pengendalian oleh anggota-anggota secara demokratis; 3 partisipasi ekonomi anggota; 4 otonomi dan kebebasan, 5 pendidikan, patihan dan informasi; 6
kerjasama diantara koperasi; 7 kepedualian terhadap komunitas. Ketiga, prinsip-prinsip koperasi Indonesia. Prinsip-prinsip ini menurut
Undang-undang No. 25 tahun 1992 yaitu : 1 keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka; 2 pengelolaan dilaksanakan secara demokratis; 3 pembagian sisa hasil
usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota; 4 pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal; 5 kemandirian.
Sedangkan Soesilo 2008:7 mengemukakan pendapatnya bahwa terdapat prinsip koperasi yang didirikan oleh koperasi kredit model Raiffeisen tahun 1860.
Prisip-prinsip tersebut meliputi : 1 keanggotaan terbuka bagi siapa saja; 2 perlu ikut sertanya orang kecil, terutama petani kecil atas dasar saling mempercayai; 3
seorang anggota mempunyai hak suara satu; 4 tidak ada pembagian keuntungan, sisa hasil usaha masuk dalam cadangan.
2.1.5 Peran dan Fungsi Koperasi
Sebagai organisasi yang bergerak dalam perekonomian, koperasi tentunya memiliki peran dan fungsi yang penting bagi anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya. Adanya koperasi akan mempertinggi perekonomian Indonesia yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Menurut Sudarsono
dan Edilius 2002:80 fungsi koperasi antara lain: 1 sebagai alat perjuangan ekonomi untuk mempertinggi kesejahteraan rakyat; 2 pendemokrasian modal;
3 urat nadi perekonomian bangsa Indonesia; 4 alat pembinaan insan
masyarakat untuk memperkokoh kedudukan ekonomi bangsa Indonesia serta bersatu dalam mengatur tata laksana perekonomian rakyat.
Menurut Baswir 1997:68 koperasi memiliki dua peran penting, Pertama peran koperasi dalam bidang ekonomi meliputi: 1 menumbuhkan motif berusaha
yang lebih berkemanusiaan yang berarti bahwa dalam melakukan usaha motif utama koperasi adalah memberikan pelayanan, bukan mencari keuntungan; 2
mengembangkan metode pembagian sisa hasil usaha dalam koperasi tidak didasarkan atas besarnya modal, tetapi didasarkan atas perimbangan jasa dan
partisipasi masing-masing anggota dalam membentuk volume usaha perusahaan; 3 memerangi monopoli dan bentuk-bentuk konsentrasi modal lainnya, yang
berarti koperasi bukan perkumpulan modal yang semata-mata bermaksud mencari keuntungan tetapi koperasi adalah perkumpulan orang.
Kedua peran koperasi dalam bidang sosial. Secara garis besar peran koperasi dalam bidang sosial meliputi: 1 mendidik anggota anggotanya untuk
memiliki semangat bekerja sama, baik dalam menyelesaikan masalah mereka maupun dalam membangun tatanan sosial yang lebih berkemanusiaan; 2
mendidik anggota anggotanya untuk memiliki semangat berkorban, sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Sedangkan menurut Soesilo 2008: 10 koperasi memiliki fungsi antara lain : 1 memenuhi kebutuhan anggota untuk memajukan kesejahteraanya,
membangun sumber daya anggota dan masyarakat; 2 membangun sumber daya anggota dan masyarakat; 3 mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi
anggota; 4 mengembangkan aspirasi ekonomi anggota dan masyarakat di
lingkungan kegiatan koperasi; 5 membuka peluang kepada anggotanya untuk mengaktualisasikan diri dalam bidang ekonomi secara optimal.
Selain itu menurut pendapat Soesilo 2008:10 peran koperasi meliputi : 1 wadah peningkatan taraf hidup dan ketangguhan berdaya saing para anggota
koperasi dan masyarakat di lingkungannya; 2 bagian integral dari sistem ekonomi nasional; 3 pelaku strategis dalam sistem ekonomi rakyat; 4 wadah
pecerdasan anggota dan masyarakat dilingkungannya
2.1.6 Jenis-Jenis Perkumpulan Koperasi