berikutnya. Jika lebih dari 75 peserta didik memperoleh nilai kurang dari 2.66 maka dapat diadakan remedial klasikal. Khusus KD pada KI-1 dan KI-
2, pemb inaan terhadap peserta didik yang belum dikategorikan “baik” akan
dibina secara holistik oleh semua pihak yaitu guru mata pelajaran, guru BK dan orang tua.
Adapun cara pengisian raport tidak lagi menggunakan angka. Untuk aspek pengetahuan KI-3 dan keterampilan KI-4 menggunakan predikat
A, B, C, dan D sebagai konversi dari 1-4. Untuk penilaian aspek sikap spiritual dan sosial dibagi dua kolom yaiu nilai dalam mapel dengan
kriteria yang merentang dari SB Sangat baik, B Baik, C Cukup, dan K Kurang. Kolom nilai antar mapel diisi dengan pernyataan kualitas.
Proses penilaian raport, tidak langsung diisi oleh wali kelas, namun harus melewati proses panjang yaitu mengumpulkan nilai dari masing-
masing guru mata pelajaran. Guru mata pelajaran membuat laporan presentasi peserta didik lalu direkap oleh wali kelas. Pada tahap akhir,
penilaian antar mapel akan diisi oleh wali kelas dan atau mungkin sebaiknya dengan konsultasi dengan guru BK.
D. Prestasi belajar
1. Pengertian Prestasi belajar
Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, yakni “Prestasi” dan “Belajar”. Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah
dikerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun kelompok. Prestasi
tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak melakukan suatu kegiatan. Dalam pencapaian prestasi tersebut tidak semudah yang
dibayangkan, tetapi penuh perjuangan dengan berbagai tantangan yang harus dihadapi dalam mencapainya. Hanya dengan keuletan dan optimisme
dirilah yang dapat membantu untuk mencapainya. Oleh karena itu wajarlah pencapaian prestasi harus dengan jalan keuletan kerja. Mesti pencapaian
prestasi itu penuh dengan rintangan dan tantangan yang harus dihadapi oleh seseorang, namun seseorang tidak akan menyerah untuk mencapainya.
Banyak kegiatan yang bisa dijadikan sebagai sarana untuk mendapatkan prestasi. Semuanya tergantung dari profesi dan kesenangan masing-masing
individu, kegiatan mana yang akan digeluti untuk mendapatkan prestasi tersebut. Dari kegiatan tertentu yang digeluti untuk mendapatkan prestasi,
maka muncullah berbagai pendapat dari para ahli. Namun secara umum prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan,
yang menyenangkan hati yang memperoleh dengan jalan keuletan kerja, baik secara individual maupun kelompok dalam bidang kegiatan tertentu.
43
Sedangkan belajar adalah suatu proses perubahan dalam diri seseorang yang ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah
laku seperti peningkatan pengetahuan, kecakapan, daya pikir, sikap, kebiasaan dan lain-lain.
44
Hasil dari aktivitas belajar terjadilah perubahan dalam diri individu. Sebaliknya, bila tidak terjadi perubahan dalam diri
individu, maka belajar dikatakan tidak berhasil. Perubahan yang terjadi
43
Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, ..., hlm. 21
44
Arnie Fajar, Portofolio dalam Pembelajaran IP S, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005, hlm. 10
dalam diri individu sebagai hasil dari pengalaman itu sebenarnya usaha usaha dari individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Prestasi belajar adalah hasil dari berbagai upaya dan daya yang tercermin dari partisipasi belajar yang dilakukan siswa dalam mempelajari
materi pelajaran yang diajarkan guru.
45
Setiap individu cenderung untuk bebas berpikir, mengembangkan daya imajinasi dan adanya dorongan untuk
berbuat lebih dari yang lainya, maka prestasi sangat erat hubungan dengan kebutuhan yang timbul dari diri individu dalam melaksanaan segala usaha.
Seseorang pada prinsipnya ingin mencapai prestasi tertentu untuk kepuasan dalam hidupnya. Jadi seorang ingin berprestasi karena merupakan faktor
psikologis yang terdapat pada diri setiap orang, dengan kata lain prestasi merupakan segala hasil usaha yang dapat dicapai oleh seseorang. Prestasi
merupakan faktor psikologis yang terdapat pada diri setiap individu.
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar