B. Peran Guru Dalam Pelaksanaan Kurikulum 2013 di Sekolah
Guru merupakan faktor penting dalam pelaksanaan pembelajaran Kurikulum 2013. Peran guru yang paling dominan adalah sebagai
designer, implementator, fasilitator,
pengelola kelas
, demonstrator, mediator
dan
evaluator.
30
1. Guru sebagai
designer
, yang bertugas merancang dan merencanakan pembelajaran, serta mempersiapkan berbagai hal yang terkait dengan
pembelajaran. Persiapan pembelajarn sering disebut juga Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, yang pengembangannya dilakukan
berdasarkan analisis kebutuhan, karakteristik peserta didik, karakteristik kelas serta faktor penunjang lainnya.
2. Guru sebagai
implementator
, yang bertugas melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana. Dalam hal ini guru harus dapat berinteraksi dan
berkomunikasi secara efektif dengan pesera didik, agar terjadi perubahan perilaku pada diri mereka sesuai dengan yang direncanakan. Peran guru
sebagai
implementator
dapat juga disebut sebagai eksekutor pembelajaran, yang bertugas mengeksekusi pembelajaran sesuai dengan yang telah
direncanakan. 3.
Guru sebagai fasilitator, yang berugas memberikan kemudahan belajar kepada peserta didik agar dapat membentuk kompetensi dan mencapai
tujuan secara optimal. Peran guru sebagai fasilitator erat kaitannya dengan peran sebagai pengelola kelas, agar mendukung pembelajaran.
30
Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, hlm. 193
4. Guru sebagai pengelola kelas, yang bertanggung jawab memelihara
lingkungan fisik kelasnya, agar senantiasa menyenangkan untuk belajar dan mengarahkan serta membimbing proses-proses intelektual, soaial,
emosional, moral, spiritual di dalam kelas, serta mengembangkan kompetensi kebiasaan bekerja dan belajar secara efektif dikalangan peserta
didik. 5.
Guru sebagai
demonstrator
, yang senantiasa dituntut untuk menguasai materi pembelajaran dan mengembangkan kemampuannya dalam bidang
ilmu yang dimilikinya, karena hal ini akan menentukan hasil belajar yang mencapai oleh peserta didik.
6. Guru sebagai
mediator
, yang bertugas tidak hanya sebagai penyampai informasi dalam pembelajaran, tetapi sebagai perantara dalam hubungan
antar manusia, dengan peserta didik. 7.
Guru sebagai
evaluator
, yang harus meniali proses dan hasil belajar yang telah dicapai, serta memberikan umpan balik terhadap keefektifan
pembelajaran yang telah dilakukan. Dalam pembelajaran Kurikulum 2013 guru harus mengajar agar siswa
mampu mengkontruksi makna. Hal ini berarti konsep pembelajaran berbasis guru harus segera ditinggalkan. Guru harus mampu menyelenggarakan
pendidikan dengan berorientasi pada aktivitas siswa dalam menemukan dan menetapkan makna secara pribadi sehingga proses pembelajaran akan mampu
membentuk kemampuan berfikir tingkat tinggi pada diri siswa. Pandangan ini sejalan dengan persepektif konstruktivisme yang beranggapan bahwa
pengetahuan bersifat agar personal sehingga maknanya dapat dikonstruksikan oleh siswa melalui pengalaman. Oleh sebab itu, belajar harus dimaknai
sebagai kegiatan sosial dan kultular tempat pelajar mengkonstruksi makna yang dipengaruhi oleh interaksi antara pengetahuan sebelumnya dengan
peristiwa yang baru terjadi. Belajar seharusnya bukan pada bagaimana individu bisa memahami fenomena, tetapi juga pada peran sosial dalam media
pembelajaran. Guru harus melakukan pembelajaran dengan menetapkan model
pembelajaran aktif berbasis proses seintifik sebagai model pembelajaran utama yang digunakan. Dalam persefektif ini belajar dianggap bukan sebagai
siswa-siswa secara pasif menerima informasi dari guru melainkan siswa- siswa yang terlibat aktif didalam pengalamaan yang relevan yang memiliki
kesempatan untuk meneliti, bertanya, dan berkarya sehingga makna bisa berkembang dan dikonstruksikan. Belajar berlangsung bukan didalam kelas
yang pasif tetapi didalam komunitas yang ditandai oleh partisipasi dan keterlibatan yang tinggi. Pembelajaran ini dilaksanakan membutuhkan
perubahan drastis pada guru. Dalam hal ini guru harus benar-benar menguasai dan menerapkan berbagai model pembelajaran aktif.
Guru harus memiliki akuntabilitas yang jelas. Berkaitan dengan hal itu, maka seorang guru harus kapabel dalam bidangnya. Tingkat kapabilitas guru
saat ini banyak dinyatakan dalam bentuk kepemilikan sertifikat profesi sebagai seorang guru, dimasa akan datang bukti kapabilitas guru tidak akan
ada sebatas dimilikinya sertifikasi guru melainkan melalui unjuk kerja
langsung pengetahuan dan kemampuan mereka tentang paedagogik, konten mata pelajaran yang akan diajarkan, serta kemampuan melaksanakan
pembelajaran. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan
komunikasi yang semakin pesat, saat ini komputer dan internet telah menjadi media pembelajaran penting. Sehingga kemampuan penguasaan teknologi
lebih ditekankan lagi. Guru harus mampu melaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan kompetensi siswa. Kompetensi dalam hal ini adalah
kompetensi yang sesungguhnya bukan hanya sekedar pengetahuan hafalan yang sampai saat ini masih banyak digaungkan para guru. Guru diharuskan
memahami karakteristik siswa sehingga ia tidak hanya mengembang IQ anak sebagai indikator tunggal kemampuan anak melainkan jauh lebih penting
meningkatkan kreativitas siswa dalam gamitan kecerdasan majemuk.
C. Pelaksanaan Kurikulum 2013