153
Jumlah perusahan industri sebagai salah satu penunjang sarana perekonomian masyarakat, banyak terdapat di Kamal Muara. Tercatat ada
65 buah industri besar, 100 buah industri sedang, dan 12 buah industri kecil. Jika dilihat dari persentasenya terhadap Kecamatan Penjaringan,
maka sebarannya mencapai 43,62 industri besar, 23,53 industri sedang dan 12,77 industri kecil di Kelurahan Kamal Muara.
Sarana perekonomian lain berupa hotel, losmen, hostel, motel, dan restauran tidak terdapat di Kamal Muara. Sarana perekonomian berupa
hotel dan restauran atau sejenisnya hanyalah berupa warung makan, dengan jumlah 18 buah. Di Kecamatan Penjaringan, hanya terdapat 1
buah hotel melati yang berada di Kelurahan Pluit.
4.4.2 Keragaan perikanan Kabupaten Tangerang
Sebagai bentuk tanggapan atas pemberlakuan UU No. 231999 tentang Otonomi Daerah, Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang telah menetapkan
kawasan perairan Kecamatan Kosambi merupakan suatu zona pengelolaan bersama antara Kota Jakarta Utara, Kabupaten Kepulauan Seribu, dan Kabupaten
Tangerang, sebagaimana tercantum dalam Perda No 52002 tentang Perubahan Atas Perda No. 31996 tentang RTRW. Aspek legal ini sebenarnya dapat
dijadikan landasan bagi kedua pemerintahan daerah untuk melakukan pengelolaan bersama kawasan perairan Dadap dan Kamal Muara dan fasilitas yang terdapat di
dalamnya, antara lain TPI. Secara keseluruhan, luas wilayah Kabupaten Tangerang mencapai 164,31
km
2
atau hanya 1,90 dari luas wilayah Provinsi Banten. Kabupaten Tangerang memiliki panjang pantai 51 km, dengan potensi sumberdaya ikan yang mencapai
19.441 ton dengan tingkat pemanfaatan sebesar 14.339 ton 73,76 . Dari pendekatan produksi total maka potensi Kabupaten Tangerang hanya mencapai
16.664 ton dengan pemanfaatan sebesar 86,05 PKSPL IPB 2004
154
Produksi ikan yang dihasilkan Kabupaten Tangerang tidak hanya berasal dari laut, tetapi juga beberapa ekosistem lainnya, seperti rawa, situ, dan sungai.
Potensi areal penangkapan ikan di Kabupaten Tangerang dicantumkan dalam Tabel 4.26.
Tabel 4.26. Potensi areal penangkapan ikan di Kabupaten Tangerang. No. JENIS
POTENSI PERAIRAN LUASPANJANG
1. Rawa 357,0
ha 2. Situ
116,5 ha
3. Sungai 314,3
km 4.
Eks galian pasir 350,8 ha
Sumber : TPI Dadap 1996 dan Diskanlut Tangerang 2004
Kebijakan Pemda Kabupaten Tangerang melalui RTRW Kabupaten Tangerang tahun 2000 menetapkan bahwa areal pertambakan yang ada di
Kecamatan Kosambi, Teluk Naga, dan Paku Haji akan direlokasi ke Kecamatan Mauk dan Kecamatan Kronjo. Namun demikian, tahun 2000 tersebut dalam
perencanaannya juga menyatakan bahwa di muara Kali Dadap akan dibangun TPI, yang tampaknya hanya diperuntukan bagi nelayan yang mau mendaratkan ikan
hasil tangkapannya di laut. Data potensi tambak di Kabupaten Tangerang dapat dilihat pada Tabel 4.27.
Kegiatan perikanan laut di Kabupaten Tangerang dipusatkan di 7 Pangkalan Pendaratan Ikan PPI, masing-masing satu buah untuk setiap
kecamatan pesisir, sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 4.28.
Bab4- 155
155
Tabel 4.27. Produksi potensi pertambakan Kabupaten Tangerang tahun 2004. No. KecamatanDesa
JUMLAH RTP
PEMBUDIDAYA LUAS Ha
Total Bandeng
Udang Total
Bandeng Udang
Potensi Diusahakan Potensi Diusahakan Potensi Diusahakan
1. Kronjo: - Jenggot
- Pegadean Ilir - Kronjo
- Muncung 29
57 71
75 11
49 63
75 18
8 8
80,00 395,85
433,90 392,85
80,00 327,00
264,00 350,00
65,00 334,35
371,00 369,85
65,00 265,5
214,00 350,00
15,00 61,50
62,90 23,00
15,00 61,50
50,00 0,00
Subtotal 232
34 1.302,69
1.021,00 1.140,20
894,50 162,40
126,50 2. Kemeri:
- Lontar - Karanganyar
- Patra Manggala 21
16 22
21 16
22 338,30
96,29 92,25
111,50 78,10
57,80 235,30
96,29 72,25
111,50 78,10
57,80 103,00
0,00 20,00
0,00 0,00
0,00 Subtotal
59 59
526,84 247,40
403,84 247,40
123,00 0,00
3. Mauk: - Mauk Barat
- Ketapang - Marga Mulya
- Tj. Anom 43
31 19
12 40
30 19
8 3
1 4
115,72 143,30
78,58 13,50
70,29 100,34
18,64 12,30
85,72 122,30
23,30 0,00
64,29 97,84
18,64 0,00
30,00 21,00
55,28 13,50
6,00 2,50
0,00 12,30
Subtotal 105
97 8
351,10 201,57
231,32 180,77
119,78 20,80
Bab4- 156
156 Lanjutan
Tabel 4.27 4. Sukadiri:
- Karang Serang 0,00
0,00 0,00
20,00 0,00 0,00
0,00 20,00
0,00 Subtotal
0,00 0,00
0,00 20,00
0,00 0,00 0,00
20,00 0,00
5. Pakuhaji: - Suryabahari
- Sukawali - Kramat
- Kohod 1
22 34
15 1
22 34
15 0,00
0,00 0,00
0,00 18,20
119,20 117,50
274,60 18,20
119,20 117,50
70,85 18,20
120,40 117,50
256,60 18,20
119,20 117,50
70,85 0,00
43,20 0,00
18,00 0,00
0,00 0,00
0,00
Subtotal 72
72 0,00
573,90 325,75
512,70 325,75
61,20 0,00
6. Teluknaga: - Tj Burung
- Tj Pasir - Lemo
- Muara :
39 17
17 25
39 17
17 24
1 196,15
291,41 228,50
259,14 157,00
7,46 135,30
104,50 196,15
195,30 228,50
238,64 157,00
7,46 135,30
103,50 0,00
96,11 0,00
20,50 0,00
0,00 0,00
1,00
Subtotal 98
97 1
975,20 404,26
858,59 403,26
116,61 1,00
7. Kosambi: - Selembaran Jaya
- Selembaran Jati - Kosambi Barat
- Kosambi Timur - Dadap
30 39
2 30
39 2
467,50 120,90
146,50 66,99
49,00 0,00
120,00 142,40
15,00 0,00
315,00 120,90
146,50 66,99
30,00 0,00
120,00 142,40
15,00 0,00
152,50
19,00 0,00
0,00 0,00
0,00 0,00
Subtotal 71
71 850,89
277,40 679,39
277,40 171,50
0,00 TOTAL
637 594
43 4.600,53
2.477,38 3.826,04
2.329,08 774,49
148,30
Sumber : TPI Dadap 1996 dan Diskanlut Tangerang 2003
157
Tabel 4.28. Keragaan tempat pelelangan ikan dan institusi penanggungjawab operasionalnya.
No. NAMA TEMPAT
PELELANGAN IKAN PENANGGUNGJAWAB
1. PPI Kronjo di Kecamatan Kronjo
Dinas Perikanan dan Kelautan 2.
TPI Benyawakan di Kecamatan Kemiri Dinas Perikanan dan Kelautan
3. TPI Ketapang di Kecamatan Mauk
Dinas Perikanan dan Kelautan 4. TPI Karang Serang di Kecamatan
Sukadiri Koperasi Perikanan Laut
“Bahari” 5.
PPI Cituis di Kecamatan Teluknaga KUD “Mina Samudera”
6. PPI Tanjung Pasir di Kecamatan Teluk
naga KUD “Mina Dharma”
7. TPI Dadap di Kecamatan Kosambi
KUD “Mina Bahari” Sumber: Diskanlut Kabupaten Tangerang 2003
Kriteria PPI di Kabupaten Tangerang sebenarnya belum optimal, karena belum menjadi tempat pemasaran ikan yang utama. Hal ini disebabkan oleh:
1 Belum memadainya fasilitas PPI, antara lain: tempat sandar kapal. 2 Alur masuk ke pelabuhan kurang dalam sehingga menyulitkan perahu dalam
proses pendaratan ikan yang dibawanya; 3 Produksi masih relatif rendah karena armada sebagian besar didominasi oleh
perahu bermotor tempel yang melakukan operasi penangkapan ikan secara harian;
4 Banyak nelayan yang sudah mengingat kontrak jual beli dengan bakul, karena akses ke lembaga keuangan resmi sulit diperoleh;
5 Pengawasan petugas lapangan masih lemah; 6 Adanya kompetisi dari PPI yang berada di wilayah DKI.
Pada tahun 2000, data produksi ikan hasil tangkap Kabupaten Tangerang mencapai 16.895 ton. Produksi tahun berikutnya meningkat sedikit menjadi
17.725,70 ton dan turun lagi tahun 2002 pada jumlah 16.834,25 ton dan tahun 2003 mencapai 15.731 ton. Untuk produksi ikan hasil perairan umum, data
menunjukkan jumlah 130, 123, 165,30, dan 142 ton dari tahun 2000 sampai 2003. Hasil tangkapan dari perairan umum didominasi oleh jenis ikan tawes. Data
perkembangan produksi ikan di Kabupaten Tangerang selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.29.
158
Tabel 4.29. Perkembangan produksi ikan hasil tangkap di laut dan perairan
umum di Kabupaten Tangerang. No. JENIS USAHA
PRODUKSI TON 2000 2001 2002 2003
1. Laut 16.895,00 17.725,70 16.834,25 15.731,00
2. Perairan
umum 130,00 123,00 165,30 142,00 Total
17.025,00 17.848,70 16.999,55 15.873,00 Sumber: Diskanlut Tangerang 2004
Pada tahun 2002, data produksi dan nilai jual ikan laut Kabupaten Tangerang mencapai 16.834,25 ton Rp 156.977,35 juta, sedangkan untuk
produksi perikanan darat mencapai 7.294,54 ton Rp 133.226,62 juta dari tambak, 2.130,40 ton Rp 19.626,60 juta dari kolam, 10,56 ton Rp 77.400 juta
dari sawah minapadi, dan 388,90 ton Rp 3.676 juta yang berasal dari perairan umum dan jaring apung. Produksi ikan tersebut dihasilkan oleh sekitar 1.672
rumah tangga nelayan laut, 921 nelayan di perairan umum, 823 nelayan tambak, dan 2.325 petani ikan di kolam., serta 9 orang petani ikan jaring apung.
Berbagai jenis alat tangkap yang beroperasi di wilayah Kabupaten Tangerang adalah payang 48 unit, jaring dogol 50 unit, jaring hanyut 254
unit, jaring klitik 374 unit, jaring rampus 15 unit, bagan perahu 132 unit, bagan tancap 247 unit. Jumlah kapal penangkap ikan yang beroperasi terdiri
dari: perahu layar kecil 76 unit, kapal dengan motor tempel 909 unit, dan kapal motor bermesin dalam 157 unit.Banten dalam Angka 2002, BAPEDA dan BPS
Banten. Tahun 2003, jenis alat tangkap ikan di Kabupaten Tangerang mencapai 15
jenis dan total unit 2.060 buah. Jenis yang paling populer adalah jaring insang hanyut drift gill net, jaring klitik, dan jenis pancing. Keragaan alat tangkap ikan
di Kabupaten Tangerang secara lengkap dicantumkan dalam Tabel 4.30.
159
Tabel 4.30. Keragaan alat tangkap ikan di Kabupaten Tangerang tahun 2003 No.
JENIS ALAT TANGKAP JUMLAH UNIT
1. Jaring payang
81 2. Jaring
dogol 119
3. Jaring insang hanyut
532 4.
Jaring insang tetap 2
5. Jaring klitik
526 6.
Jaring insang lingkar 16
7. Bagan tancap
38 8. Jaring
angkat lainnya
61 9. Pancing
lainnya 401
10. Sero 2
11. Bubu ikan
25 12. Bubu
rajungan 14
13. Garok kerang
192 14.
Alat lainnya jala laut 50
15. Purse seine
1 Jumlah
2.060
Sumber :
TPI Dadap 1996 dan Diskanlut Tangerang 2004
Hasil tangkapan para nelayan dari tahun ke tahun cenderung mengalami penurunan, atau mengalami penambahan tingkat kesulitan untuk memperoleh
jumlah hasil tangkap yang sama, jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini mengindikasikan bahwa gejala over fishing di perairan pantai
Teluk Dadap dan Kamal Muara sudah sangat nyata. Kestabilan harga jual ikan hasil tangkap adalah suatu hal yang diidamkan
oleh para nelayan. Tetapi fluktuasi hasil tangkap dan kualitas ikan yang diperolehnya menyebabkan terjadinya fluktuasi harga jual. Sering kali para
nelayan bahkan tidak dapat menutupi biaya operasi penangkapan yang berjumlah antara Rp 200.000 – 500.000trip. Bukan suatu hal yang aneh jika terdapat peran
dominan dari juragan yang juga bertindak sebagai penyedia kebutuhan sehari-hari
160
dari nelayan dan keluarganya. Faktor ini pula yang menyebabkan rendahnya nilai jual dari ikan hasil tangkapan nelayan.
4.4.3 Keragaan perikanan kawasan Dadap-Kamal Muara