59
Gambar 2.10 Bagan aliran fungsional yang terjadi di TPI di Provinsi Bali Adrianto 2007b
2.4 Analisis Perkembangan Aktivitas Pembangunan
Setiap aktivitas pembangunan di suatu kawasan dapat diamati tingkat keberhasilannya dengan berbagai tools. Dalam penelitian ini, tools yang
digunakan adalah: ketergantungan daerah perikanan fisheries dependent region; land rent,
yang meliputi economic rent, social rent, dan environmentlan rent, yang masing-masing dalam istilah Indonesia disebut rente lahan yang mencakup
rente ekonomi, rente sosial, dan rente lingkungan.
2.4.1 Ketergantungan daerah perikanan fisheries dependent region
Untuk melihat prospek pengembangan suatu daerah perikanan, konsep yang dikembangkan oleh Symes 2000 tentang daerah yang bergantung pada kegiatan
perikanan daerah perikanan = fisheries dependent regions sangat bermanfaat bagi aktivitas pengelolaan. Daerah perikanan ini merupakan barometer bagi
keberhasilan suatu kebijakan perikanan.di suatu kawasan. Menurut Symes 2000, definisi pokok dari daerah perikanan adalah untuk
mengidentifikasi daerah-daerah yang memiliki tingkat resiko tinggi, baik dalam konteks sumberdaya maupun kebijakan, terhadap turunnya intensitas kegiatan
TPI KUD
Biaya operasional dan tabungan nelayan
Bendaharawan Dinas Perikanan
KabupatenKota Retribusi
Provinsi 0.5
Retribusi KabupatenKota
0.5
Pungutan Paceklik Sosial Kecelakaan
1
Wasdalop 0.5
Bendaharawan Provinsi
BPD Bali
BPD Kabupaten Kota
Bendaharawan Khusus Perikanan
Provinsi
Provinsi Bali SK Gubernur No 1901986
60
perikanan termasuk dampak yang mungkin timbul dari turunnya kesempatan kerja dan pendapatan sektor perikanan. Daerah perikanan dalam konteks ini terkait
dengan istilah fisheries dependent region, ketergantungan daerah terhadap perikanan. Menurut Phillipson 2000, definisi daerah perikanan perlu difokuskan
dalam konteks struktur ekonomi daerah regional depencies dimana sektor perikanan berkontribusi secara sosial dan ekonomi, daripada ketergantungan
perikanan fisheries dependencies. Ketergantungan daerah jelas berdimensi regional atau wilayah, sedangkan ketergantungan perikanan memiliki banyak
dimensi, mulai dari individu, rumah tangga, hingga ke komunitas. Sebelumnya Otterstad et al. 1997b dalam Symes 2000 menyatakan bahwa ketergantungan
secara ekonomi economic dependencies lebih relevan secara langsung terhadap isu daerah perikanan. Sedangkan variabel sosial memiliki peran dalam
penyediaan indikasi umum dari kesejahteraan sosial social welfare dari suatu daerah.
Untuk mengklasifikasi apakah suatu daerah termasuk dalam suatu daerah perikanan atau bukan, menurut Phillipson 2000 terdapat tiga sistem indikator
yang dapat digunakan, yaitu: 1
Indikator ketergantungan perikanan fisheries dependence indices yang mencakup 3 komponen utama, yakni: a Indikator ketenagakerjaan
perikanan kontribusi tenaga kerja perikanan dalam total struktur ketenagakerjaan daerah; b indikator absolut aktivitas perikanan
indikator yang terkait langsung dengan menurunnya kinerja sektor perikanan; dan c indikator tingkat signifikasi ekonomi dari sektor
perikanan terhadap ekonomi daerah. 2
Indikator ketergantungan ekonomi economic dependence indices yang meliputi indikator ketenagakerjaan wilayah, indikator ekonomi wilayah
dan industri. 3
Indikator sosial demografis yang mencakup indikator kependudukan, kesehatan, pendidikan, dan lain-lain.
Penentuan daerah perikanan di Indonesia mempunyai beberapa hambatan. Menurut Adrianto 2004, paling tidak terdapat 3 persoalan obstacles yang perlu
61
diperhatikan. Pertama, tidak ada sistem data yang langsung dapat dipakai straightforward untuk mengidentifikasi sebuah daerah agar dapat digolongkan
sebagai daerah perikanan. Data statistik nasional misalnya belum menempatkan informasi tentang angkatan kerja perikanan dalam sebuah bentuk yang standar.
Kedua , masalah level data. Data perikanan saat ini tidak standar antar level
sehingga sering ditemukan ketidaksesuaian data antar level. Secara teoritis, identifikasi kegiatan perikanan lebih mudah dilakukan di tingkat lokal, sehingga
level ketergantungan level of dependencies daerah tersebut mudah ditentukan walaupun tidak untuk semua kasus. Ketiga, dalam beberapa hal istilah fisheries
dependence dapat menimbulkan kontradiksi. Ketika pengukuran dimaksudkan
untuk mengidentifikasi peren penting dari sektor perikanan di suatu daerah, namun hasilnya cenderung tidak meyakinkan karena sektor perikanan seringkali
masuk embedded ke dalam ekonomi lokal yang kompelks dan beragam pluriactive. Dalam konteks ini, maka penerapan indeks batas arbitrer arbitrary
threshold index , untuk menggolongkan apakah suatu daerah bergantung secara
relatif terhadap sektor perikanan atau tidak, dapat di lakukan.
2.4.2 Land rent, social rent, dan environmental rent