24
pada model analisis faktor. Spectral decomposition merupakan konsekuensi langsung dari perluassan matriks simetris.
Adapun teori spectral decomposition dirumuskan sebagai berikut : 2.30
Dengan adalah nilai eigen dari
dan adalah vektor eigen
yang ternormalisasi. untuk dan
untuk . Jika kita dapatkan sebagai vektor eigen yang bersesuaian dengan dari
persamaan
√
.
2.12 Analisis Faktor
Analisis faktor adalah teknik tentang variabel-variabel yang saling ketergantungan dengan tujuan untuk menentukan variabel-variabel baru yang
lebih sedikit jumlahnya dari pada variabel semula dan yang menunjukkan mana diantara variabel-variabel semula itu yang merupakan faktor-faktor persekutuan
Suryanto, 1988: 234. Ada beberapa langkah dalam penentuan apakah analisis faktor tepat digunakan dalam penelitian, yang pertama ialah mengetahui tujuan
dari analisis faktor. Langkah awal dalam analisis faktor dan teknik analisis lainnya adalah
mengetahui tujuan dari analisis. Seperti yang diketahui bahwa analisis faktor merupakan teknik yang digunakan untuk membentuk variabel-variabel baru yang
lebih sedikit jumlahnya, sehingga analisis faktor digunakan dalam situasi sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi faktor yang merepresentasikan korelasi antara
sejumlah variabel. Sebagai contoh analisis faktor digunakan dalam
25
mengukur psikografik profil konsumen dengan melihat gaya hidupnya. Maka
variabel yang
diambil merupakan
variabel yang
mempresentasikan gaya hidup, misal dari 25 variabel terbentuk 7 faktor, maka artinya 25 variabel tersebut direduksi menjadi 7 dengan
diperhatikannya korelasi tiap variabel. 2.
Mengidentifikasi sejumlah variabel tak berkorelasi undercorrelated variable dari sejumlah variabel yang berkorelasi.
3. Mengidentifikasi dari sejumlah kecil variabel untuk diolah dengan
metode multivariat lainnya. Dengan melihat penggunaan analisis faktor dalam situai di atas, maka
tujuan dari analisis faktor yang ingin dicapai adalah sebagai berikut Singgih Santosa, 2002: 93 :
1. Data summarization, yaitu peneliti dapat mengidentifikasi adanya
hubungan antar variabel dengan melakukan uji korelasi. Jika korelasi terjadi antar variabel pada SPSS ditunjukkan dalam ‘kolom’, analisis
tersebut dinamakan R Faktor Analisis. 2.
Data reduction, yaitu setelah proses identifikasi hubungan variabel diketahui yakni dengan melihat korelasi maka proses selanjutnya
dilakukan proses membuat sebuah variabel himpunan baru yang dinamakan faktor untuk menggantikan sejumlah variabel tertentu.
Setelah mengetahui situasi dan tujuan yang ingin dicapai dari analisis faktor,
dapat disimpulkan
bahwa jika
menggunakan analisis
faktor memungkinkan untuk memeriksa interrelationship di antara variabel-variabel dan
26
mereduksi variabel dengan menjadikannya faktor. Analisis faktor digunakan ketika seorang peneliti berusaha untuk memahami struktur interrelationship di
antara variabel-variabel dalam suatu kumpulan data. Terdapat dua jenis pendekatan dalam analisis faktor, yaitu analisis faktor exploratory dan analisis
faktor confirmatory. Untuk analisis faktor exploratory, digunakan jika banyaknya faktor yang akan terbentuk tidak ditentukan terlebih dahulu, sebaliknya digunakan
analisis faktor confirmatory apabila faktor yang terbentuk telah ditetapkan terlebih dahulu. Pada skripsi ini akan dibahas analisis faktor dengan pendekatan analisis
faktor exploratory. Untuk langkah selanjutnya dalam penentuan analisis faktor akan dibahas pada bab III.
2.13 Keputusan Pembelian