menumbuh kembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.
k. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman
budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkan terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.
l. Kesetaraan gender
Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap dan prilaku yang berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan gender.
m. Karakteristik satuan pendidikan
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan pendidikan.
5. Prinsip Pembelajaran Kurikulum 2013
Prinsip Pembelajaran Kurikulum 2013 tidak jauh berbeda dengan kurikulum sebelumnya KBKKTSP. Karena pada dasarnya kurikulum
2013 merupakan pengembangan dari kurikulum lama tersebut. Hanya saja yang membuat beda ialah titik tekan pembelajaran dan juga cakupan materi
yang diberikan kepada peserta didik. Sebagaimana diketahui bahwa kurikulum 2013 berupaya untuk memadukan antara kemampuan sikap,
keterampilan dan pengetahuan. Dengan kata lain, sikap keterampilan lebih menjadi prioritas utama dibanding pengetahuan. Meskipun demikian,
harapannya ketiga kemampuan tersebut dapat berjalan seimbang dan
beriringan sehingga pencapaian pembelajaran dapat berhasil dengan maksimal.
Dalam mewujudkan ketercapaian pembelajaran tersebut, ada prinsip- prinsip yang dapat dijadikan bahan acuan guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran. Diantaranya sebagai berikut.
29
a. Dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu.
b. Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis
aneka sumber belajar. c.
Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan ilmiah.
d. Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis
kompetensi. e.
Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu. f.
Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan jawaban kebenarannya multidimensi.
g. Dari pembelajaran verbalisme menuju pembelajaran keterampilan
aplikatif. h.
Peningkatan dan keseimbangan antara antara keterampilan fisik
hard skill
dan
soft skills
. i.
Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat.
29
Fadlillah, Implementasi Kurikulum 2013..., hlm. 174
j. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan
ing ngarso sung tulodo
, membangun kemauan
ing madyo mangun karso
dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran
tut wuri handayani
. k.
Pembelajaran yang berlangsung dirumah, disekolah, dan dimasyarakat. l.
Pembelajaran yang menerapkan prinsip siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan dimana saja adalah kelas.
m. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pembelajaran. n.
Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik.
Prinsip-prinsip tersebut diaplikasikan dalam kegiatan pembelajaran secara satu kesatuan atau terpadu dan terintegrasi, serta berlaku untuk setiap
mata pelajaran. Dengan memperhatikan berbagai prinsip tersebut, pembelajaran akan lebih menghargai peserta didik sebagai manusia yang
perlu dimanusiakan. Artinya, peserta didik diperlakukan dengan baik dalam upaya mengembangkan berbagai kemampuan yang dimiliki peserta didik
dengan cara yang baik, menarik dan menyenangkan. Selain itu proses pembelajaran dapat memancing atau menumbuhkan semangat peserta didik
untuk lebih kreatif, mandiri, jujur dan bertanggung jawab.
B. Peran Guru Dalam Pelaksanaan Kurikulum 2013 di Sekolah
Guru merupakan faktor penting dalam pelaksanaan pembelajaran Kurikulum 2013. Peran guru yang paling dominan adalah sebagai
designer, implementator, fasilitator,
pengelola kelas
, demonstrator, mediator
dan
evaluator.
30
1. Guru sebagai
designer
, yang bertugas merancang dan merencanakan pembelajaran, serta mempersiapkan berbagai hal yang terkait dengan
pembelajaran. Persiapan pembelajarn sering disebut juga Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, yang pengembangannya dilakukan
berdasarkan analisis kebutuhan, karakteristik peserta didik, karakteristik kelas serta faktor penunjang lainnya.
2. Guru sebagai
implementator
, yang bertugas melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana. Dalam hal ini guru harus dapat berinteraksi dan
berkomunikasi secara efektif dengan pesera didik, agar terjadi perubahan perilaku pada diri mereka sesuai dengan yang direncanakan. Peran guru
sebagai
implementator
dapat juga disebut sebagai eksekutor pembelajaran, yang bertugas mengeksekusi pembelajaran sesuai dengan yang telah
direncanakan. 3.
Guru sebagai fasilitator, yang berugas memberikan kemudahan belajar kepada peserta didik agar dapat membentuk kompetensi dan mencapai
tujuan secara optimal. Peran guru sebagai fasilitator erat kaitannya dengan peran sebagai pengelola kelas, agar mendukung pembelajaran.
30
Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, hlm. 193