Tempat dan Waktu Penelitian
42
2 Angka D-W di antara 1,10 sampai 1,54 berarti tidak ada kesimpulan.
3 Angka D-W di antara 1,55 sampai 2,46 berarti tidak ada autokorelasi.
4 Angka D-W di antara 2,47 sampai 2,90 berarti tidak ada kesimpulan.
5 Angka D-W diatas 2,91 berarti ada autokorelasi. d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu
pengamatan ke pengamatan lain Ghozali, 2009. Jika variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas dan jika beda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas. Pengujian dilakukan dengan uji Glejser yaitu meregresi masing-
masing variabel independen dengan absolute residual terhadap variabel dependen. Kriteria yang digunakan untuk menyatakan
apakah terjadi heteroskedastisitas atau tidak di antara data pengamatan dapat dijelaskan dengan menggunakan koefisien
signifikansi. Koefisien signifikansi harus dibandingkan dengan tingkat signifikansi yang ditetapkan sebelumnya biasanya 5.
43
Apabila koefisien signifikansi lebih besar dari tingkat signifikansi yang ditetapkan, maka dapat disimpulkan tidak terjadi
heteroskedastisitas homoskedastisitas. Akan tetapi, jika koefisien signifikansi lebih kecil dari tingkat signifikansi yang ditetapkan,
maka dapat disimpulkan terjadi heteroskedastisitas. 2. Uji Hipotesis
a. Uji t atau Uji Parsial Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen
secara parsial terhadap variabel dependen yaitu pengaruh dari masing-masing variabel independen yang terjadi atas dividend payout
ratio, profitabilitas, struktur aktiva dan ukuran perusahaan terhadap variabel struktur modal yang merupakan variabel dependen.
Pengujian terhadap hasil regresi dilakukan dengan menggunakan uji t pada derajat keyakinan sebesar 95 atau
α = 5. Langkah- langkahnya adalah sebagai berikut :
1 Menentukan formula hipotesis Hipotesis dalam uji t ini adalah sebagi berikut :
a. Pengaruh dividend payout ratio terhadap sruktur modal : H
: β
1
0, berarti variabel dividend payout ratio X
1
tidak berpengaruh negatif terhadap variabel struktur modal variabel
Y.