x
DAFTAR TABEL
Halaman 1. Jumlah perusahaan bis antar propinsi menurut propinsi 2001 - 2005
2 2. Rekapitulasi bis antar propinsi menurut propinsi 2004
2 3. Total permintaan angkutan penumpang 1998 - 2009
8 4. Pengaturan penumpang bis
20 5. Trayek dan jumlah armada bis PO. Rosalia Indah
22
6. Jurusan, kapasitas dan harga tiket bis kelas super eksekutif 31
7. Jurusan, kapasitas dan harga tiket bis kelas eksekutif 33
8. Jurusan, kapasitas dan harga tiket bis kelas VIP 34
9. Jurusan, kapasitas dan harga tiket bis kelas PATAS 35
10. Jurusan, kapasitas dan harga tiket bis kelas Ekonomi 36
11. Rata-rata biaya operasional perjalanan bis AC dan Non AC 37
12. Pengaturan penumpang pemberangkatan bis kelas super eksekutif 39
13. Pengaturan penumpang pemberangkatan bis kelas eksekutif 42
14. Pengaturan penumpang pemberangkatan bis kelas VIP 53
15. Pengaturan penumpang pemberangkatan bis kelas PATAS 56
16. Pengaturan penumpang pemberangkatan bis kelas Ekonomi 61
17. Keuntungan perjalanan bis semua kelas 66
18. Alternatif-1 pengaturan penumpang bis kelas Super Eksekutif 68
19. Alternatif-2 pengaturan penumpang bis kelas Super Eksekutif 70
20. Rekapitulasi keuntungan kelas Super Eksekutif 72
21. Alternatif-1 pengaturan penumpang bis kelas Eksekutif 73
22. Alternatif-2 pengaturan penumpang bis kelas Eksekutif 83
23. Rekapitulasi keuntungan kelas Eksekutif 93
24. Alternatif pengaturan penumpang bis kelas VIP 94
25. Rekapitulasi keuntungan kelas VIP 96
26. Alternatif pengaturan penumpang bis kelas PATAS 97
27. Rekapitulasi keuntungan kelas PATAS 101
28. Alternatif pengaturan penumpang bis kelas Ekonomi 102
29. Rekapitulasi keuntungan kelas Ekonomi 106
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Grafik perkembangan armada bis PO. Rosalia Indah 1991-1994…...... 4 2. Struktur organisasi PO. Rosalia Indah……. …………………………… 21
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Keuntungan perjalanan semua kelas alternatif-1…………………….. 115
2. Keuntungan perjalanan semua kelas alternatif-2 ......………………. 116
3. Keuntungan perjalanan semua kelas alternatif-3 ....…………………. 117
4. Rute perjalanan bis Rosalia Indah di Jawa .......................................... 118
OPTIMASI PENGGUNAAN ARMADA BIS PADA PO. ROSALIA INDAH
SIGIT PRASTOWO
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2007
RINGKASAN
Transportasi mempunyai peran ganda dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi suatu daerah yang berperan sebagai urat nadi kegiatan ekonomi dan
sebagai komoditas industri pelayanan jasa. Mobiltias penduduk dari daerah satu ke daerah yang lain semakin meningkat sehingga kebutuhan alat transportasi dirasa
sangat penting. Meningkatnya industri jasa transportasi angkutan udara maupun darat menyebabkan terjadinya persaingan harga tiket dan pelayanan sehingga
menyebabkan penawaran lebih kecil dari permintaan. PO. Rosalia Indah adalah salah satu industri pelayanan jasa transportasi
darat bis dengan trayek Jawa dan Sumatera. Pada saat berdiri tahun 1991 hanya memiliki 11 bis kelas ekonomi dengan jurusan Solo – Blitar PP. Sampai saat ini
armada yang dimiliki telah mencapai sebanyak 139 bis yang terdiri 8 bis kelas Super Eksekutif, 70 bis kelas Eksekutif, 8 kelas VIP, 20 kelas PATAS, 18 kelas
Ekonomi, 6 khusus Pariwisata dan 9 bis sebagai Cadangan. Kapasitas kursi masing-masing kelas yaitu 22 kursi kelas Super Eksekutif, 32 kursi kelas Ekonomi,
32 kursi kelas VIP, 54 kursi kelas PATAS dan 54 kursi kelas Ekonomi. Permintaan dan penawaran masing-masing kelas rata-rata per hari yaitu :
supply kelas Super Eksekutif 88 kursi tetapi demand 66 penumpang, supply kelas Eksekutif 1.120 kursi tetapi demand 946 penumpang, supply kelas VIP 128 kursi
tetapi demand 102 penumpang, supply kelas PATAS 540 kursi tetapi demand 432 penumpang, supply kelas Ekonomi 488 kursi tetapi demand 413 penumpang.
Penelitian ini bertujuan mengoptimalkan penggunaan armada sehingga tercapai keuntungan yang maksimal
Berdasarkan hasil analisis Metode Jaringan dan Linier Programing diketahui keuntungan operasional perjalanan per hari kelas Super Eksekutif : Rp. 4.785.000,
Eksekutif: Rp. 78.575.000, VIP: Rp. 4.010.000, PATAS: Rp. 22.145.000, Ekonomi : Rp. 18.438.000 dan total pendapatan perhari Rp. 127.953.000 atau Rp. 7.677 juta
perbulan. Setelah dikurangi biaya operasional perbulan sebesar Rp. 7.374 juta maka laba perbulan sebesar Rp. 302 juta. Terdapat beberapa trayek yang rugi atau
keuntungan dibawah 60 dari biaya operasional yaitu : Super Eksekutif : Solo – Jakarta -15, Eksekutif : Surabaya – Merak 43, Ponorogo – Lampung 6,
Karanganyar – Merak 46, Solo – Lampung 24, VIP : Blitar – Bogor 51, Solo – Merak 39 dan PATAS : Kediri – Jakarta -4.
iii
Hasil optimalisasi melalui alternatif-1 dengan cara kelas Super Eksekutif dan Eksekutif menghentikan sementara trayek yang rugi sehingga keuntungan Super
Eksekutif menjadi Rp. 6.060.000 dan Eksekutif menjadi 83.250.000. Untuk kelas VIP mengubah jurusan Solo –Merak menjadi Sragen – Merak sehingga
keuntungan menjadi Rp. 4.225.000. Sedangkan kelas PATAS dan Ekonomi kondisi tetap tidak dioptimasi maka keuntungan yang diperoleh meningkat menjadi Rp.
134.118.000. atau perbulan sebesar Rp. 8.047 juta. Setelah dikurangi biaya operasional maka laba perbulan sebesar Rp. 672 juta. Tetapi alternatif-1
menimbulkan dapak sosial yang tinggi yaitu pengurangan jumlah armada yang menimbulkan pengurangan pegawai.
Alternatif-2 dengan cara semua armada tetap dioperasional tetapi mengubah pemberangkatan bis ke kota lain dengan memperhatikan biaya
operasional perjalanan. Kelas Super Eksekutif semula Solo – Jakarta menjadi Karanganyar – Merak maka keuntungan relatif turun menjadi Rp. 4.570.000. Bis
kelas Eksekutif semula dari Surabaya 9 bis dikurangi menjadi 6 bis dan dipindah ke kota lain yaitu: Madiun semula 4 bis menjadi 5 bis, Sragen semula 3 bis menjadi 4
bis dan Solo semula 4 bis menjadi 5 bis sehingga keuntungan menjadi Rp. 80.635.000. Untuk armada kelas VIP dan Ekonomi kondisi tetap seperti alternatif-1
dan kelas PATAS dilakukan perubahan jurusan Kediri – Jakarta menjadi Madiun – Bogor maka keuntungan menjadi Rp. 22.345.000. Sehingga total keuntungan
semua kelas diperoleh sebesar Rp. 130.213.000 atau perbulan sebesar Rp. 7.812 juta. Setelah dikurangi biaya operasional maka laba perbulan sebesar Rp.438 juta
Alternatif-3 yaitu semua armada tetap dioperasionalkan dengan cara armada kelas Super Eksekutif dikurangi dan pindah menjadi kelas Ekonomi dengan jurusan
Madiun – Merak sehingga keuntungan bis kelas Ekonomi menjadi Rp. 17.487.000. Untuk armada kelas Eksekutif, PATAS dan VIP kondisi tetap seperti alternatif-2
maka total keuntungan semua kelas menjadi Rp. 130.752.000 atau perbulan Rp.7.845 juta dan setelah dikurangi biaya operasional maka laba perbulan Rp.470,7
juta. Alternatif-3 lebih tepat untuk perusahaan karena tidak menimbulkan dampak sosial yaitu pengurangan armada dan pegawai.
iv
ABSTRACT SIGIT PRASTOWO. Using Optimation of buses PO. Rosalia Indah. Advised by
Bambang Pramudya as Chairman and Hartisari Hardjomidjojo as member.
PO Rosalia Indah is one of land transportation service industry playerprovider that servicing the route between Java and Sumatra. Founded in 1991, it started its
services with 11 economy class buses that serviced Solo – Blitar to and from route. Until today, its route has been expanding to 139 buses consists of 8 super executive class
buses, 70 executive class buses, 8 VIP class buses, 20 PATAS class buses, 18 economy class buses, 6 tourism buses, and 9 substitute buses. Seat capacity for each
classes are 22 seats for super executive class, 32 seats for executive class, 32 seats for VIP class, 54 seats for PATAS class, and 54 seats for economy class.
The comparison between supply and demand for each class are : Super Executive Class 88 seats : 66 passengers, Executive Class 1.120 seats : 946
passengers, VIP Class 128 seats : 102 passengers, PATAS class 540 seats : 432 passengers and Economy class 488 seats : 413 passengers. This research aims to
optimize the use of routes so it will deliver maximum profit for the company.
Based on the result of Linear Analysis Programming, it is known that the profit of daily operating trip are Rp 126.770.000,00 as a total daily earning. There are some route
with less profit which make less than 60 earning below the operating cost, they are : Super Executive Class : Solo – Jakarta route -15, Executive Class: Surabaya –
Merak route 43, Ponorogo – Lampung route 6, Karanganyar – Merak route 46, Solo – Lampung route 24, VIP Class :
Blitar – Bogor route 51, Solo – Merak route 39 and PATAS class : Kediri – Jakarta route -4
The optimum result from alternative 1 by temporarily discontinuing the less benefit route of Super Executive Class dan Executive Class. VIP Class changing the
route of Solo – Merak to Sragen – Merak. While for both PATAS class and Economy class with current condition without optimising efforts will increase the profit amount of
Rp. 132.935.000,00
Alternative 2 is carried out by maintaining the operating current routes but change the bus route to other city with strictly focus on operating cost for each trip.
Change the route of Super Executive Class and reducing the number of Executive class fleet from Surabaya,
so that the total profit from all class will be Rp 129.030.000,00. Whereas, for the alternative 3 which maintaining the operating of all routes but
reducing the number of route of Super Executive Class and transfer it to Economy class for the route of Madiun – Merak will produce the profit amount of Rp 16.230.000,00.
Maintaining the current conditiion for Executive class, PATAS, and VIP class as it is maintained in alternative 2 will sum the total profit amount of all classes to Rp.
129.495.300,00. This alternative is the most appropriate choice for the company since the social effects of reducing the number of routes and employees is none.
OPTIMASI PENGGUNAAN ARMADA BIS PADA PO. ROSALIA INDAH
SIGIT PRASTOWO
Laporan Akhir Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Profesional pada
Program Studi Industri Kecil Menengah
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2007
Judul Tugas Akhir : Optimasi Penggunaan Armada Bis Pada
PO. Rosalia Indah Nama Mahasiswa
: Sigit Prastowo Nomor
Induk :
F052044035 Program Studi
: Industri Kecil Menengah
Menyetujui Komisi Pembimbing,
Prof Dr Ir Bambang Pramudya M Eng Dr Ir Hartrisari Hardjomidjojo DEA
Mengetahui, Ketua Program Studi Dekan Sekolah Pascasarjana
Industri Kecil Menengah Prof Dr Ir Musa Hubeis, MS Dipl Ing DEA Prof Dr Ir Khairil Anwar Notodiputro, MS
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL x
DAFTAR GAMBAR xi
DAFTAR LAMPIRAN xii
I. PENDAHULUAN A.
Latar Belakang
1 B.
Sejarah Perusahaan
3 C.
Tujuan 6
D. Kegunaan
6 II. ANALISIS
MASALAH A.
Prinsip analisis
7 1.
Tujuan 7
2. Implementasi Praktis 7
B. Metode
analisis 18
III. HASIL DAN
PEMBAHASAN A.
Keadaan umum
21 1. Kelas Super Eksekutif
31 2.
Kelas Eksekutif
32 3.
Kelas VIP
33 4.
Kelas PATAS
34 5.
Kelas Ekonomi
36 B. Biaya Operasional Bis
36 C.
Penyelesaian Masalah
37 1. Kelas Super Eksekutif
39 2.
Kelas Eksekutif
41 3.
Kelas VIP
53 4.
Kelas PATAS
56 5.
Kelas Ekonomi
61 D. Alternatif Penyelesaian Masalah
67 1. Alternatif Kelas Super Eksekutif
67 2. Alternatif Kelas Eksekutif
72 3. Alternatif Kelas VIP
93 4. Alternatif Kelas PATAS
96 5. Alternatif Kelas Ekonomi
101 KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan 107
2. Saran 109
DAFTAR PUSTAKA 110
LAMPIRAN....................................................................................................... 114
x
DAFTAR TABEL
Halaman 1. Jumlah perusahaan bis antar propinsi menurut propinsi 2001 - 2005
2 2. Rekapitulasi bis antar propinsi menurut propinsi 2004
2 3. Total permintaan angkutan penumpang 1998 - 2009
8 4. Pengaturan penumpang bis
20 5. Trayek dan jumlah armada bis PO. Rosalia Indah
22
6. Jurusan, kapasitas dan harga tiket bis kelas super eksekutif 31