menjadi lebih mendapatkan sorotan oleh masyarakat luas mengenai aktivitas perusahaannya. Sedangkan industri low-profile adalah kebalikannya. Perusahaan
ini memiliki tingkat consumer visibility, tingkat risiko politik, dan tingkat kompetisi yang rendah, sehingga tidak terlalu mendapat sorotan dari masyarakat
luas mengenai aktivitas perusahaannya meskipun dalam melakukan aktivitasnya tersebut perusahaan melakukan kesalahan atau kegagalan pada proses maupun
hasil produksinya. Sebagian besar perusahaan high profile seperti industri pertambangan,
kehutanan, kimia, atau agribisnis memiliki spesifikasi operasional yang banyak bersentuhan dengan masalah pengelolaan lingkungan hidup. Hal ini menyebabkan
kelompok industri high profile memiliki concern yang lebih tinggi akan masalah lingkungan dan dampak sosial yang lebih tinggi, sehingga pengungkapan
sosialnya pun lebih tinggi dibanding kelompok industri low profile.
2.3.4. Ukuran Perusahaan
Perusahaan besar akan cenderung mengungkapkan informasi lebih banyak karena perusahaan tersebut memiliki sumber daya yang besar sehingga mampu
membiayai penyediaan informasi yang lebih lengkap dibanding perusahaan kecil. Selain itu, perusahaan besar merasa bahwa mereka merupakan target perhatian
sehingga perlu untuk membuat suatu usaha nyata dalam menjaga legitimasi perusahaan dan menciptakan kepercayaan dalam hal pertanggungjawaban sosial.
Mengungkapkan informasi mengenai aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan lingkungan hidup menjadi salah satu upaya perusahaan untuk mewujudkan
pertanggungjawaban sosial.
Ukuran perusahaan merupakan salah satu variabel yang banyak digunakan untuk menjelaskan mengenai variasi pengungkapan dalam laporan tahunan
perusahaan. Terdapat beberapa penjelasan mengenai pengaruh ukuran perusahaan terhadap kualitas pengungkapan. Ada dugaan bahwa perusahaan kecil akan
mengungkapkan lebih rendah kualitasnya dibandingkan perusahaan besar. Hal ini karena ketiadaan sumber daya dan dana yang cukup besar dalam laporan tahunan.
Perusahaan yang berukuran lebih besar cenderung memiliki public demand akan informasi yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan kecil Waryanti,
2009.
2.3.5. Komisaris Independen
Komisaris independen merupakan pihak yang tidak mempunyai hubungan bisnis dan kekeluargaan dengan pemegang saham pengendali, anggota direksi dan
dewan komisaris, serta dengan perusahaan itu sendiri. Dewan komisaris independen bersama dengan dewan komisaris bertugas untuk melaksanakan
pengawasan dan memberikan nasehat kepada dewan direksi serta memastikan bahwa perusahaan telah melaksanakan good corporate governance sesuai dengan
aturan yang berlaku. Sari dan Marsono 2013 menjelaskan bahwa pengendalian intern yang
baik dapat meningkatkan kualitas laporan, maka dari itu perusahaan akan mengungkapkan informasi seluas- luasnya termasuk informasi tambahan seperti
sustainability report. Tanggung jawab dewan komisaris independen adalah untuk menentukan apakah manajemen telah memenuhi tanggung jawab mereka dalam
mengembangkan dan menyelenggarakan pengendalian intern tersebut.
2.4. Profitabilitas