dan lingkungan perusahaan dapat memberikan informasi yang lebih cukup dan lengkap berkaitan dengan kegiatan dan pengaruhnya terhadap kondisi sosial
masyarakat dan lingkungan Ghozali dan Chariri, 2007.
2.1.2. Teori Legitimasi
Legitimacy theory menjelaskan bahwa organisasi secara kontinu akan beroperasi sesuai dengan batas-batas dan nilai yang diterima oleh masyarakat di
sekitar perusahaan dalam usaha untuk mendapatkan legitimasi Ghozali dan Chariri, 2007. Teori legitimasi sangat bermanfaat dalam menganalisis perilaku
organisasi. Legitimasi organisasi dapat dilihat sebagai sesuatu yang diinginkan atau dicari perusahaan dari masyarakat. Dengan demikian, legitimasi dapat
dikatakan sebagai manfaat atau sumber potensial bagi perusahaan untuk bertahan hidup.
Teori legitimasi menjelaskan bahwa pengungkapan tanggung jawab sosial dilakukan perusahaan untuk mendapat legitimasi dari masyarakat dimana
perusahaan berada. Legitimasi ini mengamankan perusahaan dari hal-hal yang tidak diinginkan dan dapat meningkatkan nilai perusahaan tersebut. Deegan dan
Rankin 1996 dalam Yesika 2013 menyebutkan bahwa teori legitimasi menyatakan organisasi bukan hanya memperhatikan hak-hak investor tetapi juga
hak-hak publik. Teori legitimasi dilandasi oleh adanya suatu kontrak sosial yang terjadi
antara perusahaan dengan masyarakat, dimana perusahaan beroperasi dan menggunakan sumber ekonomi Ariningtika, 2013. Teori legitimasi penting bagi
organisasi karena teori legitimasi didasari oleh batasan –batasan, norma–norma,
nilai –nilai dan peraturan sosial yang membatasi perusahaan agar memperhatikan
kepentingan sosial dan dampak dari reaksi sosial yang dapat ditimbulkan. Teori legitimasi kaitannya dengan kinerja sosial dan kinerja keuangan
adalah apabila jika terjadi ketidakselarasan antara sistem nilai perusahaan dan sistem nilai masyarakat atau sering disebut legitimacy gap, maka perusahaan
dapat kehilangan legitimasinya, yang selanjutnya akan mengancam kelangsungan hidup perusahaan. Namun demikian harus diingat bahwa keberadaan dan besarnya
legitimacy gap bukanlah hal yang mudah untuk ditentukan, yang penting adalah bagaimana perusahaan berusaha memonitor nilai-nilai perusahaan dan nilai-nilai
sosial masyarakat dan mengindentifikasi kemungkinan munculnya gap tersebut Chariri dan Ghozali, 2007.
Adapun cara atau media yang efektif untuk mendapatkan legitimasi dari masyarakat adalah dengan mempublikasikan SR
yang merepresentatifkan tanggung jawab lingkungan dan sosial perusahaan.
2.1.3. Teori Agensi