5. Kelas EKONOMI
Armada bis kelas Ekonomi adalah armada yang kapasitas 54 lima puluh empat penumpang dan perbedaan dengan armada bis kelas
PATAS yaitu di armada bis kelas Ekonomi tidak dilengkapi fasilitas AC. Kota yang terdapat pemberangkatan bis kelas Ekonomi adalah kota
Blitar, Kediri, Sragen, Wonogiri, Karanganyar dan Solo dengan armada rata-rata sebanyak 9 unit perhari. Maka jumlah permintaan penumpang,
jurusan dan harga tiket seperti pada Tabel 10.
Tabel 10. Jurusan, supply, demand dan tarif tiket bis kelas Ekonomi
B. Biaya Operasional Bis
Biaya operasional bis dalam melakukan perjalanan ke kota tujuan terdiri sebagai berikut:
1. Biaya bahan bakar solar 2. Biaya retribusi dan toll
3. Uang makan sopir dan kernet
Perincian biaya tersebut diatas dapat dilihat pada Tabel 11 di bawah ini. Tabel 11. Rata-rata biaya operasional perjalanan bis AC dan Non AC
C. Penyelesaian Masalah
Dalam penyelesaian optimasi penggunaan armada bis PO. Rosalia Indah yaitu dengan metode model jaringan dimana kota pemberangkatan
disebut node asal dan kota tujuan disebut node tujuan. Busur dalam jaringan dapat mewakili rute, jalan raya maka dalam kasus ini telah diwakili oleh harga
tiket dalam bentuk satuan rupiah. Jalur rute adalah urutan busur-busur tertentu yang menghubungkan dua node atau lebih maka dalam hal ini bis
berangkat dari kota asal node asal akan melewati beberapa node kota
untuk mencapai kota tujuan node tujuan.
Untuk menentukan keuntungan dari perjalanan node asal ke node tujuan atau kota asal ke kota tujuan dapat di rumuskan dengan model
matematis: Z
mmaksimum pendapatan
= y
1
x
1
+ y
2
x
2
+ y
3
x
3
+ ….y
n
x
n
Z
m
= pendapatan penjualan tiket jurusan m y = jumlah penumpang dari kota n
x = harga tiket dari kota n Dari pendapatan perjalanan tiket tiap jurusan Z
m
tersebut maka dibandingkan dengan biaya operasional perjalanan tiap jurusan C
m
akan diketahui keuntungan atau kerugian perjalanan, dengan rumus :
Keuntungan kerugian = Z
m
– C
m
Z
m
= Pendapatan penjualan tiket jurusan m
C
m
= Biaya operasional perjalanan jurusan m Perusahaan menetapkan bahwa perjalanan tiap jurusan bis dikatakan laba
apabila keuntungan tersebut minimal sebesar 60 dari biaya operasional perjalanan. Hal ini disebabkan masih ada alokasi biaya yang lain seperti
angsuran kredit bank, biaya pemeliharaan kendaraan dan gedung, biaya gaji pegawai perusahaan, biaya penyusutan kendaraan, biaya keperluan kantor
dan komisi agen dengan total rata-rata perbulan mencapai Rp. 6,8 miliar. Dalam penyelesaian masalah transportasi angkutan penumpang bis yang
harus diperhatikan dan menjadi asumsi adalah: a. Jalur jalan raya bis harus sesuai dengan peraturan pemerintah.
b. Biaya operasional perjalanan bis adalah semua biaya yang dikeluarkan berkaitan pelayanan pengantaran penumpang ke kota tujuan dengan
dihitung dari kota pemberangkatan sampai ke kota tujuan yang terdiri dari : biaya solar, biaya retribusi toll dan uang makan sopir dan kernet.
c. Perusahaan menetapkan bahwa keuntungan perjalanan dikatakan optimal apabila keuntungan mencapai minimal 60 dari biaya
operasional bis. Keuntungan perjalanan yaitu penjualan tiket penumpang dikurangi biaya operasional perjalanan bis
Maka pengaturan penumpang dan pemberangkatan bis untuk masing-masing kelas sebagai berikut:
1. Kelas SUPER EKSEKUTIF