menegaskan status hukum anak asuh. Menurut Pasal 1 Angka 10 UU No.23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, definisi mengenai anak asuh adalah
anak yang diasuh oleh seseorang atau lembaga, untuk diberikan bimbingan, pemeliharaan, pendidikan, perawatan, dan kesehatan, karena orang tuanya
atau salah satu orang tuanya tidak mampu menjamin tumbuh kembang anak secara wajar.
Anak angkat dalam konteks adopsi adalah seorang anak dari seorang ibu dan bapak yang diambil oleh manusia lain untuk dijadikan sebagai
anaknya sendiri Fachruddin, 1991:41. Adanya istilah anak angkat karena seseorang mengambil anak atau dijadikan anak oleh orang lain sebagai
anaknya. Anak angkat itu mungkin seorang anak laki-laki atau anak perempuan Tafal, 1983:45.
2.1.2. Pengertian Anak Angkat Menurut Hukum Adat