Kelas X MIA 2 Proses Pembelajaran

observasi dan video penelitian yang diperoleh kemudian dideskripsikan secara naratif.

4.2.1.1 Kelas X MIA 2

Pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru di kelas X MIA 2 belum sesuai dengan silabus Kurikulum 2013 meskipun ada penugasan sesuai dengan silabus Lampiran 27, karena saat pengamatan pembelajaran, guru tidak menerapkan pendekatan saintifik seperti pada Tabel 4.1. Pertemuan sebelumnya guru menjelaskan materi pendahuluan yaitu suhu, kemudian pada pertemuan kedua ini guru melanjutkannya dengan membahas tentang pengukuran suhu menggunakan termometer dan konversi suhu berbagai skala untuk mengingatkan siswa pada saat pembelajaran fisika SMP. Berdasarkan rekapitulasi aspek aktivitas guru yang diamati seperti pada Gambar 4.2 meliputi guru mempersiapkan siswa belajar, guru melakukan kegiatan apersepsi, penguasaan materi pelajaran, pendekatanstrategi pembelajaran, pemanfaatan sumbermedia pembelajaran, pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa, penggunaan bahasa dan tulisan, guru melakukan refleksi, dan guru melaksanakan tindak lanjut dengan arahan. Aktivitas guru pada pertemuan pembelajaran ini dengan persentase 74.14 dari semua aktivitas yang diharapkan. Aktivitas guru dan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran dapat dideskripsikan sebagai berikut. Guru mengawali pembelajaran dengan mengajak siswa untuk berpartisipasi dalam mencoba mengukur suhu badan menggunakan termometer, sehingga adanya aktivitas siswa yaitu mengamati percobaan mengukur suhu badan dua siswa yang membuat siswa menjadi senang dan antusias. Guru melanjutkan dengan menjelaskan materi menggunakan power point yaitu menjelaskan konversi suhu dari berbagai skala, sehingga adanya aktivitas siswa yaitu mendengarkan materipenjelasan dari guru dan mengamati perbandingan skala termometer pada slide power point. Guru mengajak siwa untuk membaca dan mengerjakan soal yang ada di buku, sehingga adanya aktivitas siswa berupa membaca buku dan mengerjakan soal. Aktivitas lain dari siswa adalah berkomunikasi dengan guru yaitu bertanyamenjawab pertanyaan guru dan komunikasi antar siswa yaitu bekerja sama saat mengerjakan soal dan berkomunikasi tentang materi. Berdasarkan analisis video Lampiran 30, pembelajaran seperti ini merupakan pembelajaran berpusat pada guru teacher centered karena persentase aktivitas guru lebih banyaklebih berperan dibandingkan dengan aktivitas belajar siswa seperti ditunjukkan pada Tabel 4.2 dan Tabel 4.6. Siswa mengerjakan soal-soal dan maju ke depan karena diperintahditunjuk oleh guru. Menurut Thair Treagust 1997 dalam penelitiannya menyatakan bahwa ciri-ciri pembelajaran berpusat pada guru di Indonesia adalah guru memposisikan di depan siswa untuk menjelaskan dan menulis materi pada papan tulis dan siswa hanya mendengarkan serta mencatat apa yang ada pada papan tulis. Guru bertanya dengan pertanyaan yang mudah dan lebih sering menyuruh siswa untuk mengerjakan soal. Akibatnya siswa hanya akan menjadi pasif dan melaksanakan tugas apabila diperintah oleh guru, siswa menjadi tidak belajar secara sadar mandiri, dan ketika pembelajaran maka siswa akan menjadi bosan. Pembelajaran ini menunjukkan guru sangat aktif dalam menjelaskan materi. Pengamatan pembelajaran di kelas X MIA 2 menunjukkan adanya lima aktivitas belajar siswa yang terjadi pada semua siswa dengan persentase seperti pada Tabel 4.3 dengan jenis aktivitasnya yaitu visual activities membaca bukureferensi dan mengamati percobaan, oral activities berkomunikasi dengan guru.teman, listening activities mendengarkan materi, mental activities mengerjakan soal, dan emotional activities merasa senang. Kategori oral activities yaitu berada di tingkat sedang dikarenakan komunikasi siswa lebih sedikit dibandingkan dengan guru yang lebih banyak berbicara menjelaskan materi dan soal sehingga siswa lebih aktif mengerjakan soal mental activities dan mendengarkan penjelasan materi listening activities. Emotional activities memperoleh persentase tertinggi yaitu 79.58 karena bahasa dan cara guru berkomunikasi dengan siswa sangat kondisional sehingga siswa merasa senang dengan ekspresi tertawa terhadap candaan saat pembelajaran. Guru menciptakan pembelajaran menggunakan media yang sesuai dengan strategi dan materi pembelajaran yang membuat siswa tertarik dan mengenal langsung sebuah alat pengukur suhu tetapi strategi yang digunakan belum mampu menerapkan pendekatan saintifik yang menitikberatkan pembelajaran sub bab materi kalor. Materi pembelajaran suhu, kalor dan perpindahan kalor ini dapat disampaikan dengan strategi yang dapat membuat siswa aktif dengan guru memperhatikan pendekatan saintifik yang dapat diterapkan pada siswa Lampiran 27, seperti peragaan sesuai silabus, praktikum atau diskusi. Pembelajaran diakhiri dengan pembahasan jawaban soal, tidak menyampaikan simpulan, tidak menyampaikan nilai sikapmanfaat mempelajari materi tersebut, tidak memberi tugas dan tidak menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Hal ini akan menyebabkan kurangnya aktivitas belajar siswa yang dapat dilakukan di rumah. Berdasarkan uraian di atas, pembelajaran seperti ini menurut permendikbud nomor 81A tahun 2013 tentang implementasi kurikulum belum sesuai harapan dari aspek Kurikulum 2013 karena strategi pembelajarannya belum menerapkan pendekatan saintifik dan hasil analisis video menunjukkan persentase waktu rata- rata adalah 64.67 aktivitas guru dan 35.43 aktivitas belajar siswa maka pembelajaran berpusat pada guru teacher centered.

4.2.1.2 Kelas XI MIA 2