Suatu perusahaan yang besar akan lebih banyak mendapat sorotan dari publik sehingga akan memunculkan pengeluaran yang lebih besar dalam
mewujudkan legitimasi perusahaan, hal ini disebabkan karena perusahaan akan cenderung mengungkapkan informasi yang lebih luas. Legitimasi ini diperlukan
perusahaan sebagai jalan untuk menciptakan keselarasan nilai-nilai sosial dari kegiatannya dengan norma perilaku yang ada dalam masyarakat Widianto, 2011.
Selain itu perusahaan besar akan cenderung mengungkapkan informasi lebih banyak karena perusahaan besar memiliki sumber daya yang besar sehingga
mampu membiayai penyediaan informasi yang lebih lengkap dibandingkan dengan perusahaan kecil. Semakin besar perusahaan, semakin memiliki
kecenderungan untuk mengungkap informasi lebih banyak, sehingga semakin mungkin untuk melakukan praktik pengungkapan sustainability report.
Berdasarkan argumen tersebut, dapat ditarik hipotesis sebagai berikut: H1: Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap sustainability
report
2.11.2. Pengaruh Leverage terhadap Sustainability Report
Rasio leverage merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajiban perusahaan. Rasio leverage disebut juga debt ratio atau rasio
hutang Sandhieko,2009. Xiao et al., 2004 dalam Maulida 2011 menyatakan bahwa tingkat leverage perusahaan berpengaruh positif terhadap voluntary
Internet-based corporate disclosures ICD atau pengungkapan sukarela perusahaan berbasis internet. Tingkat leverage yang tinggi berarti perusahaan
mempunyai proporsi hutang yang besar.
Berdasarkan teori agensi, perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi akan melakukan pengungkapan tanggung jawab sosial yang lebih agar perusahaan
tidak menjadi sorotan para kreditur Jensen dan Meckling, 1976. Rasio leverage digunakan untuk memberikan gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki
perusahaan, sehingga dapat dilihat tingkat resiko tak tertagihnya suatu utang. Oleh karena itu, perusahaan dengan rasio leverage yang tinggi mempunyai kewajiban
lebih untuk mengungkapkan tanggung jawab sosialnya Purnasiwi, 2011. Arkelof 1970 dalam Yesika 2013 menyatakan bahwa perusahaan dengan hutang yang
lebih besar akan melakukan aktivitas tanggung jawab sosial dengan tujuan menunjukkan informasi yang baik mengenai jangka panjang perusahaan.
Nasir, dkk. 2014 menyatakan bahwa tingkat leverage yang tinggi pada perusahaan juga meningkatkan kecenderungan perusahaan untuk melanggar
perjanjian kredit sehingga perusahaan akan melaporkan laba sekarang lebih tinggi. Pelaporan laba yang tinggi akan mencerminkan kondisi keuangan perusahaan
yang kuat sehingga meyakinkan perusahaan dalam memperoleh pinjaman dari para stakesholder-nya. Perusahaan dalam menggapai laba yang tinggi maka akan
mengurangi biaya-biaya, termasuk mengurangi biaya untuk mengungkapkan pertanggungjawaban sosial. Dilihat dari asumsi tersebut dapat ditarik hipotesis
sebagai berikut : H2 : Leverage berpengaruh terhadap sustainability report
2.11.3. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Sustainability Report