dalam industri tertentu. Ketiga, persaingan yang dilakukan oleh pelaku ekonomi yang tidak jujur bisa bertentangan dengan kepentingan publik.
2.3 Contestable Market
Sjahrir 1995 menjelaskan bahwa contestable market adalah kondisi pasar persaingan yang terjadi karena dimungkinkannya entry ke dalam pasar monopoli.
Akibatnya cost akan didorong turun kebawah. Idealnya kemudian harga yang terbentuk akan sama dengan Long Run Marginal Cost LRCM. Tetapi tidak
semua CM mampu membentuk harga pada saat P=LRMC, karena syarat terbentuknya CM adalah tidak adanya sunk cost. Dengan kata lain bahwa sebuah
pasar dapat dideregulasi bila ia tidak mengandung sunk cost. Yang dimaksud dengan sunk cost disini adalah biaya yang dianggap terbuang bila perusahaan
berada dalam industri tersebut keluar dari pasar. Kondisi yang dibutuhkan untuk membuat pasar menjadi Perfectly
Contestable antara lain: 1. Semua produsen, baik yang aktual maupun potensial mendapat akses
yang sama pada teknologi yang digunakannya dalam berproduksi. 2. Teknologi mungkin terkarakter oleh skala ekonomi, meskipun terdapat
fixed cost namun fixed cost tersebut bukanlah bagian dari sunk cost. 3. Tidak ada entry lag sehingga pemain baru entrant bisa masuk dan
langsung dapat berproduksi pada tingkat skala produksi apa pun. 4. Respon yang dimiliki oleh perusahaan yang telah ada incumbent
lebih lama daripada waktu keluarnya entrant dalam industi tersebut.
Entrant dapat masuk, membentuk harga yang rendah dari incumbent serta keluar dari industri tanpa resiko mengalami kerugian sebelum incumbent dapat
memberikan respon atau tindakan untuk merubah harga. Oleh karena itu perfectly contestable adalah sebuah pasar yang dapat diakses oleh pendatang potensial
entrant tanpa hambatan masuk barriers to entry, yang dapat melayani permintaan pasar dengan menggunakan teknik produksi yang sama sebagaimana
yang digunakan oleh perusahaan yang telah ada incumbent. Karena kondisi entry dan exit secara absolute bebas tanpa biaya, dengan adanya informasi yang
sempurna, entrant tidak akan mengalami kerugian dalam teknik produksi karena dapat mengacu pada perusahaan yang telah ada dan entrant dapat mengevaluasi
keputusannya untuk masuk ke industri dengan tepat dan benar ketika keputusan yang sama diambil oleh perusahaan incumbent Titie, 2005.
2.4 Kebijakan Persaingan