dari proses belajar yang mereka alami, sesuai dengan teori belajar kognitif yaitu cara-cara seseorang menggunakan pikirannya untuk belajar, mengingat dan
menggunakan pengetahuan yang diperoleh dan disimpan secara efektif. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori kognitif. Peneliti
menggunakan teori kognitif karena dalam penelitian ini didasarkan pada hasil belajar yang dihasilkan dari proses pembelajaran. Tidak hanya hasil belajar siswa,
dalam penelitian ini pun menganalisis peningkatan partisipasi belajar siswa setelah proses pembelajaran dengan metode yang telah ditentutan yaitu problem
posing. Karena dalam penelitian ini meneliti tentang hasil dan unsur dari pembelajaran berupa partisipasi belajar, maka teori kogitif dianggap sesuai
dengan penelitian ini.
2.1.4. Prinsip-prinsip Belajar
Menurut Slameto 2010:27-28 prinsip-prinsip belajar meliputi : 1
Berdasarkan Prasyarat Untuk Belajar a.
Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif, meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan
instruksional b.
Belajar harus menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat untuk mencapai tujuan instruksional.
c. Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya.
2 Sesuai Hakekat Belajar
a. Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut
perkembangannya
b. Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan discovery.
c. Belajar adalah proses kontinguitas hubungan antara pengertian yang satu
dengan yang lain sehingga mendapatkan pengertian yang diharapkan. Stimulus yang diberikan menimbulkan response yang diharapkan.
3 Sesuai MateriBahan Yang Harus Dipelajari
a. Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur,
penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya.
b. Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan
tujuan instruksional yang harus dicapainya. 4
Syarat Keberhasilan Belajar a.
Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat belajar dengan tenang.
b. Repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali-berkali agar
pengertianketrampilansikap itu mendalam pada siswa.
2.1.5. Ciri-ciri Belajar
Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku. Slameto 2010:3-5 mengatakan bahwa belajar mempunyai ciri-ciri:
1 Perubahan Yang Terjadi Secara Sadar
Ini berarti bahwa seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang-kurangnya individu merasakan telah terjadi adanya
perubahan dalam dirinya. Misalnya ia menyadari bahwa pengetahuannya bertambah, kecakapannya bertambah dan kebiasaannya bertambah.
2 Perubahan Dalam Belajar Bersifat Kontinu Dan Fungsional
Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang berlangsung secara terus menerus dan tidak statis. Satu perubahan yang terjadi akan menyebabkan
perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar berikutnya. Misalnya jika seorang anak belajar menulis, maka ia akan mengalami
perubahan dari tidak dapat menulis menjadi dapat menulis. Perubahan ini berlangsung terus menerus hingga kecakapan menulisnya menjadi lebih baik dan
sempurna. 3
Perubahan Dalam Belajar Bersifat Positif Dan Aktif Dalam perubahan belajar, perubahan-perubahan itu selalu bertambah dan
tertuju untuk memperoleh suatu yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan demikian, makin banyak usaha belajar itu dilakukan makin banyak dan makin
baik perubahan yang diperoleh. Perubahan yang bersifat aktif artinya banyak perubahan yang tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan karena usaha individu
sendiri. Misalnya perubahan tingkah laku karena usaha orang yang bersangkutan. 4
Perubahan Dalam Belajar Bukan Bersifat Sementara Perubahan yang bersifat sementara yang terjadi hanya untuk beberapa
saat saja dan tidak dapat digolongkan sebagai perubahan dalam pengertian belajar. Perubahan yang terjadi akibat proses belajar bersifat menetap. Ini berarti bahwa
tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap. Misalnya kecakapan seorang anak dalam memainkan piano setelah belajar, tidak akan
hilang begitu saja melainkan akan terus dimiliki bahkan akan makin berkembang kalau terus dipergunakan dan dilatih.
5 Perubahan Dalam Belajar Bertujuan Atau Berarah
Perubahan tingkah laku yang terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah pada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari.
Misalnya seseorang yang belajar mengetik, sebelumnya sudah menetapkan apa yang mungkin dapat dicapai dengan belajar mengetik, atau tingkat kecakapan
mana yang akan dicapainya. Dengan demikian, perbuatan belajar yang dilakukan senantiasa terarah pada tingkah laku yang telah ditetapkan.
6 Perubahan Mencakup Seluruh Aspek Tingkah Laku
Perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah kepada perubahan tingkah laku yang benar-benar
disadari. Dengan demikian perbuatan belajar yang dilakukan senantiasa terarah kepada tingkah laku yang telah ditetapkan.
2.1.6. Faktor-faktor Belajar