tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Dan secara uji stastistik, prestasi belajar kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Berdasarkan hasil
analisis disimpulkan bahwa pembelajaran matematika dengan metode problem posing berbasis pendidikan karakter di laboratorium TeenZania merupakan
pembelajaran yang efektif. Dan penelitian yang dilakukan oleh Gusnardi 2013 di Universitas Riau
memperoleh menyimpulkan bahwa hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah perpajakan dalam pokok bahasan pajak penghasilan pasal 21 meningkat dengan
penerapan pendekatan model pembelajaran problem posing.
2.6. Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang dapat dirumuskan adalah setelah menggunakan metode pembelajaran problem posing dalam meningkatkan partisipasi dan hasil belajar
akuntansi siswa kelas XI pada pokok bahasan jurnal penyesuaian SMA Teuku Umar Semarang adalah :
Hipotesis 1 : Menggunakan metode pembelajaran melalui pendekatan
problem posing dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI kompetensi dasar jurnal penyesuaian SMA Teuku Umar
Semarang tahun ajaran 20142015. Hipotesis 2
: Partisipasi siswa kelas XI dengan metode pembelajaran problem posing lebih baik dibandingkan dengan menggunakan metode
pembelajaran ceramah
pada kompetensi
dasar jurnal
penyesuaian SMA Teuku Umar Semarang tahun ajaran 20142015.
Hipotesis 3 : Menggunakan metode pembelajaran melalui pendekatan
problem posing lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar jika dibandingkan dengan pembelajaran ceramah kompetensi
dasar jurnal penyesuaian tahun ajaran 20142015.
55
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Desain dan Jenis Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan desain pre-experimental atau eksperimen semu atau sering disebut dengan istilah “quasi experiment“.
Eksperimen semu bertujuan untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan melibatkan kelompok kontrol disamping kelompok eksperimen. Pada
quasi experiment, peneliti menggunakan one-group pretest-posttest design atau pre-test and post-test group dimana dalam desain ini observasi dilakukan
sebanyak dua kali yaitu sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen. Observasi yang dilakukan sebelum eksperimen disebut pre-test dan observasi sesudah
eksperimen disebut post-test.Adapun polanya sebagai berikut Sugiyono, 2009:111 :
Gambar 3.1 Pola Desain Penelitian
Dimana : �
= nilai pre-test sebelum diberi diklat �
= nilai post-test setelah diberi diklat Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel dengan teknik
sampel jenuh yaitu sampel diambil dari jumlah populasi dalam penelitian. Sampel pada penelitian ini, diambil sebanyak dua kelas sama dengan jumlah populasi.
Dua kelas yang diambil terdiri dari kelas eksperimen yaitu kelas XI IPS 1 dan
� ×
�