dalam diri individu sebagai hasil dari pengalaman itu sebenarnya usaha usaha dari individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Prestasi belajar adalah hasil dari berbagai upaya dan daya yang tercermin dari partisipasi belajar yang dilakukan siswa dalam mempelajari
materi pelajaran yang diajarkan guru.
45
Setiap individu cenderung untuk bebas berpikir, mengembangkan daya imajinasi dan adanya dorongan untuk
berbuat lebih dari yang lainya, maka prestasi sangat erat hubungan dengan kebutuhan yang timbul dari diri individu dalam melaksanaan segala usaha.
Seseorang pada prinsipnya ingin mencapai prestasi tertentu untuk kepuasan dalam hidupnya. Jadi seorang ingin berprestasi karena merupakan faktor
psikologis yang terdapat pada diri setiap orang, dengan kata lain prestasi merupakan segala hasil usaha yang dapat dicapai oleh seseorang. Prestasi
merupakan faktor psikologis yang terdapat pada diri setiap individu.
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar terdiri atas dua golongan yakni faktor internal dan faktor eksternal.
46
a. Faktor internal
Prestasi belajar seseorang akan ditentukan oleh faktor diri Internal, baik secara fisiologis maupun secara psikologis, beserta
usaha yang dilakukannya. Faktor fisiologis, berkaitan dengan kondisi jasmani dan fisik seseorang, yng dapat dibedakan menjadi dua macam
yaitu kondisi jasmani tertentu terutama panca indera, sedangkan faktor
45
Abdorrakhman Ginting, ESENSI PRAKTIS: Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Humaniora, 2008, hlm. 87
46
Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, ..., hlm. 191
psikologis, berasal dari dalam diri seseorang seperti intelegensi, minat, dan sikap.
Intelegensi merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap tinggi rendahnya prestasi belajar. Intelegensi merupakan dasar
potensial bagi pencapaian hasil belajar. Artinya hasil belajar yang akan dicapai akan bergantung pada tingkat intelegensi, dan hasil belajar yang
dicapai tidak akan melebihi tingkat intelegensinya. Semakin tinggi tingkat intelegensi, makin tinggi pula kemungkinan tingkat hasil belajar
yang akan dicapai. Jika intelegensinya rendah, maka kecenderungan hasil yang dicapainya pun rendah. Meskipun demikian, tidak boleh
dikatakan bahwa “taraf prestasi belajar di sekolah kurang, pastilah taraf intelegensinya
kurang, karena
banyak faktor
lain yang
mempengaruhinya”. Minat
interest
, yaitu kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan besar terhadap sesuatu. Oleh karena itu, minat dapat
mempengaruhi pencapaian hasil belajar dalam mata pelajaran tertentu. Pemusatan perhatian yang intensif tersebut tidak memungkinkan
peserta didik untuk belajar lebih giat, dan akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan.
Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif, berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara relatif tetap
terhadap obyek orang, barang, dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif.
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar peserta didik dapat digolongkan ke faktor sosial dan non sosial. Faktor
sosial menyangkut hubungan antarmanusia yang terjadi dalam berbagai situasi sosial. Kedalam faktor ini termasuk lingkungan keluarga,
sekolah, teman dan masyarakat pada umumnya. Sedangkan faktor non- sosial seperti lingkungan alam dan fisik; misalnya: keadaan rumah,
ruang belajar, fasilitas belajar, buku-buku sumber, dan sebagainya. Faktor eksternal dalam lingkungan keluarga baik langsung
maupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap pancapaian hasil belajar peserta didik. Disamping itu, diantara beberapa faktor eksternal
yang mempengaruhi proses dan prestasi belajar ialah peranan dan fasilitator.
Dalam sistem
pendidikan dan
khususnya dalam
pembelajaran yang berlaku dewasa ini peranan guru dan keterlibatannya masih menempati posisis penting. Dalam hal ini, eektivitas pengelolaan
faktor bahan, lingkungan, dan instrumen sebagai faktor-faktor utama yang mempengaruhi proses dan prestasi belajar, hampir seluruhnya
bergantung pada guru. Proses pembelajaran tidak berlangsung satu arah
one way system
melainkan terjadi secara timbal balik
interaktive, two ways trafc system
. Kedua pihak berperan secara aktif dalam kerangka kerja
frame work
, serta dengan menggunakan cara dan kerangka berfikir
frame of reference
yang seyogyanya dipahami dan disepakati
bersama. Tujuan interaksi pembelajaran merupakan titik temu yang bersifat mengikat dan mengarahakan aktivitas kedua belah pihak.
Dengan demikian, kriteria keberhasilan pembelajaran hendaknya ditimbang atau dievaluasi berdasarkan tercapai tidaknya tujuan bersama
tersebut. Berbagai hasil penelitian juga menunjukkan, bahwa pola prilaku
guru yang bersifat membantu berkorelasi positif signifikan dengan kecenderungan peserta didik untuk bekerja sama, berpasrtisipasi dalam
kegiatan kelas atau sekolah dan hasil belajar. Sedang pola perilaku guru yang otoriter dan cenderung menghukum berkorelasi negatif signifikan
dengan ketiga perilaku peserta didik diatas. Selain faktor guru, yang cukup memegang peranan penting dalam
pencapaian prestasi belajar peserta didik juga kepemimpinan kepala sekolah, karena kepala sekolah mempunyai peranan yang sangat
penting dalam
mengatur, merancang
dan mengendalikan
penyelenggaraan pendidikan disekolah. Oleh karena itu, kepala sekolah mempunyai tanggung jawab yang paling besar dalam menciptakan
situasi kerja secara keseluruhan disekolah yang dipimpinnya.
3. Usaha Mendongkrak Prestasi Belajar