memiliki loyalitas anggota kepada koperasi cenderung melakukan transaksi berulang dan mencari apa yang dibutuhkannya. Koperasi perlu untuk menjaga
loyalitas ini karena dengan menjaga loyalitas anggota berarti merupakan sebuah usaha untuk mempertahankan kelangsungan hidup koperasi.
Kemudian menurut Sumarsono 2003:128 Hal yang penting untuk diperhatikan bagi koperasi adalah adanya kesetiaan loyalitas anggota. Kesetiaan
atau loyalitas anggota didorong oleh rasa percaya anggota terhadap koperasi sehingga tercipta hubungan komunikasi dan tujuan yang harmonis antara anggota
dengan koperasi. Hal tersebut memudahkan koperasi untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi sehingga tercipta kekuatan koperasi yang
bertumpu pada kemandirian.
2.2.3 Indikator Partisipasi Anggota
Partisipasi anggota memiliki peranan yang sangat penting bagi kemajuan koperasi, melalui partisipasi segala aspek yang berhubungan dengan pelaksanaan
kegiatan pencapaian tujuan direalisasikan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Hendar dan Kusnadi 2005:95 bahwa melalui partisipasi, segala aspek yang
berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan pencapaian tujuan direalisasikan. Selain itu pentingnya partisipasi anggota di kemukakan oleh Anoraga dan
Widiyanti 2003:115 bahwa tanpa partisipasi anggota yang aktif membayar iuran wajib, menabung sukarela untuk menambah permodalan koperasi, serta
pemanfaatan jasa koperasi, baik dalam bentuk pembelian barang atau berbelanja barang-barang dari koperasi, memanfaatkan dana pinjaman koperasi dengan taat
mengangsur, bukan menjadi bed debts, koperasi tidak akan berkembang.
Anggota koperasi yang berpartisipasi aktif dikoperasi akan menunjukan keaktifannya dalam berbagai bentuk kegiatan yang diselenggarakan oleh
koperasi, baik kedudukan anggota sebagai pemilik maupun sebagai pengguna atau pelanggan. Menurut Hendar dan Kusnadi 2005:91 partisipasi anggota dapat
diwujudkan dalam bentuk pencurahan pendapat dan pikiran dalam pengambilan keputusan, dalam pengawasan, kehadiran dan keaktifan dalam rapat anggota,
pemberian kontirbusi modal keuangan, serta pemanfaatan pelayanan yang diberikan oleh koperasi. Secara umum, partisipasi anggota koperasi menyangkut
partisipasi terhadap sumber daya, pengambilan keputusan, dan pemanfaatan, atau seringkali dibuat kategori partisipasi kontributif, partisipasi insentif.
Menurut Kartasapoetra, dkk 2001:126 bentuk-bentuk partisipasi anggota dalam koperasi antara lain : 1 membayar iuran wajib secara tertib dan teratur; 2
menabung sukarela sehingga pemasukan bertambah; 3 memanfaatkan jasa koperasi; 4 memanfaatkan dana pinjaman koperasi dengan taat mengangsur; 5
menghadiri rapat-rapat dan aktif dalam pertemuan. Selain itu menurut Rusidi 1992:18 indikator yang digunakan untuk
mengukur partisipasi anggota antara lain: 1 partisipasi anggota dalam Rapat Anggota Tahunan RAT; 2 partisipasi anggota dalam penanaman modal
melalui berbagai macam simpanan; 3 partisipasi anggota dalam manfaatkan pelayanan yang disediakan koperasi.
Menurut Ropke 2003:52 pembahasan partisipasi anggota dijelaskan dalam tiga aspek sebagai berikut: 1 anggota berpartisipasi dalam memberikan
kontribusi atau menggerakan sumber-sumber dayanya; 2 anggota berpartisipasi
dalam pengambilan keputusan perencanaan, implementasipelaksanaan dan evaluasi; 3 anggota berpartisipasiberbagi keuntungan.
Indikator partisipasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1 partisipasi anggota dalam Rapat Anggota Tahunan RAT; 2 partisipasi anggota
dalam penanaman modal melalui berbagai macam simpanan; 3 partisipasi anggota dalam manfaatkan pelayanan yang disediakan koperasi.
2.3 Tinjauan Motivasi Berkoperasi