Terkait dengan loyalitas anggota koperasi, maka konsep loyalitas pelanggan sama dengan loyalitas anggota karena kedudukan anggota dikoperasi
juga sebagai pelanggan. Dengan kata lain loyalitas anggota adalah kesetiaan pelanggan terhadap merek, toko, atau pemasok dengan cara pembelian berulang
dan cenderung teratur dan tidak terpengaruh dengan pengaruh situasional. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Ropke 2003:40 bahwa anggota koperasi selain
menjadi pemilik juga sebagai pelanggan.
2.4.2 Manfaat Loyalitas
Secara umum loyalitas memiliki manfaat yang besar yaitu dapat mengurangi biaya pemasaran, mengurangi biaya transaksi, dan mengurangi
biaya turn over pelanggan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Kottler 2005 : 58 yang menyatakan bahwa bahwa untuk mendapatkan pelanggan baru biayanya
bisa mencapai lima kali lipat lebih besar daripada biaya yang tercakup dalam memuaskan dan mempertahankan pelanggan diperlukan banyak uisaha untuk
membujuk pelanggan yang puas untuk beralih ke pemasok meraka yang sekarang. Selain itu menurut pendapat Griffin 2005:11-12 manfaat loyalitas yang
meningkat dapat menghemat biaya perusahaan sedikitnya di enam bidang : 1 biaya pemasaran menjadi berkurang biaya pengambilalihan pelanggan lebih
tinggi dari pada biaya mempertahankan pelanggan; 2 biaya transaksi menjadi lebih rendah, seperti negosiasi kontrak dan pemrosesan order; 3 biaya
perputaran pelanggan customer turnover menjadi berkurang lebih sedikit pelanggan hilang yang harus digantikan; 4 keberhasilan cross-selling menjadi
meningkat, menyebabkan pangsa pelanggan yang lebih besar; 5 pemberitaan
dari mulut kemulut menjadi lebih positif, dengan asumsi para pelanggan yang loyal juga merasa puas; 6 biaya kegagalan menjadi menurun pengurangan
pengerjaan ulang, klaim garansi, dan sebagainya.
2.4.3 Jenis Loyalitas
Loyalitas pelanggan memiliki kriteria yang berbeda beda, menurut Tandjung
2004:78 ada empat jenis loyalitas pelanggan, sebagai berikut: 1 no loyality. Konsumen seperti ini jarang berbelanja ke tempat yang sama
untuk yang ke dua kalinya. Umumnya mereka selalu berganti-ganti tempat; 2
inertia loyality . Konsumen jenis ini membeli sesuatu karena faktor kebiasaan.
Biasanya, menggunakan produk tertentu atau karena sudah merasa cocok; 3
latent loyality . Konsumen seperti ini mempunyai tingkat pembelian ulang yang
rendah. Faktor situasi menyebabkan seseorang akan melakukan pembelian atau tidak sama sekali. Konsumen yang masuk dalam kategori ini menjadi loyal karena
situasi atau keadaan yang memaksanya membeli atau menggunakan barang atau jasa;
4 premium loyality. Konsumen sangat bangga terhadap produk yang digunakan. Bahkan, mereka mereferensikan kepada teman dan keluarganya.
Konsumen seperti ini merupakan alat promosi gratis bagi perusahaan. Tingkat loyalitasnya sudah tidak perlu diragukan lagi.
Menurut Griffin 2005:22-23 terdapat empat jenis loyalitas antara lain: 1 tanpa loyalitas. Untuk berbagai alasan, beberapa pelanggan tidak mengembangkan
loyalitas terJhadap produk atau jasa tertentu; 2 loyalitas yang lemah. Ketertarikan yang rendah dipandang dengan pembelian berulang yang tinggi
menghasilkan loyalitas yang lemah interia loyalty. Pelanggan ini membeli
karena kebiasaan. Ini adalah jenis pembelian “karena kami selalu menggunakannya” atau “ karena sudah terbiasa”. Dengan kata lain, faktor
nonsikap dan faktor situasi merupakan alasan utama membeli; 3 loyalitas tersembunyi. Tingkat preferensi yang relatif tinggi digabung dengan tingkat
pembelian berulang yang rendah menunjukan loyalitas tersembunyi latent loyalty. Bila pelanggan memiliki loyalitas yang tersembunyi, pengaruh situasi
dan bukan pegaruh sikap menentukan pembelian berulang; 4 loyalitas premium. Loyalitas premium, jenis loyalitas yang paling dapat ditingkatkan, terjadi bila ada
tingkat ketertarikan yang tinggi dan tingkat pembelian berulang yang juga tinggi.
Selain itu menurut Griffin 2005:35 ada tujuh tingkatan pelanggan yang
loyal antara lain: 1 suspect, tersangka atau suspect adalah orang yang mungkin membeli produk atau jasa anda. Kita menyebutnya tersangka karena kita percaya
atau “menyangka”, mereka akan membeli, tetapi kita masih belum cukup yakin; 2 prospek yaitu orang yang membutuhkan produk atau jasa anda dan memiliki
kemampuan membeli; 3 prospek yang diskualifikasi yaitu prospek yang telah cukup anda pelajari untuk mengetahui bahwa mereka tidak membutuhkan, atau
tidak memiliki kemampuan membeli, produk anda; 4 pelanggan pertama kali yaitu orang yang telah membeli dari anda satu kali; 5 pelanggan berulang yaitu
orang-orang yang telah membeli dari anda dua kali atau lebih. Mereka mungkin telah membeli produk yang sama dua kali atau membeli dua produk atau jasa
yang berbeda pada dua kesempatan atau lebih; 6 klien yaitu orang yang membeli secara teratur, memiliki hubungan yang kuat dan berlanjut, yang menjadikannya
kebal terhadap tarikan pesaing; 7 penganjur. Tahap ini seperti klien, pendukung
membeli apapun yang anda jual dan dapat ia gunakan serta membelinya secara teratur. Tetapi, penganjur juga mendorong orang lain untuk membeli dari anda.
2.4.4 Indikator Loyalitas Anggota