10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Teori Stakeholder
Pendekatan stakeholder muncul pada pertengahan tahun 1980-an. Freeman dan McVea 2001 mengemukakan latar belakang dari pendekatan stakeholder
adalah keinginan untuk membangun suatu kerangka kerja yang responsif terhadap masalah yang dihadapi para manajer saat itu yaitu perubahan lingkungan.
Freeman dan McVea 2001 mendefinisikan stakeholder sebagai setiap kelompok atau individu yang dapat dipengaruhi oleh pencapaian tujuan organisasi. Clarkson
dalam Fahrizqi 2010 membagi stakeholder berdasarkan karakteristiknya menjadi dua yaitu stakeholder primer dan stakeholder sekunder. Stakeholder
primer adalah seseorang atau kelompok yang tanpanya perusahaan tidak dapat bertahan untuk going concern, meliputi: shareholder dan investor, karyawan,
konsumen dan pemasok, bersama yang didefinisikan sebagai kelompok stakeholder publik,yaitu: pemerintah dan komunitas. Kelompok stakeholder
sekunder didefinisikan sebagai mereka yang mempengaruhi, atau dipengaruhi perusahaan, namun mereka tidak berhubungan dengan transaksi dengan
perusahaan dan tidak esensial kelangsungannya. Stakeholder pada dasarnya dapat mengendalikan atau memiliki
kemampuan untuk mempengaruhi pemakaian sumber-sumber ekonomi yang digunakan perusahaan. Oleh karena itu, power stakeholder ditentukan oleh besar
kecilnya power yang dimiliki stakeholder atas sumber tersebut. Power tersebut
dapat berupa kemampuan untuk membatasi pemakaian sumber ekonomi yang terbatas modal dan tenaga kerja, akses terhadap media yang berpengaruh,
maupun kemampuan mengatur perusahaan. Ghozali dan Chariri 2007 mengatakan ketika stakeholder mengendalikan sumber ekononi yang penting bagi
perusahaan, maka perusahaan akan bereaksi dengan cara- cara yang memuaskan keinginan stakeholder.
Dalam teori stakeholder, Ghozali dan Chariri 2007 mengatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingannya sendiri
namun harus memberikan manfaat bagi para stakeholder-nya pemegang saham, kreditor, konsumen, supplier, pemerintah, masyarakat, analisis, dan pihak lain.
Lebih lanjut lagi teori stakeholder umumnya berkaitan dengan cara-cara yang digunakan perusahaan dalam memanage stakeholder-nya Gray et al, 1997 dalam
Fahrizqi, 2010. Teori stakeholder merupakan teori yang menjelaskan bagaimana
manajemen perusahaan memenuhi atau mengelola harapan para stakeholder Freeman dan McVea,2001. Teori stakeholder menekankan akuntabilitas
organisasi jauh melebihi kinerja keuangan atau ekonomi sederhana. Deegan
2004 mengemukakan dalam teori stakeholder, organisasi akan memilih secara sukarela mengungkapkan informasi tentang kinerja lingkungan, sosial dan
intelektual mereka, melebihi dan di atas permintaan wajibnya, untuk memenuhi ekspektasi sesungguhnya atau yang diakui oleh stakeholder. Salah satu bentuk
pengungkapan sukarela yang berkembang dengan pesat saat ini yaitu publikasi sustainability report. Melalui publikasi sustainability report pengungkapan sosial
dan lingkungan perusahaan dapat memberikan informasi yang lebih cukup dan lengkap berkaitan dengan kegiatan dan pengaruhnya terhadap kondisi sosial
masyarakat dan lingkungan Ghozali dan Chariri, 2007.
2.1.2. Teori Legitimasi