BAB I V H ASI L PEN ELI T I AN
4 .1 . K a ra k t e rist ik Da sa r Popula si Pe ne lit ia n
Selama periode penelitian pada bulan September sampai dengan Desember 2014 di diperoleh 49 subjek penelitian pada pasien PPOK eksaserbasi akut. Setelah dilakukan
pemeriksaan penyaring yang meliputi: data identitas pribadi, tekanan darah, berat badan, tinggi badan, indeks masa tubuh, pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang yang
meliputi: darah rutin, fungsi hati, fungsi ginjal, kadar gula darah dan foto thoraks, 4 subjek dikeluarkan dari penelitian karena menderita diabetes dan hipertensi.
Dari 45 subjek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi PPOK eksaserbasi akut didapatkan pria 35 orang 77,8 dan wanita 10 orang 22,2 dengan umur rerata dan
standar deviasi SD 61,33 ± 11,54 tahun. Berdasarkan BB didapatkan rentangan nilai antara 40 – 99 kg dengan rerata dan SD 59,56 ± 12,391 kg, begitu juga TB dengan rentangan nilai
antara 148 – 172 cm dengan rerata dan SD 159,84 ± 7,364 cm. Sedangkan IMT didapatkan rentangan nilai 17,10 Kgm
2
– 35,30 Kgm
2
dengan rerata dan SD 23,248 ± 4,189 Kgm Pada pemeriksaan laboratorium darah didapati leukosit pada saat PPOK eksaserbasi
akut dengan rentangan nilai antara 10.670 – 17.100 mm
2
3
dengan rerata dan SD 13.847 ± 1,56 mm
3
. Kadar plasma fibrinogen pada saat PPOK eksaserbasi akut dengan rerata dan SD 426,49 ± 39,79 mgdl, dan kadar plasma fibrinogen pada saat PPOK stabil dengan rerata dan
SD 283,22 ± 24,28 mgdl. Begitu juga dengan hasil test spirometri diperoleh data dari FEV
1
Dari kesemua data karakteristik dasar populasi yang telah disebut diatas dapat terlihat pada tabel 4.1.1.
dengan rentang nilai prediksi antara 24 – 80 dengan rerata dan SD 48,67 ± 15,569 .
Variabel N
Minimum Maksimum
Mean SD
Umur tahun 45
41 thn 82 thn
61,33 thn 11,544 thn
· Pria
35 42 thn
82 thn 63,34 thn
10,830 thn · Wanita
10 41 thn
75 thn 54,30 thn
11,738 thn
Tabel 4.1.1. Data Karakteristik Dasar Populasi
Universitas Sumatera Utara
BB Kg 45
40 Kg 99 Kg
59,56 Kg 12,391 Kg
TB Cm 45
148 Cm 172 Cm
159,84 Cm 7,364 Cm
IMT Kgm² 45
17,10 Kgm² 35,30 Kgm² 23,248 Kgm²
4,189 Kgm² Leukosit mm³
45 10.670mm³
17.100mm³ 13.847 mm³
1,559 mm³ Fibrinogen PPOK
45 352 mgdl
485 mgdl 426,49 mgdl
39,794 mgdl Eksaserbasi Akut
Fibrinogen PPOK 45
242 mgdl 321 mgdl
283,22 mgdl 24,281 mgdl
Stabil Spirometri FEV1
45 24
80 48,67
15,569
Prediksi
Berdasarkan Klasifikasi IMT didapatkan data pasien PPOK yang underweight 6 13,3 orang, normoweight 27 60 orang, overweight 12 26,7 orang dengan rerata
dan SD 23,25 ± 4,19 kgm
2
. Gambar 4.1.1.
Gambar 4.1.1. Klasifikasi IMT dari Data Penelitian
Begitu juga pada pemeriksaan test spirometri didapati klasifikasi PPOK stabil berdasarkan kriteria GOLD sebagai berikut: GOLD 1 FEV
1
≥ 80 1 subjek 2,2 , GOLD 2 50
≤ FEV
1
80 20 subjek 44,4 , GOLD 3 30 ≤ FEV
1
50 17 subjek 37,8 , GOLD 4 FEV
1
30 7 subjek 15,6 dari 45 subjek. Gambar 4.1.2.
Ringkasan: N jumlah sampel, BB berat badan, TB tinggi Badan, IMT indeks masa tubuh, dan SD Standar Deviasi
Universitas Sumatera Utara
4 .2 . Pe rba ndinga n K a da r Fibrinoge n Pa da PPOK Ek sa se rba si Ak ut De nga n PPOK St a bil.
Pada data penelitian ini perbandingan kadar fibrinogen pada PPOK eksaserbasi akut dengan PPOK stabil, sebelum dilakukan penilaian signifikan pada subjek terlebih dahulu
dilakukan test homogenity of variance yang bertujuan untuk melihat sebaran data yang diperoleh sebagai syarat sebelum dilakukan uji Anova, dimana hasil yang didapatkan p
0,05. Dapat ditarik kesimpulan bahwa secara bermakna terjadi penyebaran data secara homogenity
, selanjutnya dilakukan transformasi data dengan mengunakan sistim SPSS version 15 dengan mengunakan uji: paired T test uji T berpasangan terhadap dua sampel
yang berhubungan. Data perbandingan kadar fibrinogen PPOK eksaserbasi akut dengan PPOK stabil dari
45 subjek dengan nilai rerata dan SD 143,27 ± 37,25 mgdl dengan nilai p = 0,0001 yang
dinyatakan signifikan. Tabel 4.2.1.
5 10
15 20
GOLD 1 GOLD 2
GOLD 3 GOLD 4
GOLD 1 GOLD 2
GOLD 3 GOLD 4
2,2
44,4 37,8
15,6
Gambar 4.1.2. Data Klasifikasi PPOK Stabil Penelitian Berdasarkan Kriteria GOLD
Tabel 4.2.1. Perbandingan Kadar Fibrinogen Pada PPOK Eksaserbasi Akut Dengan PPOK Stabil
Universitas Sumatera Utara
Dibawah ini dapat digambarkan perbandingan kadar fibrinogen pada PPOK eksaserbasi akut dengan PPOK stabil dalam bentuk grafik garis.
Gambar 4.2.1. Perbandingan Kadar Fibrinogen PPOK Eksaserbasi Akut Dengan PPOK Stabil Pada Penelitian.
Pada grafik garis diatas, jelas terlihat bahwa kadar fibrinogen eksaserbasi akut mengalami peningkatan diatas batas normal, setelah dilakukan pengobatan PPOK menjadi
stabil di ikuti dengan penurunan kadar fibrinogen. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan ada perbedaan antara kadar fibrinogen pada saat eksaserbasi akut dengan stabil
pada pasien PPOK.
100 200
300 400
500 600
1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31 34 37 40 43
Universitas Sumatera Utara
BAB V PEM BAH ASAN