Sebagai pengiring peribadatan Fungsi musik terbangan

63

1. Sebagai pengiring peribadatan

Sebuah musik dapat menjadi sarana, cara untuk mencapai nuansa, suasana kesakralan dalam berdoa. Ini juga didukung dengan pernyataan Ibu Tutik yang merupakan salah satu umat Katolik lingkungan Platar, mengungkapkan bahwa, “setiap lagu didhisiki dengan bawa lalu kan diiringi kendhang, dadi pas krungu suarane kendhang hati merasa tergerak untuk menyanyikan kidung pujian dengan rasa kusyuk pada Tuhan “ Seperti pada musik terbangan di dusun Platar yang merupakan kesenian bernafaskan Katolik. Musik terbangan ini digunakan untuk mengiringi ibadat di masyarakatdusun Platar Romo Rawuhdan juga di Gereja atau juga di kapel. Untuk tugas di gereja biasanya dilakukan setiap 2 bulan sekali tergantung kesepakatan akan memakai terbangan atau tidak untuk ibadah di lingkungan dilakukan setiap 1 minggu sekali pada kamis malam namun sekarang jarang menggunakan terbangan untuk mengiringi ibadat lingkungan . Lagu- lagu yang digunakan untuk tugas biasanya adalah lagu-lagu yang berbahasa Jawa yang diambil dari Kidung Adi dan ada juga lagu – lagu yang diambil dari kumpulan lagu khusus slawatan Katolik Lingkungan Platar. 64 Gambar 37 : Tugas ibadah di Kapel Sendhang Ratu Kenya Sumber : DokumentasiNarendra, 2015 2. Sebagai Pengiring Hajatan Musik terbangan umat Katolik lingkungan Platar biasanya juga digunakan untuk mengiringi pada acara hajatan seperti sunatan, pernikahan, bahkan kematian yang juga tidak pernah lepas dari ritual keagamaan. Dalam prosesinya musik terbangan digunakan untuk mengiringi doa dalamhajatan, tentu doa yang dilakukan adalah doa secara Katolik.Seperti yang diungkapkan Bapak Yuven pada wawancara tanggal 3 Mei 2015 bahwa, “...Dadi bar dinggo ngiringi ibadah, terbangane kuwi mau dingo ngisi nyanyi – nyanyi, nah, pas acara ngisi kuwi mau, biasane dibarengi karo ndonga-ndonga ben soyo khidmat karo kusyuk suasanane. ” Doa hajatan tersebut termasuk dalam tradisi tirakatan tradisi masyarakat yang bersifat kejawen dan cegah lek atau kantuk. 65 Gambar 38 : Mengiringi di acara Hajatan Sumber : Dokumen Narendra, 2015

3. Sebagai Sarana Hiburan