66
D. Teknik Pengumpulan Data
Salah satu kegiatan dalam penelitian merupakan kegiatan
pengumpulan data. Teknik pengumpulan data merupakan teknik yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data yang akan digunakan
dalam penelitian. Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan dua teknik pengumpulan data yaitu teknik observasi dan wawancara.
1. Teknik Observasi
Observasi merupakan salah satu teknik yang sering digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian pendidikan. Menurut Soekidjo
Notoatmojo 2010: 131 observasi atau pengamatan adalah suatu prosedur yang berencana, yang antara lain meliputi melihat, mendengar dan
mencatat jumlah dan taraf aktivitas tertentu atau situasi tertentu yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. Observasi digunakan oleh
peneliti dalam penelitian ini saat kondisi
baseline
1 dan 2 serta saat intervensi berlangsung. Metode yang digunakan dalam observasi ini
adalah metode observasi nonpartisipan yang terstruktur, yaitu observasi yang sudah ditetapkan berdasar dari kerangka kerja yang sudah ditetapkan
peneliti dan memuat semua data-data yang akan dibutuhkan oleh peneliti yang berguna dalam penelitian. Observasi yang akan dilakukan adalah
mencatat jumlah aktivitas perilaku
self injury
subjek sejak saat
baseline
pertama, intervensi, dan
baseline
kedua. Teknik ini akan digunakan untuk mengambil data kemunculan perilaku
self injury
dan untuk mencatat
67 frekuensi juga durasi kemunculan perilaku tersebut selama 30 menit jam
istirahat sekolah. 2.
Wawancara Wawancara menurut Sugiyono 2013: 194 merupakan salah satu teknik
pengumpulan data dalam penelitian “untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari
responden yang lebih mendalam dan jumlah respond ennya sedikitkecil”.
Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur. Dalam pelaksanaan wawancara terstruktur, peneliti harus menyiapkan
pertanyaan yang disusun secara sistematis juga rinci sebagai pedoman wawancara dan juga peneliti perlu menyiapkan alat bantu dokumentasi.
Adapun wawancara tidak terstruktur tidak mengharuskan peneliti menyiapkan pedoman wawancara yang lengkap, melainkan cukup dengan
garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Peneliti memilih menggunakan wawancara tidak terstruktur karena adanya kemungkinan
pertanyaan tambahan seiring semakin banyaknya pendekatan yang dilakukan oleh peneliti pada subjek. Teknik wawancara ini digunakan
peneliti untuk mencari tahu penyebab munculnya perilaku
self injury
pada subjek dan untuk mengetahui frekuensi kemunculan perilaku tersebut,
dengan guru sebagai sumber informasi.
68
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang akan digunakan untuk mengukur data berdasarkan teknik pengumpulan data yang digunakan.
Instrumen penelitian merupakan bagian penting dari penelitian karena berfungsi sebagai sarana untuk mengukur data yang banyak menentukan
keberhasilan suatu penelitian, sehingga dalam penyusunannya berpedoman pada pendekatan yang digunakan agar data yang terkumpul dapat dijadikan
dasar untuk menguji hipotesa serta data yang terkumpul tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah panduan observasi. Tabel 3. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
Teknik Pengumpulan
Data Instrumen
Data Cara
Pengambilan Data
Sumber Informasi
Observasi Panduan
observasi -
Frekuensi kemunculan
perilaku
self injury
; -
Durasi pada setiap
kemunculan perilaku
self injury
. Berpartisipasi
dalam kegiatan siswa di
sekolah. Siswa.
Wawancara Panduan
wawancara -
Penyebab timbulnya
perilaku
self injury
pada subjek;
- Frekuensi
timbulnya perilaku
self injury
muncul pada subjek.
Wawancara tidak
terstruktur. Guru.