Instrumen Teknik permainan musik terbangan

37 lingkungan Platar berjumlah kurang lebih 15 orang. Biasanya kostum yang digunakan di dalam penampilan adalah batik. Namun tetap disesuaikan dengan kesepakatan kelompok. . Gambar 5 : Kostum batik dalam penampilan terbangan Sumber :Dokumen Narendra, 2015

3. Instrumen

a Vokal Dalam sebuah pertunjukan musik, vokal merupakan salah satu instrumen musik yang sangat efektif untuk menyampaikan syair atau isi dari sebuah lagu sehingga pertunjukan tersebut dapat mencapai sebuah estetika.Pada terbangan umat Katolik lingkungan Platar lagu dinyanyikan secara bersamaatau koor. Menururut Bonoe 2009 : 96 , koor adalah kelompok penyanyi yang membawakan lagu secara bersama-sama, baik dalam satu suara atau lebih. Dalam agama Katolik koor adalah orang-orang yang diserahi tugas untuk menyanyikan lagu- lagu selama Ekaristi atau kegiatan liturgi berlangsung Windhu, 1997 38 : 36 . Pada penyajian musik terbangan ini, lagu dinyanyikan oleh anggota koor yang terdiri dari pria dan wanita secara unisono satu suara . Pada koor ini dipimpin oleh seorang dirigen yang memberikan aba-aba, kode tentang penyajian lagu pada terbangan meliputi : kapan lagu akan dimulai, pengulangan lagu dan lagu akan berakhir. Dirigen juga memberi aba – aba kepada para pemain terbangan, misalnya memberi kode pada saat tengah-tengah lagu bagian solis, yaitu sebuah nyanyian solo pada sebuah lagu, maka dirigen akan memberi kode untuk memelankan suara iringan musik terbangan. Gambar 6 :Dirigen terbangan lingkungan Platar Sumber : Dokumentasi Narendra, 2015 Sebelum lagu dibawakan secara bersama, terlebih dahulu seorang solis penyanyi solo vokal menyanyikan lagu secara solo pada kalimat awal lagu untukmemulai lagu dan pengambilan dasar suara. Bagian ini disebut bawani, bisa dilakukan oleh seorang solis pria atau wanita. Setelah seorang solis membawakan bawa, lalu lagu mulai dinyanyikan secara bersama. Bahasa yang digunakan dalam lagu 39 terbangan ini adalah bahasa Jawa. Karena penduduknya adalah masyarakat desa, sehingga bahasa Jawa merupakan bahasa yang secara emosional lebih bisa mendekatkan masyarakatnya. Berikut adalah transkipsi notasi pada bawa yang telah penulis buat : Gambar 7 :Transkipsi notasi bawa vokal terbangan Sumber : Dokumentasi Narendra, 2015 40 b Perkusi Perkusi merupakan golongan alat musik yang keindahan musiknya lebih menonjolkan pada ragam ritme yang dihasilkannya. Alat musik terbangan umat Katolik lingkungan Platar inimerupakan alat musik perkusi yang menghasilkan beragam ritmis yang mempunyai pola terstruktur sehingga menghasilkan estetika. Ada 2 macam jenis perkusi, yaitu perkusi yang tidak mempunyai nada pasti dan yang mempunyai nada pasti.Dalam musik terbangan umat Katolik lingkungan Platar, jenis perkusi yang pertama ditujukan pada alat musik terbang lalu tamborin dan kendhang, sedangkan untuk jenis perkusi yang kedua ditujukan pada alat musik saron. Secara keseluruhan alat musik terbangan ini terdiri dari 6 terbang, 1 kendhang, tamborin dan saron, semua berjumlah 9 instrumen musik. Setiap alat terbangan ini memiliki bentuk musik yang berbeda-beda. Untuk lebih jelasnya maka alatmusik terbangan tersebut telah dijelaskan sebagai berikut: 1 Terbang 1 Alat musik ini merupakan alat musik membranophone. Secara ukuran,Terbang 1 merupakan golongan terbang sedang.Cara menabuh terbang ini yaitu dengan posisi 2 jari tangan dan dengan teknik nyendhal pancing Setelah memukul langsung dilepaskan agar mencapai bunyi yang jernih. Disebut terbang 1 karena dibunyikan pada awal rangkaian pola permainan terbangan. 41 Polapermainan terbang ini dimulai pada setiap ketukan bernilai setengah ½ pada setiap masing-masing birama bertanda sukat44. Gambar 8 : Terbang 1 Sumber : DokumentasiNarendra, 2015 Gambar 9: Transkipsi Permainan Terbang 1 Sumber : DokumentasiNarendra, 2015 2 Terbang 2 Terbang 2 merupakan golongan terbang sedang. Bunyi terbang 2 mempunyai bunyi yang lebih tinggi dari bunyi terbang 1. Cara menabuh terbang 2 yaitu dengan posisi 3 jari tangan dan dengan teknik nyendhal pancing Setelah memukul langsung dilepaskan agar mencapai bunyi yang jernih.Disebut terbang 2 karena pola permainannya dimainkan setelah terbang 1.Terbang 2 dimainkan di setiap ketukan ke 2 dan 4 pada masing-masingbirama bertanda sukat 44. 42 Gambar 10 : Terbang 2 Sumber : DokumentasiNarendra, 2015 Gambar 11 : Transkipsi Permainan Terbang 2 Sumber : DokumentasiNarendra, 2015 3 Terbang 3 Terbang 3 merupakan golongan terbang besar. Disebut terbang 3 karena pola permainannya dimainkan setelah terbang 1 dan terbang 2. Cara menabuhnya terbang 3 yaitu dengan posisi 4 jari tangan dan dengan teknik nyendhal pancingagar mencapai bunyiyang jernih. Terbang 3 dimainkan di ketukanketiga pada masing-masing birama bertanda sukat 44. 43 Gambar 12 : Terbang 3 Sumber : DokumentasiNarendra, 2015 Gambar 13 : Transkipsi Permainan Terbang 3 Sumber : DokumentasiNarendra, 2015 4 Terbang 4 Terbang 4 merupakan golongan terbang besar. Sedikit lebih besar dari terbang 3, sehingga menghasilkan suara yang lebih rendah pula. Cara menabuhnya terbang 4 yaitu dengan posisi 5 jari tangan dan dengan teknik nyendal pancing agar mencapai bunyi yang jernih.Terbang 4 merupakan gong –nya terbangan karena merupakan alat terbangan yang ukurannya paling besar. Terbang 4 dibunyikan di ketukan pertama pada masing-masing birama bertanda sukat 44. 44 Gambar 14: Terbang 4 Sumber : DokumentasiNarendra, 2015 Gambar 15 : Transkipsi Permainan Terbang 4 Sumber : DokumentasiNarendra, 2015 5 Terbang 5 Terbang 5 merupakan golongan terbang kecil. Terbang 5 merupakan terbang variasi. Cara menabuhnya terbang 5 yaitu dengan pemukul khusus yang terbuat dari kain yang digulung atau dari ban karet, namun terkadang juga menggunakan 2 jari.Pola permainannya dimulai dari ketukan seperenambelasan 116 pada setiap ketukan pada masing-masing birama bertanda sukat 44. 45 Gambar 16 : Terbang 5 Sumber : DokumentasiNarendra, 2015 Gambar 17 : Transkipsi Permainan Terbang 5 Sumber : DokumentasiNarendra, 2015 6 Terbang 6 Terbang 6 merupakan golongan terbang kecil. Terbang ini merupakan terbang variasi. Cara menabuhnya yaitu dengan pemukul khusus yang terbuat dari kain yang digulung atau dari ban karet. Pola permainan terbang 6 dimulai dari ritmis gantung 16 pada setiap ketukan pada masing-masing birama bertanda sukat 44. . 46 Gambar 18 : Terbang 6 Sumber : DokumentasiNarendra, 2015 Gambar 19 : Transkipsi Permainan Terbang 6 Sumber : DokumentasiNarendra, 2015 7 Tamborin Tamborin juga merupakan salah satu satu alat perkusi.Alat musik ini termasuk alat musik idhiophone.Tamborin memiliki logam- logam kecil berbentuk bulat yang mengelilingi bentuk tamborin. Terdapat 2 jenis tamborin pada umumnya yaitu tamborin yang mempunyai membran seperti rebana dan tamborin yang tidak mempunyai membran. Di dalam musik terbangan ini tamborin yang digunakan adalah tamborin yang tidak mempunyai membran rebana dan hanya terdapat logam – logam berbentuk bulat pipih yang terpasang dalam kerangka tamborin. Cara memainkannya yaitu dengan digoyangkan pada tangan sehingga logam – logam yang berbentuk bulat pipih tersebut akan menghasilkan bunyi 47 gemerincing. Tamborin digunakan untuk variasi dalam musik terbangan agar terdengar lebih ramai. Gambar 20 : Tamborin Sumber : DokumentasiNarendra, 2015 Gambar 21 : Transkipsi Tamborin Sumber : DokumentasiNarendra, 2015 8 Saron Saron merupakan salah satu alat musik idhiophone. Alat musik ini mempunyai bentuk bilah, dalam gamelan Jawa disebut juga golongan balungan. Saron biasanya terbuat dari perunggu atau besi. Ada 2 jenis saron berdasarkan titilarasnya, yaitu saron yang mempunyai titi laras slendro dan titi laras pelog.Titi laras itu sendiri adalah istilah dalam bahasa jawa yang berarti susunan atau urutan nada, biasanya dipakai dalam musik Jawa. Dalam musik terbangan ini,saron yang digunakan adalah saron yang mempunyai titilaras slendro. Cara memainkannya yaitu tangan kanan memukul 48 wilahan bilah dengan alat pemukul yang terbuat dari kayudan tangan kiri memencet wilahan yang sudah dipukul tadi untuk menghilangkan dengungnya, teknik ini disebut dipithet.Sedangkan nada yang dimainkan adalah nada nem 6 dan mo 5 di ketukan kedua, ketiga dan keempat pada birama 44. Gambar 22 : Saron Sumber : Dokumentasi Narendra, 2015 Gambar 23 : Transkipsi Permainan saron Sumber : DokumentasiNarendra, 2015 9 Kendhang Kendhang merupakan salah satu alat musik tradisional. Alat musik ini termasuk alat musik membranophone. Kendhang biasanya sering digunakan dalam kesenian gamelan.Dalam istilah jawa, kendhang disebut juga sebagai pamurbo irama, karena alat musik ini merupakan pengatur atau pemimpin jalannya irama lagu. Irama dalam permainan kendhang melingkupi tempo dan variasi – variasi 49 pola tabuhan yang membuat hidup atau mati nuansa musik terbangan tersebut.Untuk bisa memainkannya dengan benar diperlukan ketrampilan tinggi dan pengetahuan tentang bunyi pada kendhang. Adapun macam – macam bunyi dasar yang dapat dihasilkan oleh kendhang adalah : tak, tung, dheng, tong, dan dlang. Untuk membunyikannya diperlukan teknik tertentu yang harus dilatih secara bertahap agar bunyi yang diinginkan mencapai bunyi dengan tingkat kejernihan yang baik. Gambar 24 : Posisi Bermain Kendhang Sumber : DokumentasiNarendra, 2015 Pada musik terbangan di dusun Platar kendhang merupakan elemen yang paling pokok, karena tugasnya adalah pengatur irama mencakup tentang bagaimana seorang pengendhang harus menjaga kestabilan tempo dan membuat irama musik terbangan menjadi hidup, bahkan yang bisa membuat musik terbangan tersebut itu terus berkelanjutan dalam aktifitas kesenian di masyarakat terkadang adalah pemain kendhang. Karena pemain 50 kendhang terkadang juga bukan hanya sebagai pemimpin dari irama permainan terbangan namun juga sebagai penggerak masyarakat dalam beraktivitas kesenian terbangan Wawancara Bapak Yuven Pada penelitian ini peneliti memberi keterangan untuk notasi pembunyian suara pada kendhang seperti berikut : Gambar 25 : Keterangan Notasi Untuk Kendhang Sumber : DokumentasiNarendra, 2015 Pertama adalah bunyi tak. Bagian kendhang yang dibunyikan adalah sisi membran yang paling kecil dengan tangan 4 jari dan dipithet Menempelkan tangan pada membran di bagian sisi kendhang yang paling besar. 51 Gambar 26 : Posisi tangan untuk bunyi tak Sumber : DokumentasiNarendra, 2015 Kedua adalah bunyi tung. Bagian kendhang yang dibunyikan adalah sisi membran yang paling besar dengan tangan 2 jari pada jari manis dan kelingking dan dipithet Menempelkan tangan pada membran di bagian sisi kendhang yang paling kecil. Gambar 27 : Posisi tangan untuk bunyi tung Sumber : DokumentasiNarendra, 2015 Ketiga adalah bunyi dheng. Bagian kendhang yang dibunyikan adalah sisi membran yang paling besar dengan tangan 5 jari dan tidak dipithet di bagian sisi kendhang yang paling kecil. 52 Gambar 28 : Posisi tangan untuk bunyi dheng Sumber : DokumentasiNarendra, 2015 Keempat adalah tong. Bagian kendhang yang dibunyikan adalah sisi membran yang paling kecil dengan tangan 2 jari pada jari manis dan kelingking dan dipithet pada bagian sisi kendhang yang paling besar. Gambar 29 : Posisi tangan untuk bunyi tong Sumber : DokumentasiNarendra, 2015 Kelima adalah dlang. Bagian kendhang yang dibunyikan adalah sisi membran yang besar dan yang kecil dibunyikan secara bersama – sama dengan masing – masing 4 jari. Dalam permainan kendhang musik terbangan dusun Platar ada 4 bagian fungsi yang menjadi bentuk penyajiannya. yaitu 53 bagian untuk pembuka, iringan, sirep dan suwuk. Penjelasannya sebagai berikut Pembuka Bagian pembuka dilakukan saat penyanyi melakukan bawadengan menyesuaikan hitungan dalam lagu untuk mengajak pemain terbangan masuk dalam iringan lagu. Lihat gambar 29 pada bagian yang telah diberi tanda kotak yang merupakan contoh pola permainan kendhang pada bagian pembuka : 54 Gambar 30 : Pola permainan kendhang bagian pembuka Sumber : DokumentasiNarendra, 2015 Iringan Pada bagian ini kelompok koor mulai menyanyi dengan diringi musik terbangan, pola permainan kendhang juga menyesuaikan dengan pola musik terbangan. Pada bagian ini pemain kendhang berusaha membuat musik terbangan menjadi lebih hidup dengan melakukan berbgai variasi ritmis namun harus 55 tetap selaras pada ketukan. Lihat bagian yang telah diberi tanda kotak. Contoh pola iringan kendhang terbangan : Gambar 31 : Pola iringan kendhang terbangan Sumber : DokumentasiNarendra, 2015 Sirep Pada bagian ini adalah dimana kendhang memberi polatabuhan untuk mengajak dinamika suara iringan terbangan menjadi lebih pelan atau dalam istilah musik disebut decresendo. Setelah itu kendhang mengajak untuk mengeraskan iringan 56 terbangan lagi atau disebut dengan cresendo. Gambar 32 : Pola permainan kendhang sirep Decresendo Sumber : Dokumentasi Narendra, 2015 Gambar 33 : Pola permainan kendhang sirep Cresendo Sumber : Dokumentasi Narendra, 2015 Suwuk Penutup Pada bagian ini kendhang berfungsi untuk mengajak mengakhiri lagu. Kendhang memainkan pola tabuhan yang disesuaikan dengan hitungan lagu dan dengan memelankan tempo atau dalam istilah musik disebut Rittardando.Lihat gambar 33 pada bagian yang diberi tanda kotak. 57 Contoh pola kendhang untuk suwuk : Gambar 34 : Pola permainan kendhang bagian suwuk Sumber : DokumentasiNarendra, 2015 Pola – pola tabuhan pada kendhang tersebut bukanlah pola yang baku atau harus menjadi patokan, karena pada dasarnya bentuk penyajian permainan kendhang terbangan adalah main dengan improvisasi yaitu sebuah permainan spontan yang akan menghasilkan sebuah formulasi musik yang kreatif dari rasa musikal pemain kendhang. Karena setiap pengendhang mempunyai rasa sendiri dalam memainkan kendhang tentunya ini akan 58 menghasilkan bentuk musik yang berbeda dari setiap masing – masing pengendhang Wawancara Bapak Hariyono .

4. Setting panggung blocking