43
Apabila koefisien signifikansi lebih besar dari tingkat signifikansi yang ditetapkan, maka dapat disimpulkan tidak terjadi
heteroskedastisitas homoskedastisitas. Akan tetapi, jika koefisien signifikansi lebih kecil dari tingkat signifikansi yang ditetapkan,
maka dapat disimpulkan terjadi heteroskedastisitas. 2. Uji Hipotesis
a. Uji t atau Uji Parsial Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen
secara parsial terhadap variabel dependen yaitu pengaruh dari masing-masing variabel independen yang terjadi atas dividend payout
ratio, profitabilitas, struktur aktiva dan ukuran perusahaan terhadap variabel struktur modal yang merupakan variabel dependen.
Pengujian terhadap hasil regresi dilakukan dengan menggunakan uji t pada derajat keyakinan sebesar 95 atau
α = 5. Langkah- langkahnya adalah sebagai berikut :
1 Menentukan formula hipotesis Hipotesis dalam uji t ini adalah sebagi berikut :
a. Pengaruh dividend payout ratio terhadap sruktur modal : H
: β
1
0, berarti variabel dividend payout ratio X
1
tidak berpengaruh negatif terhadap variabel struktur modal variabel
Y.
44
H
a1 :
β
1
0, berarti variabel dividend payout ratio X
1
berpengaruh negatif terhadap variabel struktur modal variabel Y.
b. Pengaruh profitabilitas terhadap struktur modal: H
o2
: β
2
0, berarti variabel profitabilitas X
2
tidak berpengaruh negatif terhadap variabel struktur modal variabel Y
H
a2
: β
2
0, berarti variabel profitabilitas X
2
berpengaruh negatif terhadap variabel struktur modal variabel Y
c. Pengaruh struktur aktiva terhadap struktur modal. H
o3
: β
3
0, berarti variabel struktur aktiva X
3
tidak berpengaruh positif terhadap variabel struktur modal variabel
Y. H
a3
: β
3
0, berarti variabel struktur aktiva X
3
berpengaruh positif terhadap variabel struktur modal variabel Y
d. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap struktur Modal : H
o4
: β
4
0, berarti variabel ukuran perusahaan X
4
tidak berpengaruh positif terhadap variabel struktur modal variabel
Y H
a4
: β
4
0, berarti variabel ukuran perusahaan X
4
berpengaruh positif terhadap variabel struktur modal variabel Y.
2 Membandingkan probabilitas tingkat kesalahan t hitung dengan tingkat signifikansi tertentu.
45
3 Membuat keputusan. Pengambilan Keputusan uji hipotesis secara parsial didasarkan
pada nilai probabilitas yang didapatkan dari hasil pengolahan data melalui program SPSS sebagai berikut :
a Jika probabilitas 0,05 maka H diterima
b Jika probabilitas 0,05 maka H ditolak
b. Uji Kesesuaian Model Ketetapan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual
dapat diukur dari uji kesesuaian model. Secara statistik dapat diukur dari nilai statistik F, nilai koefisien determinasi. Uji F-hitung
dimaksudkan untuk menguji model regresi atas pengaruh seluruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen.
Prosedur uji F hitung adalah sebagai berikut : 1 Menentukan formulasi hipotesis
H0 : β
1
= β
2
= β
3
= β
4
= 0 Berarti tidak ada pengaruh X
1
, X
2
, X
3
, X
4
terhadap Y Ha : β
1
≠ β
2
≠ β
3
≠ β
4
≠ 0 Berarti ada pengaruh X
1
, X
2
, X
3
, X
4
terhadap Y 2 Membuat keputusan uji F hitung
Uji F dapat dilakukan dengan melihat tingkat signifikansi F pada output hasil regresi dengan level significant 5. Jika nilai
signifikansi lebih besar dari 5 maka H0 diterima dan Ha ditolak koefisien regresi tidak signifikan, artinya secara
46
simultan variabel-variabel independen tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Jika nilai
signifikansi lebih kecil dari 5 maka Ha diterima dan H0 ditolak koefisien regresi signifikan, artinya secara simultan
variabel-variabel independen mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Koefisien Determinasi
R
2
dimaksudkan untuk
mengetahui seberapa
jauh kemampuan
model dalam
menerangkan variasi variabel dependen Ghozali, 2009. Nilai koefisien determinasi R
2
antara =0 nol dan 1 satu. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
Kelemahan mendasar pada penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen
yang dimasukkan kedalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R
2
pasti akan meningkat tanpa melihat apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel
dependen. Oleh karena itu, banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan Adjusted R
2
untuk mengevaluasi model regresi karena Adjusted R
2
dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam model Ghosali, 2009.
47
Dengan demikian, pada penelitian ini menggunakan nilai Adjusted R
2
untuk mengevaluasi model regresi.
48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Bab IV menguraikan hasil analisis data yang berkaitan dengan pengaruh dividend payout ratio, profitabilitas, struktur aktiva, dan ukuran
perusahaan terhadap struktur modal perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data sekunder. Data tersebut merupakan data sekunder yang diperoleh bukan langsung dari sumbernya, data tersebut bersumber dari Indonesian
Capital Market Directory ICMD yang dipublikasikan di www.idx.co.id
.
1. Analisis Deskriptif
Hasil analisis data penelitian akan diuraikan dengan statistik deskriptif. Hasil analisis deskriptif variabel penelitian disajikan sebagai berikut:
Tabel 1. Statistik Deskriptif Descriptive statistics
N Minimum Maximum
Mean Std. Deviation
DER 33
15,36 318,67
82,9906 74,03892
DPR 33
10.02 66,78
38,5670 15,86141
ROA 33
,74 26,70
13,2652 6,14226
SA 33
,18 ,63
,3461 ,12109
SIZE 33
27,91 33,00
30,4082 14,6327
LN_DER 33
2,73 5,76
4,0963 ,80454
Valid N listwise 33
Sumber: Lamp. 7 Hal. 88 Hasil analisis deskriptif tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
49
a. Struktur Modal Struktur modal ditunjukkan oleh proksi DER. Dari tabel 1 statistik
deskriptif, besarnya struktur modal pada 11 perusahaan sampel mempunyai nilai minimum 15,36 dan nilai maksimum 318,67 dengan
rata-rata 82,9906 pada standar deviasi 74,03892. Nilai rata-rata mean lebih besar dari standar deviasi yaitu 82,9906 74,03852 berarti bahwa
sebaran nilai struktur modal adalah baik. Perusahaan dengan struktur modal terendah terdapat pada PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
pada tahun 2011 yaitu sebesar 15,36 sedangkan untuk struktur modal tertinggi terdapat pada PT. Alumindo Light Metal Industry Tbk. pada
tahun 2013 yaitu sebesar 318,67. b. Dividend Payout Ratio
Dari tabel 1 statistik deskriptif, besarnya dividend payout ratio pada 11 perusahaan sampel mempunyai nilai minimum 10,02 dan nilai
maksimum 66,78 dengan rata-rata 38,5670 pada standar deviasi 15,86141. Nilai rata-rata mean lebih besar dari standar deviasi yaitu
38,5670 15,86141 berarti bahwa sebaran nilai dividend payout ratio adalah baik. Perusahaan dengan dividend payout ratio terendah terdapat
pada PT. Asahimas Flat Glass Tbk. pada tahun 2012 yaitu sebesar 10,02 sedangkan untuk dividend payout ratio tertinggi terdapat pada PT. Kalbe
Farma Tbk. pada tahun 2012 yaitu sebesar 66,78.
50
c. Profitabilitas Profitabilitas ditunjukkan oleh rasio ROA. Dari tabel 1 statistik
deskriptif, besarnya profitabilitas pada 11 perusahaan sampel mempunyai nilai minimum 0,74 dan nilai maksimum 26,70 dengan rata-rata 13,2652
pada standar deviasi 6,14226. Nilai rata-rata mean lebih besar dari standar deviasi yaitu 13,2652 6,14226, berarti bahwa sebaran nilai
profitabilitas adalah baik. Perusahaan dengan profitabilitas terendah terdapat pada PT. Alumindo Light metal Industry Tbk. pada tahun 2012
yaitu sebesar 0,74 sedangkan untuk profitabilitas tertinggi terdapat pada PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk. pada tahun 2011 yaitu sebesar
26,70. d. Struktur Aktiva
Dari tabel 1 statistik deskriptif, besarnya struktur aktiva pada 11 perusahaan sampel mempunyai nilai minimum 0,18 dan nilai maksimum
0,63 dengan rata-rata 0,3461 pada standar deviasi 0,12109. Nilai rata-rata mean lebih besar dari standar deviasi yaitu 0,3461 0,12109, berarti
bahwa sebaran nilai struktur aktiva adalah baik. Perusahaan dengan struktur aktiva terendah terdapat pada PT. Astra International Tbk. pada
tahun 2013 yaitu sebesar 0,18 sedangkan untuk struktur aktiva tertinggi terdapat pada PT. Semen Indonesia Persero Tbk. pada tahun 2012 yaitu
sebesar 0,63.
51
e. Ukuran Perusahaan Dari tabel 1 statistik deskriptif, besarnya ukuran perusahaan pada
11 perusahaan sampel mempunyai nilai minimum 27,91 dan nilai maksimum 33,00 dengan rata-rata 30,4082 pada standar deviasi 1,46327.
Nilai rata-rata mean lebih besar dari standar deviasi yaitu 30,4082 1,46327, berarti bahwa sebaran nilai ukuran perusahaan adalah baik.
Perusahaan dengan ukuran perusahaan terendah terdapat pada PT. Malindo Feedmill Tbk. pada tahun 2011 yaitu sebesar 27,91 sedangkan
untuk ukuran perusahaan tertinggi terdapat pada PT. Astra Internasional Tbk. pada tahun 2013 yaitu sebesar 33,00.
2. Uji Asumsi Klasik
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dividend payout ratio, profitabilitas, struktur aktiva, dan ukuran perusahaan terhadap
struktur modal perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013.Sebelum dilakukan analisis regresi akan dilakukan uji asumsi
klasik. Pengujian asumsi klasik merupakan syarat utama dalam persamaan regresi, maka harus dilakukan pengujian terhadap 4 asumsi klasik berikut
ini: a. Data berdistribusi normal,
b. Tidak terdapat autokorelasi, c. Tidak terdapat multikolinearitas antar variabel independen, dan
d. Tidak terdapat heteroskedastisitas.
52
Hasil uji asumsi klasik disajikan sebagai berikut:
a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui sebaran data variabel
penelitian berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas menggunakan
teknik analisis
Kolmogorov-Smirnov dan
untuk perhitungannya menggunakan program SPSS 17 for windows. Hasil uji
normalitas pada penelitian ini disajikan berikut.
Tabel 2. Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual N
Normal Parameters
a,b
Mean Std. Deviation
33 ,0000000
,60712168 Most Extreme
Absolute ,095
Differences Positive
Negative ,061
-,095 Kolmogorov-Smirnov Z
,544 Asymp.Sig. 2-tailed
,929 a. Test distribution is normal.
b. Calculated from data. Sumber: Lamp. 8 Hal. 89
Hasil uji normalitas variabel penelitian menunjukkan bahwa semua variabel penelitian mempunyai nilai signifikansi lebih besar dari
0,05 pada 0,929 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa residual berdistribusi normal.
b. Multikolinearitas Uji multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui apakah ada
korelasi antar variabel bebas independen. Untuk pengujian ini