Jurnal Ekonomi dan Manajemen Volume 6 Nomor 3, Oktober 2005 oleh Wening Patmi Rahayu yang berjudul pengaruh partisipasi anggota terhadap
keberhasilan koperasi KPRI Harum Kecamatan Punung Kabupaten Pacitan yang menyatakan partisipasi anggota yang meliputi partisipasi insentif berpengaruh
signifikan terhadap keberhasilan koperasi. Kepercayaan pada koperasi harus tetap dijaga, karena dengan kepercayaan itu maka anggota koperasi akan tercipta rasa
memiliki yang akhirnya akan loyal dalam berpartisipasi untuk pengembangan usaha koperasi
Jurnal Volume 11 Nomor 1 Tahun 2006 oleh Anak Agung Sagung yang berjudul analisis beberapa faktor yang mempengaruhi partisipasi karyawan suatu
kajian teori yang menyatakan semakin aktiftinggi partisipasi anggota semakin tinggi kecenderungan mereka menunjukkan loyalitas. Hal ini akan mengakibatkan
para anggota tetap setia tinggal sebagai anggota organisasi.
2.6 Kerangka Berfikir
Koperasi bertujuan mempertinggi kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Agar tujuan tersebut dapat tercapai maka
diperlukan peran aktif anggotanya dalam menjalankan kegiatan yang ada dikoperasi. Peran aktif anggota dapat dilihat dari partisipasi anggota, disinilah
peran penting koperasi untuk menumbuhkan partisipasi anggota Partisipasi anggota adalah kontribusi anggota dalam menjalankan hak dan
kewajibannya maupun menggerakan sumberdaya yang ada dikoperasi. Anggota yang berpartisipasi aktif dikoperasi akan menunjukan keaktifannya pada Rapat
Anggota Tahunan, selain itu anggota juga akan aktif dalam menanamkan modal
melalui berbagai macam simpanan berupa simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan sukarela. Pelayanan yang ada dikoperasi juga akan dimanfaatkan oleh
anggota apabila ia berpartisipasi aktif. Agar anggota KUD Mekar Ungaran berpartisipasi aktif, maka ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya
Berdasarkan hal tersebut faktor utama untuk menumbuhkan partisipasi anggota yaitu motivasi berkoperasi anggota. Motivasi berkoperasi adalah
dorongan yang muncul dari dalam diri individu sebagai anggota untuk mencapai tujuan atau keuntungan tertentu dengan melakukan kegiatan-kegiatan bersama
dalam organisasi koperasi sebagai upaya mempertinggi kesejahteraan. Motivasi berkoperasi dapat menumbuhkan partisipasi anggota karena motivasi akan
mendorong anggota untuk ikut berkontribusi pada koperasi sebagai akibanya anggota akan berpartisipasi aktif.
Anggota yang memiliki motivasi berkoperasi yang tinggi, ia akan terdorong untuk menghasilkan kinerja yang tinggi dikoperasi sesuai dengan
statusnya sebagai anggota. Anggota yang memiliki motivasi berkoperasi yang tinggi juga akan terdorong untuk ikut mencapai tujuan dari koperasi, yaitu
mensejahterakan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta memperhatikan kemajuan koperasi. Selain itu dorongan memenuhi kebutuhan dari
dalam diri anggota juga akan tercermin apabila anggota memiliki motivasi berkoperasi yang tinggi. Apabila anggota terdorong untuk memenuhi
kebutuhannya dikoperasi maka akan meningkat pula partisipasinya. Partisipasi anggota juga dipengaruhi oleh loyalitas anggota terhadap
koperasi. Loyalitas anggota adalah kesetiaan pelanggan terhadap merek, toko,
atau pemasok dengan cara pembelian berulang dan cenderung teratur dan tidak terpengaruh dengan pengaruh situasional.
Loyalitas anggota dapat dilihat dari sikap pembelian berulang pada koperasi. Ketika anggota melakukan pembelian berulang maka anggota
memanfaatkan barang yang ada dikoperasi dan akan meningkatkan partisipasi anggota. Selain itu untuk menilai loyalitas anggota dapat dilihat dari sikap
pembelian antar lini produk dan jasa, mereferensikan kepada orang lain, dan menunjukan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing.
Dari penjelasan diatas maka dapat dikatakan ketika motivasi berkoperasi dan loyalitas anggota tinggi maka akan meningkatkan partisipasi anggota. Adapun
kerangka berfikir dari penelitian ini dapat digambarkan pada gambar 2.1.
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir
Sumber :Dikembangkan oleh peneliti
2.7 Hipotesis