meliputi pemenuhan diri untuk menyempurnakan potensi diri, pengembangan diri semaksimal mungkin, kreativitas, ekspresi diri dan melakukan apa yang paling
cocok, serta menyelesaikannya. Kedua teori motivasi Herzberg. Frederick Herzberg mengembangkan teori
dua faktor yang membedakan dissatifiers faktor-faktor yang menyebabkan ketidakpuasan dan satisfiers faktor yang menyebabkan kepuasan. Tidak adanya
dissatisfiers saja tidak cukup, sebaliknya satisfiers harus ada secara aktif untuk memotivasi pembelian. Teori motivasi Harzberg memiliki dua implikasi yaitu: 1
para penjual harus berusaha sebaik-baiknya menghindari dissatisfier; 2 para pabrikan harus megidentifikasi satisfier atau memotivator utama pembelian di
pasar dan kemudian menyediakan faktor satisfier itu. Satisfier itu akan menghasilkan perbedaan besar terhadap merek apa yang akan dibeli oleh
pelanggan. Ketiga teori motivasi Freud Singmund. Freud mengasumsikan bahwa
kekuatan psikologis yang membentuk perilaku manusia sebagian besar tidak disadari dan bahwa seseoang tidak dapat sepenuhnya memahami motivasi dirinya.
2.3.4 Indikator Motivasi Berkoperasi
Anggota koperasi yang memiliki motivasi berkoperasi maka akan menunjukan perilakunya berdasarkan dorongan dari dalam diri maupun dari luar
berdasarkan tujuan yang akan dicapai. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Danim 2004:15-16 bahwa seseorang yang memiliki motivasi terdapat beberapa unsur-
unsur yang melatar belakanginya, antara lain : 1 Tujuan. Manusia orgasional yang memiliki motivasi tinggi senantiasa sadar bahwa antara tujuan dirinya
dengan tujuan organisasi sama sekali tidak terpisahkan atau kalaupun terpisah tidak terlalu senjang. Terdapat kesadaran mendalam pada dirinya bahwa dia
membutuhkan organisasi sebagai wahana bekerja untuk hidup, dan dia sadar pula bahwa organisasi membutuhkan bantuan dirinya; 2 kekuatan dari dalam diri
individu. Manusia organisasional bekerja didalam organisasi semata mata karena rasa terpanggil untu berbuat, tanpa mengngkari ada lisasi diri, mengisi waktu
luang, atau rekreasi; 3 Keuntungan. Rasa dekat terhadap kebutuhan, keinginan memperoleh imbalan, rasa ingin meningkatkan diri dan seperangkat keinginan
mencari keuntungan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari keseluruhan aktivitas manusia.
Selain itu menurut Uno 2014:65 indikator yang digunakan untuk mengukur motivasi berkoperasi antara lain: 1 dorongan untuk berupaya
menghasilkan kinerja yang tinggi; 2 dorongan mencapai tujuan organisasi; 3 dorongan pemenuhan kebutuhan.
Menurut Handoko 1992:59, untuk dapat mengetahui kekuatan motivasi indikator-indikator yang digunakan antara lain: 1 kuatnya kemauan untuk
berbuat; 2 jumlah waktu yang dapat digunakan untuk melakukan kegiatan; 3 kerelaan meninggalkan kewajiban dan tugas lain; 4 Ketekunan dalam melakukan
tugas. Indikator motivasi berkoperasi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah: 1 dorongan untuk berupaya menghasilkan kinerja yang tinggi; 2 dorongan mencapai tujuan organisasi; 3 dorongan pemenuhan kebutuhan.
2.4 Tinjauan Loyalitas Anggota