Jenis Penelitian Desain Penelitian

64

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini direncanakan berlangsung selama 3 minggu dengan minimal jam kunjung 3 kali per minggu per fase. Hal tersebut disesuaikan dengan desain penelitian yang dilakukan oleh LeGray, Dufrene, Mercer, Olmi, dan Sterling yang berjudul “ Differential Reinforcement of Alternative Behavior in Center-Based Classrooms: Evaluation of Pre- teaching the Alternative Behavior ”, bahwa setidaknya 3 sesi pertemuan harus dilakukan pada setiap fase dalam penelitian. “ at least three sessions were conducted per phase ” LeGray 2013: 90. Penjelasan waktu penelitian dijabarkan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 2. Waktu dan Kegiatan Penelitian Waktu Kegiatan Penelitian Minggu I Pelaksanaan baseline ke-1 sebelum intervensi Minggu II Pelaksanaan intervensi Minggu III Pelaksanaan baseline ke-2 setelah intervensi

3. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah seorang siswi autistik yang duduk di kelas 5 tingkat sekolah dasar SLB Citra Mulia Mandiri Yogyakarta. Subjek sudah bersekolah di SLB tersebut sejak tingkat TK, perkembangan kemampuannya dalam hal akademik maupun non akademik tidaklah stabil. Dalam hal akademik, kemampuan membaca, menulis, dan berhitung belum mengalami kemajuan, kecuali pembelajaran yang diajarkan secara verbal lebih disenangi subjek karena diapun 65 termasuk seorang siswa yang memiliki kemampuan verbal baik, meskipun belum mampu berinteraksi dengan baik, hanya sebatas mengucapkan kata. Keadaan non akademik subjek juga tidak berkembang secara stabil, sebelumnya subjek pernah menguasai keterampilan mengurus diri seperti kegiatan makan, mandi dan berpakaian, namun sekarang keterampilan tersebut jauh berkurang dari sebelumnya. Berdasarkan pendapat guru, kemampuan tersebut banyak berkurang karena tidak sinkronnya kegiatan pembelajaran di sekolah dengan di rumah. Jika di sekolah telah diajarkan keterampilan mengurus diri, namun di rumah keterampilan tersebut tidak dilatihkan karena ada banyak yang membantu subjek untuk secara khusus mengurus semua kebutuhannya. Perilaku subjek lainnya juga bukan tanpa gangguan, dia pernah berperilaku hand-flapping sampai diangkat menjadi masalah penelitian dan sekarang perilaku itu sudah banyak berkurang. Adapun penetapan subjek penelitian ini didasarkan atas beberapa kriteria penentuan subjek penelitian, yaitu: a. Subjek merupakan salah satu siswa dengan perilaku self injury . b. Perilaku self injury subjek sudah berlangsung ± satu tahun. c. Perilaku self injury yang dialami subjek meninggalkan bekas luka hitam yang menunjukan perlunya dilakukan penanganan. d. Subjek mampu memahami perintah dan berkomunikasi satu arah. e. Subjek memiliki kegiatan favorit berupa bernyanyi. 66

D. Teknik Pengumpulan Data

Salah satu kegiatan dalam penelitian merupakan kegiatan pengumpulan data. Teknik pengumpulan data merupakan teknik yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data yang akan digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan dua teknik pengumpulan data yaitu teknik observasi dan wawancara. 1. Teknik Observasi Observasi merupakan salah satu teknik yang sering digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian pendidikan. Menurut Soekidjo Notoatmojo 2010: 131 observasi atau pengamatan adalah suatu prosedur yang berencana, yang antara lain meliputi melihat, mendengar dan mencatat jumlah dan taraf aktivitas tertentu atau situasi tertentu yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. Observasi digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini saat kondisi baseline 1 dan 2 serta saat intervensi berlangsung. Metode yang digunakan dalam observasi ini adalah metode observasi nonpartisipan yang terstruktur, yaitu observasi yang sudah ditetapkan berdasar dari kerangka kerja yang sudah ditetapkan peneliti dan memuat semua data-data yang akan dibutuhkan oleh peneliti yang berguna dalam penelitian. Observasi yang akan dilakukan adalah mencatat jumlah aktivitas perilaku self injury subjek sejak saat baseline pertama, intervensi, dan baseline kedua. Teknik ini akan digunakan untuk mengambil data kemunculan perilaku self injury dan untuk mencatat

Dokumen yang terkait

Peran perpustakaan SLB dalam menumbuhkan kemampuan literasi informasi bagi anak tunanetra : studi kasus perpustakaan SlB-A Pembina Tingkat Nasioanl Jakarta

22 112 102

PERILAKU PROSOSIAL PADA GURU SEKOLAH LUAR BIASA PERILAKU PROSOSIAL PADA GURU SEKOLAH LUAR BIASA.

0 1 16

PENDAHULUAN PERILAKU PROSOSIAL PADA GURU SEKOLAH LUAR BIASA.

0 2 8

Efektifitas Differential Reinforcement of Alternative Behavior (DRA) untuk Mengurangi Perilaku Hiperaktif Siswa Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) Kelas IV di SLB Negeri Surakarta Tahun Pelajaran 2016/2017.

1 4 7

PENGGUNAAN AKTIVITAS MELUKIS SEBAGAI POSITIVE REINFORCEMENT UNTUK MENGURANGI PERILAKU INATTENTION PADA ANAK AUTISTIK KELAS II DI SEKOLAH LUAR BIASA MARDI MULYO KRETEK BANTUL.

0 0 191

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BAGIAN TUBUH PRIBADI PADA ANAK AUTISTIK USIA PRAPUBERTAS MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN MAGNET DI SLB CITRA MULIA MANDIRI YOGYAKARTA.

12 174 194

STUDI KASUS PEMILIHAN KETERAMPILAN BAGI ANAK AUTISTIK DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

0 0 190

PROFIL IDENTIFIKASI KEMAMPUAN ARTIKULASI ANAK AUTISTIK KELAS 1 SEKOLAH DASAR DI SEKOLAH LUAR BIASA AUTIS CITRA MULIA MANDIRI KALASAN SLEMAN.

0 2 144

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGEMBANGAN DIRI DALAM MENGELOLA MENSTRUASI MELALUI METODE LATIHAN PADA SISWI AUTISTIK KELAS VI DI SLB CITRA MULIA MANDIRI YOGYAKARTA.

0 0 158

PENGARUH DIFFERENTIAL REINFORCEMENT OF ALTERNATIVE BEHAVIOR (DRA) TERHADAP PERILAKU AGRESI ANAK AUTIS KELAS I DI SLB NEGERI SURAKARTA TAHUN AJARAN 2017/2018 - UNS Institutional Repository

1 2 7