Kondisi Sosial Kondisi Sosial dan Ekonomi

kebutuhan pakaian, 4 kebiasaan berobat jika ada anggota rumah tangga yang sakit, 5 pernah mengalami kesulitan dalam berobat jalan, 6 kepemilikan tabungan dalam bentuk uang atau barang, 5. Aktivitas sosial yaitu kondisi sosial ekonomi dapat diketahui melalui aktivitas sosial yang dilakukan seseorang dalam keluarga, meliputi: 1 menjadi atau pernah menjadi anggota atau pengurus uaha kelompok, 2 kehadiran dalam rapat RT atau desa dalam kaitan pembangunan desa Soehandono, 2000:11- 12. Kondisi disini meliputi kondisi sosial dan kondisi ekonomi. Kondisi sosial antara lain yaitu: tempat lahir, umur, agama, status perkawinan, jumlah anak, pendidikan, kegiatan sosial, perilaku anggota keluarga dan kondisi kesehatan keluarga. Kondisi ekonomi meliputi: mata pencaharian, pendapatan, keadaan rumah, kondisi sarana yang ada di perumahan keterjangkauan tempat kerja, jalan utama, pasar, tempat sekolah anak-anak, rumah sakit, tempat ibadah dan keadaan jalan. Pada landasan teori tidak semua kondisi dijelaskan hanya beberapa kondisi yang dianggap perlu untuk diketahui secara mendetail.

2.3.1 Kondisi Sosial

Kondisi sosial dalam penelitian ini meliputi: 1. Tingkat Pendidikan Pendidikan berperan membantu manusia untuk memahami rahasia dan cara hidup dibalik kehidupan. Dengan pemahaman tersebut, manusia dididik untuk dapat memahami arti, hakikat, dan tujuan hidup dengan benar Mulyasana 2011:2 dalam Purwitasari. Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dari proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya pendidikan sekolah terdiri atas: a. Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah. Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar SD dan Madrasah Ibtidaiyah MI atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah Menegah Pertama SMP dan Madrasah Tsanawiyah MTs, atau bentuk lain yang sederajat. b. Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar, yang terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan. Pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas SMA, Madrasah Aliyah MA, Sekolah Menengah Kejuruan SMK, dan Madrasah Aliyah Kejuruan MAK, atau bentuk lain yang sederajat. c. Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Pendidikan tinggi ini diselenggarakan dengan sistem terbuka. Pendidikan merupakan faktor yang penting, terutama berkaitan dengan kehidupan keluarga, yang berkaitan dengan fungsi. Peranan pendidikan dalam kehidupan masyarakat sebagai berikut: a. Mengadakan transmisi kebudayaan ke generasi berikutnya, b. Mengajarkan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat, c. Mengadakan promosi mobilitas sosial ke tingkat yang lebih tinggi, d. Mengadakan sertifikasi, e. Mengadakan latihan kerja, f. Menciptakan hubungan sosial secara timbal balik, g. Membangun jiwa nasional, h. Menjaga atau memelihara anak-anak Murdiyastuti, 1993:5 dalam Habibah, 2008. Pada umumnya, tingkat pendidikan seseorang berpengaruh terhadap besar kecilnya pendapatan yang diperoleh, di samping masa kerja dan potensi yang dimiliki. Semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin tinggi peluang kerja serta semakin tinggi pendapatan dan status sosialnya. 2. Jumlah Anggota Keluarga Keluarga adalah satu kumpulan manusia yang dihubungkan melalui pertalian darah, perkawinan atau pengambilan anak angkat. Jumlah keluarga adalah banyaknya anggota keluarga yang ada di rumah atau tempat tinggal yang didiami. Jumlah anggota keluarga adalah benyaknya orang yang basanya bertempat tinggal disuatu rumah tangga, baik yang berada di rumah waktu pencacahan maupun sementara tidak ada. Anggota rumah tangga yang telah berpergian selama 6 bulan atau lebih dan anggota keluarga yang berpergian kurang dari 6 bulan tetapi dengan tujuan pindah atau akan meninggalkan rumah selama 6 bulan atau lebih tidak dianggap sebagai anggota keluarga.

2.3.2 Kondisi Ekonomi