b. Menyampaikan pesan gaya yang sesuai berupa ekspresi wajah,
intonasi suara, serta gerakan tubuh sesuai dengan pesan yang disampaikan dan menarik.
2.3.3 Kegiatan Penutup
Kegiatan penutup merupakan kegiatan akhir adalah sebagai berikut. 1.
Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa, mengajak siswa untuk mengingat kembali hal penting dalam kegiatan
pembelajaran yang sudah berlangsung misalnya dengan guru mengajukan pertanyaan tentang proses, materi, dan kejadian yang lainnya.
2. Melaksanakan tindak lanjut dengan arahan, kegiatan atau tugas sebagai
bagian remedipengayaan, memberikan kegiatantugas khusus bagi siswa yang belum mencapai kompetensi misalnya dalam bentuk latihan.
Berdasarkan kajian pustaka tersebut, maka pelaksanaan pembelajaran pada Kurikulum 2013 bersifat student centered yaitu lebih menekankan pada keaktifan
belajar siswa bukan pada keaktifan guru mengajar. Aktivitas guru mengajar dapat dilihat dari pelaksanaan pembelajarannya yang diteliti dengan alat bantu video.
Pembelajaran terarah pada tiga aspek yang telah dijelaskan yaitu kegiatan prapembelajaran, kegiatan inti pembelajaran, dan kegiatan penutup digunakan
sebagai indikator kemampuan guru dalam mengajar.
2.4 Aktivitas Belajar Siswa
Dinamika kelas dalam pembelajaran juga menyangkut aktivitas belajar siswa. Aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting dalam interaksi
pembelajaran sebab pada prinsipnya belajar adalah berbuat untuk mengubah
tingkat laku. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas sehingga siswa harus aktif berbuat dalam proses pembelajaran dengan kata lain, bahwa dalam belajar sangat
diperlukan adanya aktivitas Sardiman, 2003: 95-96. Aktivitas siswa mempengaruhi tingkat keaktifan siswa, sehingga keduanya
saling berhubungan. Pembelajaran aktif siswa yaitu siswa a membangun konsep bertanya; b bertanya; c bekerja, terlibat, dan berpartisipasi; d menemukan
dan memecahkan masalah; e mengemukakan gagasan; dan f mempertanyakan gagasan Asmani, 2014: 92. Pembelajaran Kurikulum 2013 menggunakan
pendekatan saintifik berbasis keterampilan sains. Pembelajaran ini memandang siswa sebagai subjek belajar yaitu siswa mempunyai peranan aktif dalam proses
pembelajaran, sedangkan fungsi guru adalah sebagai fasilitator yang membimbing dan mengkoordinasi kegiatan belajar siswa. Siswa menemukan sendiri konsep
materi yang dipelajari melalui berbagai aktivitas proses sains dan pengalaman ilmiah sebagaimana yang dilakukan oleh ilmuwan Putra, 2013: 56.
Siswa aktif adalah siswa yang banyak melakukan aktivitas dalam belajar. Menurut Diedrich sebagaimana dikutip oleh Sardiman 2007: 101, menyebutkan
jenis-jenis aktivitas dalam belajar, yang dapat digolongkan sebagai berikut. a.
Visual activities, seperti membaca, memperhatikan gambar dari demonstrasi, percobaan, dan menanggapi pekerjaan orang lain.
b. Oral activities, seperti menyatakan gagasan, merumuskan, bertanya,
memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, dan interupsi.
c. Listening activities, seperti mendengarkan uraian, percakapan, diskusi,
musik, dan pidato. d.
Writing activities, seperti menulis cerita, karangan, laporan, angket, dan menyalin tulisan.
e. Drawing activities, seperti menggambar, membuat peta, diagram, dan
grafik. f.
Motor activities, seperti melakukan percobaan, membuat konstruksi, metode mereparasi, bermain, berkebun, dan berternak.
g. Mental activities, seperti menanggapi, mengingat, memecahkan soal,
menganalisis, membuat hubungan, dan mengambil keputusan. h.
Emotional activities, seperti menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, berani, bergairah, tenang, dan merasa gugup.
Aktivitas belajar siswa yang dijelaskan beberapa sumber dikelompokkan dalam jenis-jenis aktivitas menurut Diedrich. Penelitian ini meneliti kedelapan
jenis aktivitas siswa sesuai aktivitas dalam pembelajaran fisika. Delapan jenis aktivitas tersebut diteliti secara observasi sedangkan akivitas belajar siswa lebih
rinci diteliti melalui alat bantu video.
2.5 Kerangka Berpikir