Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

56 Berikut kriteria penilaian penelitian berdasarkan model rating scale. Tabel 7. Kriteria Penilaian Observasi Bobot Definisi Kriteria Pencapaian 4 Tinggi 76 - 100 3 Sedang 51 - 75 2 Rendah 26 - 50 1 Sangat Rendah 0 - 25 Kisi-kisi instrumen penelitian tentang kondisi fasilitas sekolah dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 8. Kisi-kisi Lembar Observasi Fasilitas Belajar di Sekolah Komponen Variabel Indikator Jumlah Butir Fasilitas belajar di sekolah Ketersediaan dan kondisi alat peraga 1 Ketersediaan dan kondisi media pembelajaran 1 Ketersediaan dan kondisi alat pelajaran 1 Ketersediaan dan kondisi bahan pelajaran 1 Ketersediaan dan kondisi perabotan belajar 1 Ketersediaan dan kondisi ruang kelas 1 Ketersediaan dan kondisi perpustakaan 1 Ketersediaan dan kondisi tempat olahraga 1 57 Komponen Variabel Indikator Jumlah Butir Fasilitas Belajar di Sekolah Ketersediaan dan kondisi kantin 1 Ketersediaan dan kondisi tempat bermain 1 Ketersediaan dan kondisi kantorruang guru 1 Ketersediaan dan kondisi WCkamar mandi 1

H. Uji Coba Instrumen

Sebelum angket diujikan untuk penelitian yang sebenarnya, maka angket tersebut perlu diuji terlebih dahulu untuk mengetahui apakah instrumen tersebut valid dan reliabel. “Valid menunjukkan derajad ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yang dikumpulkan oleh peneliti. Reliabel berkenaan dengan derajad konsistensikeajegan data dalam interval waktu tertentu. Pada penelitian ini, dilakukan uji coba instrumen pada siswa kelas IV, V, dan VI SDN 1 Samigaluh, Samigaluh, Kulon Progo. SDN1 Samigaluh digunakan untuk menguji instrumen karena sekolah dasar tersebut lokasinya tidak terlalu jauh dengan subjek yang diteliti yaitu masih dalam satu Kecamatan Samigaluh, sehingga karakteristik sekolah dasar tersebut tidak jauh berbeda dengan subjek penelitian. 58

1. Uji validitas angket

Agar diperoleh data yang akurat dalam suatu penelitian, maka instrumen dalam penelitian tersebut harus memiliki tingkat validitas yang tinggi. Sugiyono 2009: 363 menyatakan bahwa “validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti”. Suatu alat pengukur dikatakan valid, jika alat itu mampu mengukur apa yang harus diukur oleh alat itu Nasution, 2012: 74. Instrumen tersebut juga dapat memberikan gambaran tentang data yang benar dan sesuai dengan keadaan sesungguhnya. Untuk menguji validitas instrumen, yang pertama adalah dengan mengkonsultasikan instrumen kepada ahli yang telah menguasai materi fasilitas belajar dan motivasi belajar, cara uji validitas ini disebut expert judgment. Selanjutnya adalah menguji instrmen yang telah divalidasi di lapangan. Untuk mengetahui validitas instrumen pada penelitian ini digunakan rumus yang dikemukakan oleh Pearson yaitu rumus Korelasi Product Moment. Sugiyono 2009: 179 menyatakan bahwa butir instrumen dikatakan valid jika koefisien korelasinya sama dengan atau lebih dari 0,3 r xy 0,3. Untuk penghitungannya dibantu dengan program SPSS 20. 59 Tabel 9. Distribusi Soal Valid dan Gugur Variabel Kondisi Fasilitas Belajar No. Indikator Nomor soal Jumlah soal Total Valid Gugur Valid Gugur 1. Kondisi sarana belajar 1, 3, 6, 7, 8, 10, 11 2, 4, 5, 9, 12 7 5 12 2. Kondisi prasarana belajar 13, 14, 15, 16, 17, 19, 2021, 22, 18, 23 9 2 11 Total 16 7 23 Tabel 10. Distribusi Soal Valid dan Gugur Variabel Motivasi Belajar No. Indikator Nomor Soal Jumlah Soal Total Valid Gugur Valid Gugur 1. Adanya hasrat dan keinginan untuk belajar. 1, 3, 4, 5 2 4 1 5 2. Adanya dorongan dan kebutuhan untuk belajar. 6, 7, 8, 10 9 4 1 5 3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan. 12 11, 13 1 2 3 4. Adanya penghargaan dalam belajar. 14, 16, 18 15, 17 3 2 5 60 No. Indikator Nomor Soal Jumlah Soal Total Valid Gugur Valid Gugur 5. Adanya semangat siswa untuk mengerjakan tugas belajarnya 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25 - 7 - 7 6. Keaktifan siswa dalam belajar. 26, 27 - 2 - 2 Total 21 6 27 Berdasarkan tabel hasil uji validitas di atas dapat diketahui jumlah butir valid pada variabel fasilitas belajar adalah 16 dan gugur 7, sedangkan untuk variabel motivasi belajar butir valid adalah 23 dan gugur 6.

2. Uji reliabilitas angket

Dalam suatu penelitian, alat ukur yang digunakan harus reliabel. Nasution 2012: 77 menyatakan bahwa suatu alat ukur dikatakan reliabel apabila alat itu dalam mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama. Reliabilitas suatu instrumen menunjukkan derajat keajegan instrumen dalam mengukur apa saja yang diukurnya. Menurut Sugiyono 2011: 365-366 salah satu teknik pengujian reliabilitas internal yaitu dengan teknik Alfa Cronbach. Untuk menghitung reliabilitas instrumen, menggunakan program SPSS 20. Dalam menentukan tingkat reliabilitas digunakan pedoman nilai koefisien reliabilitas yang ditunjukkan pada tabel di bawah ini. 61 Tabel 11. Interpretasi Nilai Koefisien Reliabilitas Koefisien Reliabilitas Tingkat Reliabilitas 0,800 – 1,000 Sangat tinggi 0,600 – 0,799 Tinggi 0,400 – 0,599 Cukup 0,200 – 0,399 Rendah Kurang dari 0,200 Sangat rendah Berdasarkan perhitungan didapatkan besarnya reliabilitas instrumen variabel fasilitas belajar sebesar 0,729 dan variabel motivasi belajar sebesar 0,745. Dapat disimpulkan bahwa kedua instrumen tersebut reliabel. Tingkat reliabilitas kedua instrumen tergolong tinggi sehingga dapat digunakan untuk mengumpulkan data penelitian.

3. Uji kelayakan instrumen observasi variabel fasilitas belajar

Untuk menguji kelayakan istrumen observasi variabel fasilitas belajar dilakukan dengan cara expert judgment yaitu dengan mengkonsultasikan lembar observasi yang digunakan untuk mengambil data penelitian pada dosen ahli yang menguasai ilmu tentang fasilitas belajar. Expert judgement instrumen untuk mengukur variabel fasilitas belajar dikonsultasikan pada Ibu Eka Sapti Cahya Ningrum, M.M, M.Pd selaku dosen ahli di bidang manajemen pendidikan. Tahapan konsultasi expert judgment dapat dilihat dari tabel berikut.