Penerapan Prosedur Kajian Tentang Prosedur
50 Keunggulan penggunaan prosedur
Differential Reinforcement
of Alternative Behavior
telah dikemukakan oleh beberapa ahli, diantaranya dalam O’Donohue dan Fisher, 2008: 152 yaitu:
a. DRA has been demonstrated to successfully treat a multitude of behavior problems Vollmer Iwata, 1992 and b. the procedure
is a nonpunishing and non-aversive treatment because it occasions reinforcement regularly Deitz Repp, 1983. c. A third advantage
is that DRA replaces problem behavior with more appropriate behavior LaVigna Donnellan, 1986, and as long as alternative
behavior is reinforced and maintained, problem behavior is less likely to occur Deitz Repp, 1983.
Pernyataan-pernyataan tersebut menunjukan jika prosedur
Differential Reinforcement of Alternative Behavior
telah didemonstrasikan dan menuai sukses dalam mengatasi banyak perilaku bermasalah, prosedur ini juga
tidak mengandung unsur hukuman dan penanganannya tidak mengandung unsur asertif karena mendatangkan penguatan secara tetap. Keuntungan
yang ketiga ialah prosedur
Differential Reinforcement of Alternative Behavior
mengganti perilaku yang bermasalah dengan perilaku yang lebih tepat, dan selama perilaku alternatif ini diberi penguat juga dipertahankan,
perilaku yang bermasalah akan semakin berkurang tingkat kejadiannya. Di luar keuntungan yang telah dimiliki oleh prosedur
Differential Reinforcement of Alternative Behavior
, kekurangan pun tidak menjadi hal yang dikecualikan. Berikut ini beberapa kekurangan yang diungkap oleh
O’Donohue dan Fisher 2008: 152: “
First, result of the procedure are not necessarily achieved rapidly
” yang artinya pertama hasil dari penggunaan prosedur ini tidak perlu dicapai dengan cepat.
“
Because DRA requires the
51
acquisition of an alternative response, the target behavior may continue to occur until the alternative response has been strengthened
” dengan maksud karena prosedur ini membutuhkan perolehan dari respon alternatif,
perilaku yang ditargetkan dapat terus muncul sampai respon alternatif sudah diperkuat. Hal itu berarti,
“
This means that decreases in the problem behavior and increases in the alternative behavior may occur slowly in
some individuals
” untuk beberapa individu pengurangan perilaku yang bermasalah dan peningkatan perilaku alternatif dapat muncul secara
perlahan-lahan. Kekurangan yang kedua
menurut O’Donohue dan Fisher 2008:152, “
Second, individuals who have been taught an alternative response may use it at unmanageably high rates
” ialah individu yang sudah diberitahu mengenai respon alternatif, akan ada kemungkinan baginya untuk
menggunakan hal itu dalam tingkat tinggi yang tidak terbayangkan. Sebagai contoh,
“
For example, if you teach the child to request attention
from Mom by saying “excuse me” the child might say “excuse me” 100
- plus times throughtout dinner preparation
” yang artinya jika anda mengajarkan anak untuk berkata “permisi bu” saat dia meminta perhatian
dari ibunya, ada kemungkinan anak tersebut akan mengucapkan kata itu lebih dari 100 kali saat makan malam dipersiapkan.
Konsekuensinya ialah, “
until the reinforcement schedule is thinned, DRA may be a tedious and labor-intensive intervention unless the new
behavior is extinguished by no longer reinforcing it.
” sampai saat jadwal
52 penguatan tidak lagi ketat,
Differential Reinforcement of Alternative Behavior
DRA akan terasa membosankan dan intervensi yang intensif sukar dilakukan kecuali jika perilaku yang baru dihilangkan dengan tidak
lagi memberinya penguat. Bagaimanapun juga O’Donohue dan Fisher
2008: 152-153, menghilangkan perilaku pengganti meskipun perilaku itu muncul dengan tingkatan yang tinggi, tapi hal itu dapat diperkirakan
sebagai langkah mundur dalam perbaikan ini yang akan menaikan perilaku bermasalah awal atau perkembangan dari perilaku bermasalah yang baru.
However, it should be pointed out that extinguishing the new replacement behavior, even if it is new occurring at unmanageably
high rates, would actually be considered a step backwards in that recovery of the initial problem behavior or development of new
problem behavior may be promoted.