1.2. Rumusan Masalah
Pertumbuhan penduduk yang semakin bertambah dan kondisi ekonomi masyarakat yang rendah merupakan salah satu faktor penentu kualitas perumahan.
Sehingga akhirnya dapat ditarik beberapa rumusan masalah, diantaranya: 1. Bagaimana kondisi sosial dan ekonomi masyarakat di Desa Mranggen?
2. Bagaimana kualitas perumahan di Desa Mranggen? 3. Bagaimana hubungan antara kondisi sosial dan ekonomi masyarakat terhadap
kualitas perumahan di Desa Mranggen?
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian yang dilakukan menghasilkan beberapa tujuan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui bagaimana kondisi sosial dan ekonomi masyarakat di Desa
Mranggen. 2. Untuk mengukur bagaimana kualitas perumahan di Desa Mranggen.
3. Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara kondisi sosial dan ekonomi masyarakat terhadap kualitas perumahan di Desa Mranggen.
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian yang akan dilakukan menghasilkan beberapa manfaat, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis.
1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi
peneliti sendiri maupun peneliti lain dalam kajian yang berkaitan dengan
kualitas perumahan, serta dapat dijadikan sebagai bentuk sumbangsih perkembangan ilmu pengetahuan khususnya Geografi.
2. Manfaat Praktis Manfaat praktis dalam penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan
masukan informasi kepada pemerintah dan dinas terkait di Kabupaten Magelang sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan dalam
pengadaan program perumahan yang layak huni bagi warga miskin serta mampu memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang pentingnya
rumah layak huni.
1.5. Batasan Istilah
Upaya untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai permasalahan yang ada dalam penelitian ini, maka perlu adanya batasan istilah yang berkaitan dengan
judul yang telah ditetapkan. Beberapa istilah yang perlu diberikan batasan adalah sebagai berikut.
1. Hubungan adalah keadaan yang berhubungan atau ada sangkut-pautnya antara satu hal dengan hal yang lain yang mungkin saling mempengaruhi. Hubungan
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hubungan antara tingkat pendidikan kepala keluarga terhadap kualitas perumahan, hubungan antara pendapatan
rumah tangga terhadap kualitas perumahan, dan hubungan antara status kepemilikan tanah terhadap kualitas perumahan.
2. Kualitas perumahan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kondisi perumahan yang diukur berdasarkan kualitas rumah yang layak huni.
3. Rumah layak huni adalah rumah yang memenuhi persyaratan keselamatan bangunan dan kecukupan minimum luas bangunan serta kesehatan
penghuninya. Rumah layak huni dalam penelitian ini adalah rumah yang memiliki kriteria seperti yang tercantum dalam Surat Edaran Gubernur Jawa
Tengah tanggal 28 Mei tahun 2014 dan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 22 Tahun 2008 yaitu kriteria pemenuhan persyaratan
keselamatan bangunan, menjamin kesehatan, mencukupi kecukupan luas minimum, infrastruktur dan lingkungan. Komponennya adalah lantai, pondasi,
atap, dinding, lokasi kandang ternak, sumber air minum, luas lantai, kekuatan rangka bangunan, MCK, luas ventilasi, pencahayaan ruang tamu dan
pencahayaan ruang tidur. 4. Kondisi sosial dan ekonomi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan
pemenuhan kebutuhan masyarakat, antara lain sandang, pangan, perumahan, pendidikan, kesehatan, dan lain-lain. Pemenuhan kebutuhan tersebut berkaitan
dengan pendapatan. Kondisi sosial dalam penelitian ini meliputi tingkat pendidikan formal kepala keluarga. Kondisi ekonomi meliputi status
kepemilikan tanah dan pendapatan rumah tangga yaitu meliputi pendapatan suami dan istri baik itu pendapatan pokok maupun pendapatan sampingan yang
diperoleh dari hasil bekerja selama 1 bulan.
9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA